![]() |
Ir.H.Syahril Amiruddin.MS |
Hal tersebut diungkapkan H.Syahril Amiruddin kepada www.bangunpiaman.com, Jumat (4/11) di Pariaman. " Saya optimis jika program ini terus berjalan dan dimonitor Pemerintah Kota Pariaman diharapkan akan mengurangi kenakalan remaja serta penyakit masyarakat lainnya, yang akhir-akhir sudah sangat memprihatinkan," ungkap staf ahli DPR-RI itu.
Selaku putra Kota Pariaman, ulas H.Syahril Amiruddin, dirinya sangat bangga dengan program maghrib mengaji yang setiap malamnya terus dipantau Walikota Pariaman bersama jajajarannya. Jadi mengoptimalkan waktu maghrib bukanlah hal baru maupun trend popular namun telah ada sebelumnya yaitu dengan mengaji maupun tahlilan atau juga diisi dengan kegiatan ritual-ritual lainnya.
" Kita semua prihatin, akibat perkembangan teknologi yang terjadi malah sebaliknya, selepas Maghrib, mulai anak kecil hingga orang tua lebih menyukai duduk di depan TV, memegang remote control sambil bercengkerama hingga larut malam setelah seharian beraktifitas di luar rumah. Akibatnya, tradisi mengaji selepas Maghrib yang telah menjadi pondasi bagi terbangunnya pola pikir dan sikap beragama masyarakat mulai terlupakan oleh masyarakat," ulas Ajo Syahril.
Wajar saja, sebut Ajo Syahril Amiruddin, kenakalan remaja meningkat karena kita semua sudah mulai menjauhkan pedoman hidup kita Alqur'an. Untuk itu melalui program magrib mengaji yang dicanangkan Pemerintah Kota Pariaman bersama jajaran Kementrian Agama Kota Pariaman ini diharapkan angka kenakalan remaja akan dapat diantisipasi.
" Kita semua sangat berharap tidak ada lagi anak-anak kita yang terjebak dengan penyalahgunaan narkoba, tidak mudah terpengaruhnya anak-anak kita dengan pergaulan bebas. Karena dadanya sudah diisi dengan iman. Untuk itu eksekutif dan legislatif harus bersinerji untuk menyukseskan gerakan magrib mengaji ini," tambahnya.
DARWISMAN
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih