Bertanam dan berkebun
pepaya saat ini adalah mata pencaharian masyarakat kecamatan Patamuan dan
Kecamatan Padang Sago. Berkebun pepaya telah dimulai masyarakat dua kecamatan
tersebut semenjak enam tahun yang lalu. Tanah-tanah yang dulu terlantar kini
berubah menjadi hamparan perkebunan pepaya berjenis pepaya penang dan
California nan amat luas. Meskipun buahnya kecil-kecil, namun rasanya yang
manis itu membuat pepaya ini banyak dikonsumsi masyarakat, utamanya masyarakat
perkotaan dan hotel-hotel berbintang.
Berkat adanya
perkebunan pepaya tersebut ternyata tidak hanya pemilik kebun dan pedagang
pengumpul pepaya yang merasa diuntungkan
dari booming perkebunan pepaya ini, namun ratusan tenaga kerja juga berhasil
diserap. Mulai dari pekerja kebun, penjual pupuk, pemetik buah, tukang sortir
buah serta sopir pengangkut buah dari kebun ke pedagang pengumpul.
Karena mengiurkannya
berkebun pepaya, maka masyarakat yang punya lahan dan punya modal melirik untuk
berkebun pepaya sebagai sumber pendapatan baru. Bayangkan sekarang pemilik
kebun pepaya tersebut tidak hanya masyarakat petani biasa, namun juga ada anggota DPRD, Camat,
Walinagari, Guru,Kepala Sekolah, Pegawai Perusahaan Daerah bahkan wartawan
pun tidak ketinggalan untuk bertanam
pepaya. Tertariknya masyarakat berkebun pepaya karena punya pasaran yang jelas.
Meskipun sewaktu-waktu ada kalanya harga pepaya itu jatuh, namun biasanya
tidaklah berlangsung lama.
Pepaya berjenis pepaya
penang dan california dari kebun masyarakat di Kecamatan Patamuan dan Kecamatan
Padang Sago ini, tidak hanya dipasarkan di pasar lokal, namun juga dikirim ke
luar propinsi seperti Batam, Jakarta, Pekanbaru. Sehingga tidak mengherankan
kiranya setiap pekannya puluhan ton pepaya masyarakat di dua kecamatan tersebut
dikirim untuk dipasarkan keluar daerah.
Pepaya yang akan
dikirimkan keluar daerah tersebut sebelumnya dilakukan penyortiran, setelah itu
kemudian dibungkus dengan Koran-koran bekas, selanjutnya dimasukan kedalam
kardus dan peti-peti. Penyortiran
biasanya dilakukan oleh ibu-ibu. Sehingga pepaya yang dikirim keluar daerah
tersebut betul-betul pepaya pilihan alias pepaya super. Ditempat tujuan
biasanya pepaya ini disamping dipasarkan oleh pedagang-pedagang buah dipasar ,
juga ada yang masuk ke supermarket dan mall-mall besar yang sebelumnya sudah
dikasih label.
Mungkin ini adalah nikmat
yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat Kecamatan Patamuan dan Padang Sago
pasca gempa tahun 2009 yang lalu. Karena pasca gempa banyaknya irigasi yang
rusak, sehingga sawah-sawah menjadi terlantar. Melihat tanah yang sudah
terlantar masyarakat setempat tidaklah kehilangan akal, maka semula ditanami
jagung, namun kurang menguntungkan, maka dialihkanlah untuk menanam pepaya.Namun
ketika papaya dikembangkan ternyata cukup menguntungkan. Karena menguntungkan
itulah, maka masyarakat berlomba-lombalah untuk menanami pepaya tersebut.
Beralihnya masyarakat
berkebun papaya kerena lebih menguntungkan ketimbang ditanami padi, sehingga
saat ini sawah-sawah produktifpun
ditanami masyarakat dengan pepaya. Karena jika dibandingkan dengan padi
hasilnya lebih mengiurkan. Kalau dulunya hanya di seputaran Tandikat (Lubuk
Aro) Kecamatan Patamuan dan Batu Kalang (Mangoi) Kecamatan Padang Sago yang
bertanam pepaya,kini juga dikembangkan masyarakat di Nagari Sungai Durian.
Sehingga setiap harinya selalu ada pepaya yang dipanen masyarakat, dan pedagang
pengumpul pun tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan buah pepaya tersebut.
Perlu Perhatian Pemerintah Daerah
Karena masyarakat
sudah memulainya, maka kedepannya sangat dibutuhkan perhatian lebih serius lagi
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman. Bagaimana kiranya pepaya yang
dihasilkan masyarakat tersebut tidak hanya dijual buahnya saja. Kalau dapat
dikembangkan pula pepaya itu menjadi oleh-oleh khas Padang Pariaman seperti
dodol pepaya misalnya serta aneka panganan berbahan baku pepaya.
Sehingga kedepannya
betul-betul mengembangkan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya. Keterlibatan
langsung Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Koperindag untuk pengolahan buah
pepaya ini sangat dibutuhkan. Penulis yakin kalau ini betul-betul dikembangkan tentunya
akan membantu perekonomian masyarakat. Sebab usaha ini sudah berkembang tentu
angka pengangguran akan dapat dikurangi. (Darwisman)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih