Nadjib Riphat Kesoema ( Fhoto Detik.Com) |
Selama lebih dari 4 tahun menjadi orang nomor satu di KBRI Canberra, Dubes Nadjib aktif mempromosikan citra positif Islam di benua kanguru itu. Penjelasan tentang Islam sebagai agama 'rahmatan lil 'alamin' selalu berusaha disampaikan Dubes Nadjib kepada pejabat pemerintah, parlemen, akademisi, pemuka agama hingga media massa.
Di tengah sorotan dunia internasional, termasuk Australia, mengenai merebaknya gejala Islamophobia akhir-akhir ini, Dubes Nadjib menyadari bahwa dibutuhkan upaya konsisten dan konstruktif dari semua kalangan untuk membantu memperbaiki pemahaman masyarakat Australia bahwa Islam adalah agama yang teduh dan cinta damai.
Posisinya sebagai wakil negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ditambah mandat khusus yang diembannya sebagai Ketua Kelompok Para Duta Besar (Dean) Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam atau OKI di Canberra sejak 2015 lalu, membuat kiprah Dubes Nadjib banyak diapresiasi, seperti yang disampaikan antara lain oleh Dubes Palestina, Bangladesh, Pakistan dan Iran baru-baru ini dalam Pertemuan Khusus antar para Dubes OKI di KBRI Canberra baru ini.
Kiprah Dubes Nadjib Riphat Kesoema Promosikan Islam di AustraliaFoto: Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema aktif berdiplomasi melawan Islamophobia di Australia (Foto: KBRI Canberra)
Tahun lalu, Dubes Nadjib berulang kali memimpin pertemuan para Dubes negara-negara anggota OKI dalam menyusun kegiatan-kegiatan strategis untuk mempromosikan Islam dan dialog antar agama guna menjembatani mispersepsi dan memperkokoh toleransi serta persahabatan di Australia, demikian disampaikan dalam rilis KBRI Canberra, Selasa (7/2/2017).
Karena perannya ini, tak heran jika Dubes Nadjib diundang secara khusus Gubernur Jenderal Australia Peter Cosgrove untuk mewakili negara-negara Muslim dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Ameen Madani pada bulan Februari 2016 di Canberra.
Dubes Nadjib bersama Dubes Malaysia dan Pakistan juga memberikan perhatian besar terhadap rencana perluasan masjid tertua di Australia yang terletak tak jauh dari KBRI Canberra. Masjid yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia bersama Malaysia dan Pakistan di akhir tahun 1960-an tersebut, kini tak lagi memadai untuk menampung jamaah yang datang, khususnya ketika salat Jumat, terlebih ketika memasuki musim dingin. Memang hal ini bukan perkara mudah mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.
Bersama mitranya tersebut, Dubes Nadjib berusaha melakukan pendekatan dengan banyak kalangan guna merealisasikan proyek perluasan masjid tersebut. Secara khusus, Dubes Nadjib juga telah mengajak para Dubes negara-negara anggota OKI di Canberra untuk membantu rencana ini agar kelak perluasan masjid kebanggaan umat Islam di Ibukota Australia ini dapat segera diwujudkan.
Kiprah Dubes Nadjib Riphat Kesoema Promosikan Islam di AustraliaFoto: Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema aktif berdiplomasi melawan Islamophobia di Australia (Foto: KBRI Canberra)
Hal yang sama dilakukan Dubes Nadjib dalam rangka membantu pembangunan masjid pertama yang akan dimiliki masyarakat Indonesia di Brisbane. Usulan perlunya membangun masjid ini dilontarkan masyarakat Indonesia ketika bertemu Presiden Joko Widodo di Brisbane tahun 2014 lalu yang kemudian ditanggapi positif Pemerintah RI. Dubes Nadjib yang tahun lalu memberikan khotbah dalam salat Idul Fitri di KBRI Canberra, juga tidak segan-segan turun ke lapangan untuk membahasnya bersama pengurus Indonesian Muslim Center in Queensland atau IMCQ selaku pemrakarsa pembangunan masjid ini.
Apa yang selama ini telah dilakukan Dubes RI ini diharapkan dapat membantu menciptakan citra Islam yang lebih positif di dunia internasional sekaligus memperkokoh persahabatan antar masyarakat muslim dengan komunitas masyarakat yang berbeda keyakinan didasari rasa saling menghormati dan saling menghargai.
sumber www.detik.com
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih