Parit Malintang, BANGUNPIAMAN.COM---Masih banyak perilaku dari masyarakat yang perlu dibenahi bersama terkait dengan membangun pola pikir dalam menjaga kesehatan lingkungan, baik itu kebiasaan jamban yang tidak memenuhi kesehatan, kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat dan belum adanya pemilahan jenis sampah dan prilaku tidak sehat lainya.
Hal itu di ungkapkan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE. MM, saat membuka acara Konsultasi Publik Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) dalam rangka menghimpun aspirasi dari Kecamatan dan Nagari bertempat di Hall IKK Parit Malintang, Senin (29/08).
Turut hadir Sekda Jonpriadi, SE, MM selaku Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman, Asisten Administrasi Ekbang Kesra Ir. Ali Amran MP, Kepala SKPD terkait, Camat dan Wali Nagari se Padang Pariaman. Hadir juga Ketua Pokja sanitasi dari Provinsi Sumatera Barat.
Suhatri Bur berharap, melalui studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA), kebiasaan lama yang kurang tepat dalam menjaga kesehatan lingkungan dan kesehatan pribadi bisa mulai berubah. Sehingga tingkat kesehatan masyarakat kabupaten semakin meningkat.
“Masih banyak prilaku masyarakat yang beresiko bagi kesehatan mereka sendiri sehingga akan membahayakan kesehatan keluarga dan lingkungannya, oleh karena itu melalui studi EHRA ini semua masayarakat Kabupaten Padang Pariaman memulai perilaku yang higienis seperti BAB pada tempatnya, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan Limbah rumah tangga,” tambah Suhatri Bur
Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman Jonpriadi, dalam laporannya mengatakan Pokja hampir setiap Minggu melakukan Rapat Monitoring dan Evaluasi.
"Kita telah menyelesaikan pemetaan profil sanitasi meliputi sub sektor air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta prilaku hidup bersih dan sehat sesuai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)," papar mantan Kepala Bappeda itu.
Melalui konsultasi publik ini, lanjut Jonpriadi , tinggal menghimpun masukan dan penyempurnaan untuk menghasilkan study ini, sehingga akan melahirkan rekomendasi yang akan dilakukan untuk untuk menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi KabupatenPadang Pariaman berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Sementara itu Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dr. Jasneli melaporkan Tujuan Studi EHRA adalah memberikan advokasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Terhadap pentingnya layanan sanitasi, mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap kesehatan lingkungan dan menyediakan informasi dasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan
Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Penilaian Resiko Kesehatan karena Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten untuk menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah Padang Pariaman.
Dilaporan oleh Vivi, TKIP Dinkes/Editor Darwisman
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih