Walikota Pariaman Mukhlis Rahman Menegaskan Pesta Budaya Tabuik bukanlah sebuah ritual peribadatan seperti Umat Syiah tetapi prosesi budaya yang dibuat dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata |
Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman pada acara Wirid bulanan ASN, Jum'at (7/10) di Masjid Taqwa, Desa Sikapak Timur menegaskan, bahwa Pesta Budaya Tabuik bukanlah sebuah ritual peribadatan seperti Umat Syiah tetapi prosesi budaya yang dibuat dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata. "Orang Pariaman tak ada syiah, tabuik hanyalah even budaya yang sudah kita tetapkan jadi even Wisata di Kota Pariaman." ungkap Mukhlis.
Ia menyebutkan ada SMS yang datang padanya mengatakan
bahwa Walikota orang syiah, hal ini tidak benar, tabuik menurut Mukhlis bukan ritual keagamaan tapi budaya yang sudah menjadi event wisata. "Ambil makna positif, even yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan, kalau ada yang kurang baik perlu kita bicarakan." kata Walikota Pariaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Efendi Jamal mengungkapkan bahwa Tabuik sudah dilaksanakan di Pariaman sejak ratusan tahun yang lalu tak ada istilah syiah, namun Istilah syiah sengaja dilemparkan oleh-orang yang tidak bertanggungjawab.
"Nanti akan diadakan seminar tentang tabuik dalam perspektif budaya pada tanggal 15 Oktober, Narasumber tokoh-tokoh tabuik, Ulama dan Budayawan."tutur Kadis Kebudayaan dan Pariwisata ini.
Pesta budaya tabuik mampu menarik ratusan ribu wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk datang ke Kota Pariaman. Hotel, Wisma, Homestay Penuh, alat transportasi Kereta Api meningkatkan perjalanannya menjadi 5 kali sehari, Pedagang kuliner, cendera mata dan lain-lain meraih rezeki selama even tabuik.
wis/humas
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih