"Salah satu ekonomi alternatif bagi masyarakat pesisir adalah keterampilan merendo yang dilakukan oleh istri dan anak-anak nelayan. Saya lihat dan tinjau langsung aktivitas masyarakat pesisir di dusun Binasi desa Marunggi, " kata Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Rabu (9/11), disela-sela meninjau aktivitas masyarakat pesisir.
Menurut Wawako Genius Umar, istri dan anak-anak nelayan memang sangat perlu untuk diberdayakan dalam membantu ekonomi keluarganya. Karena menjadi nelayan banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mengarungi lautan luas, untuk mengais rezeki dilautan. Kadang sudah berada ditengah laut, tiba-tiba cuaca buruk, akhirnya tidak bisa lagi menangkap ikan. Terpaksa harus pulang dengan tangan kosong
Salah seorang warga dusun Binasi, desa Marunggi nova (24) mengaku usaha marendo yang ia lakukan ternyata cukup membantu penghasilan keluarga walaupun cuma mengambil upah. "Untuk marendo alas meja bisa diselesaikan satu minggu dan sarung tisue satu hari," jelas Nova yang mengaku sudah menggeluti kerajinan rajutan sejak kelas 4 SD.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit, menyebutkan usaha rajutan di Kota Pariaman berjumlah 200 orang dan sebagian sudah memiliki counter di tempatnya masing-masing. "Pengusaha rajutan telah memasarkan produknya sampai ke Singapura dan Malaysia. Cara membelinya pun bisa dilakukan secara online, " kata mantan Kabag Humas Kota Pariaman itu.
Pada kunjungan ke dusun Binasi desa Marunggi Wakil Walikota Pariaman sangat tertarik dengan motif rajutan yang sedang dibuat oleh tangan-tangan terampil yang suaminya berprofesi sebagai nelayan. Karena tertarik Wakil Walikota langsung membeli beberapa unit sebagai koleksinya dirumahnya.
AS/HMS/WIS
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih