Paritmalintang, BANGUNPIAMAN.COM---Wakil Bupati Suhatri Bur meminta masyarakat untuk mempertahankan semangat kebhinekaan di kabupaten Padang Pariaman. Hal tersebut disampaikannya saat memimpin apel kebhinekaan di halaman kantor bupati Padang Pariaman, Senin (21/12).
Dalam apel tersebut, peserta yang merupakan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan pelajar mendeklarasikan sikap kebhinekaan meliputi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan yang masa esa yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan kesetaraan diantara keseragaman bangsa, saling menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan dalam menciptakan suasana damai dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan
NKRI, sanggup menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bermasyarakat di Indonsia berdasarkan pancasila UUD RI tahun 1945.
Menolak segala bentuk paham dan tindakan radikalisme dan terorisme dengan mengatasnamakan agama yang menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengancam kedaulatan NKRI dan memelihara dan mengembangkan nilai nilai luhur sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan peradaban Indonesia.
Dikatakannya, apel merupakan bentuk kesadaran dan komitmen Pemkab Padang Pariaman untuk menghormati kemajemukan guna menciptakan kedamaian bangsa melalui forum tiga pilar yaitu TNI, Polri dan pemerintahan yang dalam pelaksanaan diemban oleh Babinsa dari unsur TNI, Bhabinkamtibmas dari Polri dan walinagari dari unsur pemerintahan.
"Tiga pilar tersebut dibentuk untuk mewujudkan negara aman dan damai. Melalui tiga pilar diharapkan rakyat dapat terangkul untuk meningkatkan kemajemukan," ujarnya.
Dijelaskannya, bahwa Indonesia sebagai negara bangsa yang memiliki corak yang beragam baik adat ataupun budaya masyarakat harus memandang keanekaragamaan sebagai aset dan potensi yang perlu ditumbuh kembangkan untuk negara Indonesia dan jangan menjadikan perbedaan sebagai sangketa.
Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus kompok, selalu berpegang teguh pada semboyan bhineka tunggal ika walaupun beragam.
"Masyarakat harus membuka wawasan untuk mendapatkan informasi agar tidak mudah dihasut atau di kotak-kotakkan dan aparat wajib menjaga ketentraman dan supremasi hukum supaya mendapatkan keadilan sesuai dengan semestinya," ulasnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat kabupaten Padangpariaman untuk memelihara suasara tetap kondusif, aman, tertib dan menjaga solidaritas.
WIS/HMS
Dalam apel tersebut, peserta yang merupakan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan pelajar mendeklarasikan sikap kebhinekaan meliputi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan yang masa esa yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan kesetaraan diantara keseragaman bangsa, saling menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan dalam menciptakan suasana damai dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan
NKRI, sanggup menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bermasyarakat di Indonsia berdasarkan pancasila UUD RI tahun 1945.
Menolak segala bentuk paham dan tindakan radikalisme dan terorisme dengan mengatasnamakan agama yang menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengancam kedaulatan NKRI dan memelihara dan mengembangkan nilai nilai luhur sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan peradaban Indonesia.
Dikatakannya, apel merupakan bentuk kesadaran dan komitmen Pemkab Padang Pariaman untuk menghormati kemajemukan guna menciptakan kedamaian bangsa melalui forum tiga pilar yaitu TNI, Polri dan pemerintahan yang dalam pelaksanaan diemban oleh Babinsa dari unsur TNI, Bhabinkamtibmas dari Polri dan walinagari dari unsur pemerintahan.
"Tiga pilar tersebut dibentuk untuk mewujudkan negara aman dan damai. Melalui tiga pilar diharapkan rakyat dapat terangkul untuk meningkatkan kemajemukan," ujarnya.
Dijelaskannya, bahwa Indonesia sebagai negara bangsa yang memiliki corak yang beragam baik adat ataupun budaya masyarakat harus memandang keanekaragamaan sebagai aset dan potensi yang perlu ditumbuh kembangkan untuk negara Indonesia dan jangan menjadikan perbedaan sebagai sangketa.
Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus kompok, selalu berpegang teguh pada semboyan bhineka tunggal ika walaupun beragam.
"Masyarakat harus membuka wawasan untuk mendapatkan informasi agar tidak mudah dihasut atau di kotak-kotakkan dan aparat wajib menjaga ketentraman dan supremasi hukum supaya mendapatkan keadilan sesuai dengan semestinya," ulasnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat kabupaten Padangpariaman untuk memelihara suasara tetap kondusif, aman, tertib dan menjaga solidaritas.
WIS/HMS
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih