PESTA DEMOKRASI terbesar akan digelar di Kabupaten Padang Pariaman. Pemilu lokal tingkat nagari akan digelar secara serentak pada 74 nagari di Kabupaten yang baru merayakan HUT-nya ke 185 tahun tersebut, pada tanggal 4 April 2018 mendatang.
Dalam sejarah kabupaten Padang Pariaman inilah pemilu lokal serentak terbesar yang pernah digelar. Sebanyak 173.682 orang pemilih yang terdaftar dalam DPT akan akan menggunakan hak pilihnya pada 641 TPS yang tersebar di 74 nagari di Kabupaten Padang Pariaman.Jika dibandingkan pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah diprediksi 75 persen masyarakat akan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Dari data yang penulis terima tercatat tiga ratus orang lebih telah mendaftarkan dirinya sebagai bakal calon wali nagari. Sungguh luar biasa. Mereka yang mendaftarkan dirinya sebagai bakal calon Wali Nagari tidak hanyak tamatan SLTP s/d S.1, namun juga ada berpendidikan S.III yang bergelar doktor dengan profesi yang beragam ada tokoh muda, tokoh pendidikan, wali korong,mantan wali nagari, Ketua BAMUS, perantau PNS dan pensiunan PNS
Untuk melaksanakan Pemilihan Wali Nagari seretak pada tanggal 4 April 2018 ada empat tahapan yang harus dilalui diawali dengan tahapan persiapan, tahapan pencalonan, tahapan pemungutan dan penghitungan suara dan diakhiri dengan tahapan penetapan calon Wali Nagari terpilih
Pada bulan Januari 2018 ini yang dimulai dari tanggal 8 Januari s/d 16 Januari lalu, Panitia Pemilihan Wali Nagari telah melaksanakan tugasnya dengan membuka pendaftaran. Seluruh masyarakat yang mencalonkan dirinya ke Panitia Pilwana kini tengah diproses dan diteliti kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi oleh Panitia Pilwana dengan tenggang waktu selama sepuluh hari yang dimulai dari tanggal 17 Januari 2018 s/d 26 Januari 2018.
Sementara bakal calon Wali Nagari tersebut, akan ditetapkan menjadi calon wali nagari pada tanggal 1 Maret 2018. Sehari setelah itu akan dilakukan pengundian nomor urut. Sesuai dengan jadwal yang penulis terima 25 Maret 2018 akan dilaksanakan kesepakatan bersama tentang kampanye/deklarasi damai. Kemudian dilanjutkan penyampaian visi dan misi tanggal 27 Maret. Juga ada debat terbuka...ya persis seperti pemilu kepala daerah.
Disambut Antusias
Pesta demokrasi lokal tingkat nagari ini disambut cukup antusias oleh masyarakat nagari.Dari lapau ka lapau yang dibicarakan masyarakat lebih banyak seputar pemilihan wali nagari. Tapi masih bersyukur, panasnya suhu politik di nagari tidaklah sepanas suhu politik pilkada
Pemilihan Wali Nagari yang mengadopsi serta meniru pemilihan umum kepala daerah ini diharapkan akan dapat berjalan damai tanpa keributan. Sehingga jargon pilwana badunsanak perlu di kedepankan dan kampanyekan kepada seluruh masyarakat nagari. Untuk apalah kita bertengkar dan saling bermusuhan gara-gara Pilwana.
Kepada calon-calon Wali Nagari diharapkan untuk meraih simpati masyarakat dengan cara-cara elegan dan terhormat. Panyaraklah lampu awak satarang-tarangnyo, namun lampu urang jam dipadamkan (hidupkanlah lampu kita seterang-terangnya, namun lampu orang jangan sampai dimatikan-pen).
Janganlah gara-gara Pilwana hubungan kita sesama anak nagari saling tidak bertegur sapa, karena berbeda pilihan. Karena anak nagari itu pada hakikatnya adalah bersaudara dan badunsanak, ba ipa bapisan. Marilah sama-sama kita pertahankan Kabupaten Padang Pariaman yang sama-sama kita cintai yang selama ini selalu aman dan damai.
DARWISMAN
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih