Kota Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---MDTA Nurul Jannah, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, didatangi oleh Tim Penilai Propinsi Sumatera barat dalam lomba didikan subuh tergiat tingkat Propinsi Sumatera Barat, pada Minggu (8/5).
Tim Penilai, yang diketuai langsung oleh Mukhlis Bahar, Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri ini, langsung datang dan sholat subuh bersama dengan anak didikan subuh di Mushala Nurul Jannah, dan juga dihadiri oleh Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, Kepala Kementerian Agama, diwakili Oleh Helmi, M.Ag, Kasi Bimbingan Masyarakat, Kepala SKPD, Kabag, Lurah dan Unsur masyarakat lainnya.
Dalam sambutan ketua tim Penilai, Mukhlis Bahar, mengatakan penilaian didikan subuh tergiat ini dilakukan pada 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, dan diharapkan dapat menambah motivasi dan semangat bagi anak didik untuk lebih giat sholat subuh dan belajar agama islam.
" ini penilaian yang kesembilan kami lakukan, pertama di Kota Bukittinggi dan sekarang di Kota Pariaman, dalam pelaksanaan didikan subuh tadi, MC, pembacaan ayat suci AlQur'an, azan dan kekompakan semuanya sudah bagus, cuma tajwidnya harus ditingkatkan". Tutur Dekan Fakultas syariah IAIN ini.
Selanjutnya, agar guru MDA/TPA memiliki kualifikasi yang memadai sebagai seorang guru diharapkan Pemerintah mensertifikasi guru TPA yang ada dan diberi honor sesuai dengan tingkat sertifikasi yang diterimanya, sambung Mukhlis ini.
Bagaikan gayung bersambut, Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, merespon usulan perbaikan yang disampaikan oleh Ketua Tim Penilai, Agar Generasi penerus di Kota Pariaman memiliki IPTEK dan IMTAQ sebagai benteng mereka dalam mengarungi kehidupan pada masa yang akan datang.
" Internet yang memasuki wilayah tampa batas, berdampak positif dan negatif bagi anak, dampak positif, kita mampu bersilturahmi dengan cepat dan internet sebagai tempat menimba ilmu, dampak negatif, anak bisa nonton pornografi yang tak layak ditoton, semua perlu difilter dengan mengajar anak ilmu agama sebagai benteng mereka untuk membedakan baik dan buruk." Ungkap Genius yang bergelar Doktor ini.
Sambungnya, dengan telah dikeluarkan Perda Nomor 6 tahun 2009 tentang baca tulis Alqur'an dan magrib mengaji, Pemerintah Kota telah meanggarkan honor guru mengaji, karena di APBD tidak dibolehkan lagi oleh Pemerintah Pusat, maka kita buat kebijakan melalui perwako untuk dianggarkan dalam APBDes. diharapkan peran serta masyarakat dan orang tua untuk mengontrol dan mengarahkan anak-anaknya, giatkan kembali pengajian, wirid dan didikan subuh ditempat masing-masing, masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki kedepan kata Wakil Walikota ini.
Helmi, M.Ag, Kasi Bimas Departemen Agama Kota Pariaman, mengapresiasi dengan adanya Lomba didikan subuh ini, dan mampu memotivasi anak-anak sholat subuh dan kreatif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan ditambah lagi besarnya dukungan pemerintah Kota Pariaman.
Terpilihnya MDTA Nurul Jannah,mewakili Kota Pariaman tingkat Propinsi karena jumlah pesertanya cukup banyak yaitu 231 orang, dan sudah punya yayasan yang memiliki program berupa mensertifikasikan guru MDA/TPA dan bagi guru yang berprestasi akan di umrahkan oleh yayasan.
"Yayasan Mushala Nurul Jannah memiliki program sertifikasi guru MDA/TPA, dan guru yang terbaik dibawa umrah oleh yayasan." Tutur Helmi.
Kegiatan penilaian ini berlangsung dengan semangat dan ceria serta penuh keakraban, dengan menampilkan kemampuan anak didik, serta dialog interaktif antara tim penilai dengan anak didik yang memancing canda dan tawa dari undangan yang hadir dan diakhiri dengan sarapan pagi bersama.
Tim Humas Kota Pariaman
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih