BAGINDO DAHLAN ABDULLAH ( Fhoto : Internet) |
Masyarakat Kota Pariaman sangat berharap Bagindo Dahlan Abdullah dapat menyandang predikat sebagai pahlawan nasioanal. Karena kiprah dan perjuangannya selama hidup. Pemerintah Kota Pariaman sangat mendukung upaya tersebut. Sebagai bentuk dukungan telah dilakukan seminar dan pemberian nama salah satu jalan di Kota Pariaman, yakninya Jalan Bagindo Dahlan Abdullah.
Jika disetujui Pemerintah maka Bagindo Dahlan Abdullah lah satu-satunya Pahlawan Nasional dari Kota Pariaman. Kepala Dinas Sosial Propinsi Sumatera Barat pun sangat mendukung pengusulan Bagindo Dahlan Abdullah salah seorang tokoh pejuang di Kota Pariaman." 14 orang pahlawan nasional yang terdata di Propinsi Sumatera Barat salah satunya Bagindo Dahlan Abdullah," kata Abdul Gafar, ketika meresmikan jalan Bagindo Dahlan Abdullah beberapa waktu lalu.
Wakil Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan pemberian nama jalan tersebut tidak terlepas dari salah satu bentuk upaya pemerintah mengusulkan Bagindo Dahlan Abdullah sebagai pahlawan nasional. " Yang patut kita teladani dari Bagindo Dahlan Abdullah adalah semangat bela negara, cinta kampung halaman dan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Inilah menjadi penyemangat kita sebagai rang Piaman," ujar dia.
Sekilas Tentang Bagindo Dahlan Abdullah
H. Bagindo Dahlan Abdullah (lahir di Pasia, Pariaman, Hindia Belanda, 15 Juni 1895 – meninggal di Baghdad, Irak, 12 Mei 1950 pada umur 54 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan diplomat Indonesia. Ia pernah diutus negara sebagai Duta Besar Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk Irak, Syria, dan Trans-Jordania.
Ia diangkat sebagai duta besar untuk ketiga negara tersebut oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950, dan resmi bertugas sebagai duta besar pada tanggal 27 Maret 1950. Namun Bagindo menjabat duta besar dalam tempo yang amat singkat, kurang dari tiga bulan, karena ia meninggal dunia pada tanggal 12 Mei 1950 akibat serangan jantung yang menimpanya.
Sesuai saran dan nasehat Haji Agus Salim, jenazah Bagindo Dahlan Abdullah kemudian dimakamkan di Baghdad, Irak, dengan upacara kebesaran di Mesjid Syekh Abdul Qadir Jailani di kota tersebut. Saran dan nasehat Agus Salim itu bertujuan agar makam Bagindo akan dikenang lama dan menjadi simbol tali persahabatan antara Indonesia dan Irak.
Dirangkum Dari Berbagai Sumber
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih