Penulis H.Syaiful Azman / Sekretaris Dinas Koperindag Kota Pariaman |
Pariwisata merupakan sektor andalan
Kota Pariaman yang telah berkontribusi dalam menggerakan perekonomian daerah
yang cukup signifikan. Sebagian besar objek wisata Kota Pariaman sangat terkait
erat dengan sumberdaya pesisir dan lautan, seperti hutan mangrove, terumbu
karang, estuaria, pulau-pulau kecil, pantai berpasir dan sebagainya.
Namun bisnis pariwisata dewasa ini
belum termanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha jasa pariwisata di Kota
Pariaman, tidak seperti halnnya yang kita lihat di daerah tujuan wisata lain,
seperti di Bali, Manado dan Bunaken, serta daerah lainnya dimana pelaku jasa
pariwisatanya cenderung sangat kreatif, dan mendorong minat para wisatawan
untuk berkunjung ke daerah mereka untuk beberapa hari.
Kurang kreatifnya pelaku jasa usaha
wisata di Kota Pariaman, berdampak kepada kurang bergairanya investasi di
bidang pariwisata ini, walaupun investasi dibidang pariwisata ini cukup
menjanjikan, faktor inilah yang menjadi penyebab investasi pemerintah Kota
Pariaman masih terlihat dominan.
Padahal dalam dunia pariwisata yang
berbasiskan sumberdaya kelautan dan perikanan ini sangat menjanjikan. Banyak
sekali banyak usaha yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha jasa pariwisata,
karena dalam Undang Undang No 1 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang
No. 27 Tahun 2007, tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil telah
memberikan ruang yang sangat luas untuk kegiatan pariwisata, seperti penggunaan
ruang laut dan kawasan pemanfaatan umum untuk kepentingan rekreasi dan
pariwisata.
Undang Undang No 1 tahun 2014 ini
sangat mendukung sekali amanat Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan, yakni pasal ( 7) huruf yakni untuk pembangunan industri
pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran dan kelembagaan pariwisata dengan
berbagai usaha pariwisata sebagaimana diamanatkan dalam pasal (14),
Berdasarkan pasal (14) Undang No. 10
Tahun 2009, kegiatan pariwisata yang berhubungan langsung dengan wisata bahri
ini adalah, seperti :daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi
wisata dan wisata tirta. Dari kegiatan tersebut akan berimbas kepada kegiatan
lainnya, dan bahkan imbasnya akan bersinggungan dengan dunia perbankan.
Dalam bisnis yang memanfaatkan
sumberdaya alam sebagai faktor produksinya, maka fungsi produksi (f(x))
sekarang tidak melulu hanya terdiri dari faktor produksi berupa kapital (K) dan
tenaga kerja (L) saja. Akan tetapi, didalamnya harus memasukkan unsur daya
dukung lingkungan sebagai faktor yang sangat menentukan keberlanjutan bisnis
tersebut.
Selanjutnya secara ekonomi kegiatan
pariwisata akan menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi, yang
pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa dalam rangka
memenuhi permintaan wisatawan. Untuk itu tentu diperlukan investasi dalam
berbagi bidang, seperti di bidang transportasi, perhotelan dan akomodasi lain,
industri kerajinan dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan
restoran dan lain-lain.
Disamping permintaan akan barang dan
jasa, kegiatan pariwisata juaga akan dapat menyerab tenaga kerja lokal, baik
skilled labor maupun unskilled labor. Singkatnya bisnis pariwisata cukup
memberikan angin segar bagi ekonomi daerah. Disisi lain dengan berkembangnya
pariwisata ini, akan mengurangkan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan
pemerintah.
Berkembanganya sektor pariwisata
dewasa ini di Kota Pariaman, jujur dikatakan adalah hasil dari totalitasnya
usaha Pemko Pariaman dalam penyediaan sarana dan prasana, pelayanan dan membuat
atraksi, sedangakan yang dilakukan oleh pelaku usaha pariwisata baru segelintir
usaha jasa wisata yang dilakoni oleh masyarakat lokal. Padahal Pemerintah Kota
Pariaman telah berupaya mendorong mayarakat lokal untuk berusaha pada bidang
pariwisata ini dengan memberikan berbagai insentif berupa kemudahan dalam
perizinan serta jaminan keamanan dan kelangsungan berusaha.
Pada kondisi sekarang usaha
pariwisata yang mulai berkembang adalah seperti, hotel, home stay, rumah makan,
industri makan ringan, permainan air (banana boat dan jet ski) dan transportasi
(perahu/kapal, sepeda tandem dan odong-odong). Sedangkan usaha yang berhubungan
langsung dengan keindahan bawah air boleh dikatakan belum tersentuh sama
sekali, padahal inilah peluang usaha yang paling menguntungkan, yakni dengan
penyewaan peralatan diving, scuba, camera under water, serta paket edukasi
lingkungan berupa paket trasplantasi terumbu karang dan paket penghijauan pantai
dsb.
Selanjutnya usaha lain yang
mendukung kegiatan pariwisata, yakni berupa souvenir/cendera mata belum
berkembang sama sekali, padahal industri kerajinan di Kota Pariaman cukup
tersedia, namun kreatifitasnya untuk menghasilkan produk untuk mendukung
pariwisata ini belum lagi terlihat, padahal SKPD terkait telah banyak melakukan
pelatihan-pelatihan sejenis.
Kalau semua peluang ini tidak
termanfaatkan dengan secara optimal oleh para pelaku usaha jasa pariwisata
lokal, justru yang akan memanfaatkannya adalah pengusaha luar daerah Pariaman.
Kalau tidak direspon secara cepat oleh pelaku usaha jasa pariwisata lokal,
penulis yakin nantinya masyarakat lokal hanya akan menjadi penonton, dan akan
menjadi tamu dirumahnya sendiri. (***)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih