Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Tanggal 19 Desember 2016, seluruh jajaran Pemerintah, mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Propinsi Kabupaten dan Kota mengelar upacara Hari Bela Negara. Banyak sebenarnya makna yang dapat diambil dari semangat bela negara tersebut.
Menurut tokoh masyarakat Pariaman Ir.Syahril Amiruddin, upaya pembelaan negara bukan sekadar untuk mempertahankan negara saja, melainkan juga untuk memajukan bangsa dan negara. Oleh karena itu, maka segala bentuk peran serta warga negara yang positif demi keutuhan, kemajuan, kejayaan, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara merupakan wujud dari pembelaan terhadap negara tersebut.
" Jadi untuk membela negara tidak harus angkat senjata, tidak harus ikut berperang. Dalam lingkungan keluarga misalnya upaya pembelaan negara dapat dilakukan melalui sikap saling mengasihi, saling menolong, saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. Kemudian, menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga," kata putra Pariaman yang sehari-harinya staf ahli DPR-RI kepada www.bangunpiaman.com, Selasa (20/12), di Pariaman.
.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya, sebut Syahril Amiruddin, saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat melanggar hukum, misalnya : minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba serta berbagai penyakit masyarakat lainnya. Jika ini bisa diterapkan tentunya akan dapat menjaga nama baik keluarga. " Jadi jika ini bisa diterapkan, sudah merupakan suatu upaya bela negara," ungkapnya.
Sementara itu pemerintah, tambah Syahril Amiruddin, sebagai penyelenggara pemerintahan mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota juga sangat diharapkan perannya untuk senantiasa menciptakan program-program yang pro rakyat. " Memperbanyak lowongan kerja, memberantas kemiskinan. Serta tidak bosannya-bosanya untuk mengajak masyarakat untuk menghindari perbuat-perbuatan yang melanggar hukum," tambah Syahril Amiruddin yang akrab dipanggil Ajo itu. (***)
Menurut tokoh masyarakat Pariaman Ir.Syahril Amiruddin, upaya pembelaan negara bukan sekadar untuk mempertahankan negara saja, melainkan juga untuk memajukan bangsa dan negara. Oleh karena itu, maka segala bentuk peran serta warga negara yang positif demi keutuhan, kemajuan, kejayaan, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara merupakan wujud dari pembelaan terhadap negara tersebut.
" Jadi untuk membela negara tidak harus angkat senjata, tidak harus ikut berperang. Dalam lingkungan keluarga misalnya upaya pembelaan negara dapat dilakukan melalui sikap saling mengasihi, saling menolong, saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. Kemudian, menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga," kata putra Pariaman yang sehari-harinya staf ahli DPR-RI kepada www.bangunpiaman.com, Selasa (20/12), di Pariaman.
.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya, sebut Syahril Amiruddin, saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat melanggar hukum, misalnya : minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba serta berbagai penyakit masyarakat lainnya. Jika ini bisa diterapkan tentunya akan dapat menjaga nama baik keluarga. " Jadi jika ini bisa diterapkan, sudah merupakan suatu upaya bela negara," ungkapnya.
Sementara itu pemerintah, tambah Syahril Amiruddin, sebagai penyelenggara pemerintahan mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota juga sangat diharapkan perannya untuk senantiasa menciptakan program-program yang pro rakyat. " Memperbanyak lowongan kerja, memberantas kemiskinan. Serta tidak bosannya-bosanya untuk mengajak masyarakat untuk menghindari perbuat-perbuatan yang melanggar hukum," tambah Syahril Amiruddin yang akrab dipanggil Ajo itu. (***)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih