Wakil Bupati Padang Pariaman, Ketika Meresmikan Masjid Ar Raudah di komplek Panti Sosial Tresna Werdha "Sabai Nan Aluih" Sicincin, Kamis 1 Oktober 2017 (Fhoto : Humas dan Protokol Padang Pariaman ) |
Masjid itu dibangun atas bantuan Kelompok Padusi Minang Jakarta yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di seluruh wilayah Sumbar.
Kelompok Padusi Minang merupakan kelompok arisan wanita pengusaha dan isteri pejabat yang merantau di berbagai wilayah Indonesia. Mereka berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Dengan selesainya pembangunan masjid, diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur bersama anggota Kelompok Padusi Minang yang sengaja datang dari Jakarta hari itu. Kemarin, Kamis 1/01/2018.
Dalam sambutannya, Suhatri Bur mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Padusi Minang yang sangat peduli dengan kebutuhan ibadah orang tua lanjut usia di PSTW Sabai Nan Aluih.
"Kami sangat apresiasi dengan usaha yang dilakukan Padusi Minang di Padang Pariaman ini. Terima kasih banyak atas bantuan yang sangat berharga ini," ujarnya.
Mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu mendoakan semoga ibu ibu anggota Padusi Minang dilimpahkan pahala berlimpah dan terbuka pintu rejekinya sehingga lebih bisa membantu membangun masjid lainnya di Padang Pariaman.
Terkait dengan banyaknya rumah ibadah di Padang Pariaman namun sedikit pengunjungnya, mantan Sekretaris Karang Taruna Sumbar itu tidak menampik. "Memang betul, rumah ibadah banyak di Padang Pariaman tetapi isinya sedikit dan dominan diisi orang tua jompo," katanya.
"Untuk itulah kami dari pemerintah selalu berupaya menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Jangan hanya berlomba-lomba memperindah masjid tapi lupa berlomba-lomba meramaikan masjid," katanya.
Suhatri Bur juga kembali mengingatkan kepada Kepala Panti untuk berkoordinasi dengan pemerintahan nagari, ninik mamak, alim ulama sekitar komplek panti guna membicarakan manajemen dan status masjid tersebut di kenagaraian Sicincin.
"Walau masjid ini berada di lingkungan panti namun tetap menghormati kearifan lokal yang berlaku di Nagari Sicincin. Jangan sampai masjid telah selesai dibuat, terjadi silang sengketa mengenai status dan posisinya dalam lingkungan nagari. Untuk itu koordinasi dengan Nagari membicarakan keberadaan masjid termasuk soal shalat Jumat, dll," ingatnya mengakhiri sambutan. HERI
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih