Padang, BANGUNPIAMAN.COM---Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur membuka secara resmi "Bekraf Financial Club Sektor Kuliner" di Hotel Grand Inna Padang Hotel, Selasa (16/10).
Kegiatan yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) itu menghadirkan Nilam Sari, owner Baba Rafi dan tiga pengusaha Padang Pariaman, Afrina Adnan, Lili Suryani dan Hj Usniati.
Selain pengusaha lokal, Bekraf juga mengundang perwakilan perbankan Konvensional, perwakilan perbankan Syariah, maupun OJK Sumatera Barat. Perwakilan perbankan yang hadir hampir 50 jumlahnya. Dan perbankan dari Kediri adalah undangan paling jauh hadir.
Dalam sambutannya Wabup Suhatri Bur menyambut baik dan senang atas kesediaan Bekraf menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan usaha kecil menengah Padang Pariaman.
"Terima kasih yang tidak terhingga kami ucapkan, khususnya kepada Bekraf, yang sudah memfasilitasi sehingga acara yang sangat baik ini dapat terlaksana," katanya senang.
Wabup turut bangga karena ada tiga orang pelaku usaha dari Padang Pariaman yang hadir menjadi narasumber terkait perkembangan usaha mereka, sehingga dapat dinilai untuk keperluan pengembangan modal.
Tiga pelaku usaha tersebut adalah Afrina Adnan, pelaku Ekonomi Kreatif VCO dari Kecamatan Batang Anai, Lili Suryani, pelaku Ekonomi Kreatif Lele Asap Leriska Kecamatan Kayu Tanam, dan Hj. Usniati, pelaku Ekonomi Kreatif Malibo Coklat dari Kecamatan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
"Dengan kehadiran ketiga pelaku usaha yang kebetulan wanita ini kami harap dapat memperoleh perhatian lebih untuk pengembangan usaha mereka di masa mendatang," sebut Suhatri.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, sambung Wabup, sejak dulu berusaha keras agar ekonomi masyarakat meningkat, antara lain dengan memajukan serta mengembangkan para pelaku Ekraf di Padang Pariaman.
"Dari sisi Perizinan, contohnya, kami sudah berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder atau pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Padang Pariaman," katanya lagi.
Sebagaimana diketahui perizinan usaha di Padang Pariaman telah melahirkan inovasi pelayanan sejati (Sehari Jadi Gratis), termasuk izin pangan industri rumah tangga bagi industri kecil menengah.
SIUP dan TDP juga bisa diselesaikan dalam 15 menit sudah selesai bagi yang mengurusnya. Disamping itu, masyarakat dimanjakan dengan inovasi Ajep Papa, antar jemput perizinan Padang Pariaman, dimana pelaku usaha cukup berada di lokasi dengan menghubungi petugas Ajep segera tiba mengambil berkas perizinan, dan jika sudah selesai, maka izin juga segera diantarkan ke pemohon di lokasi.
"Selain perizinan, kami juga berusaha agar pelaku ekraf di daerah kami tetap berkembang, antara lain dengan mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan pameran industri," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Akses Permodalan Bekraf, Yuke Sri Rahayu menjelaskan bahwa kegiatan Bekraf Financial Club Sektor Kuliner merupakan tindak lanjut dari Penilain Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PMK31) Sub Sektor Kuliner dan ajang pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner mempresentasikan karakteristik bisnis usahanya kepada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sehingga lembaga keuangan memahmi dan bisa menyalurkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha sub sektor mereka.
"Bagi pelaku usaha kreatif, permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha kreatif, baik dari sisi administrasi maupun sisi teknis di lapangan. Sedangkan dari sisi perbankan masih belum mengenal nature bisnis dari sub sektor ekonomi kreatif, sehingga perlu jembatan untuk mempretemukan keperluan pelaku ekonomi kreatif dan perbankan," tutup Yuka Sri Rahayu (wis/rel)
Kegiatan yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) itu menghadirkan Nilam Sari, owner Baba Rafi dan tiga pengusaha Padang Pariaman, Afrina Adnan, Lili Suryani dan Hj Usniati.
Selain pengusaha lokal, Bekraf juga mengundang perwakilan perbankan Konvensional, perwakilan perbankan Syariah, maupun OJK Sumatera Barat. Perwakilan perbankan yang hadir hampir 50 jumlahnya. Dan perbankan dari Kediri adalah undangan paling jauh hadir.
Dalam sambutannya Wabup Suhatri Bur menyambut baik dan senang atas kesediaan Bekraf menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan usaha kecil menengah Padang Pariaman.
"Terima kasih yang tidak terhingga kami ucapkan, khususnya kepada Bekraf, yang sudah memfasilitasi sehingga acara yang sangat baik ini dapat terlaksana," katanya senang.
Wabup turut bangga karena ada tiga orang pelaku usaha dari Padang Pariaman yang hadir menjadi narasumber terkait perkembangan usaha mereka, sehingga dapat dinilai untuk keperluan pengembangan modal.
Tiga pelaku usaha tersebut adalah Afrina Adnan, pelaku Ekonomi Kreatif VCO dari Kecamatan Batang Anai, Lili Suryani, pelaku Ekonomi Kreatif Lele Asap Leriska Kecamatan Kayu Tanam, dan Hj. Usniati, pelaku Ekonomi Kreatif Malibo Coklat dari Kecamatan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
"Dengan kehadiran ketiga pelaku usaha yang kebetulan wanita ini kami harap dapat memperoleh perhatian lebih untuk pengembangan usaha mereka di masa mendatang," sebut Suhatri.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, sambung Wabup, sejak dulu berusaha keras agar ekonomi masyarakat meningkat, antara lain dengan memajukan serta mengembangkan para pelaku Ekraf di Padang Pariaman.
"Dari sisi Perizinan, contohnya, kami sudah berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder atau pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Padang Pariaman," katanya lagi.
Sebagaimana diketahui perizinan usaha di Padang Pariaman telah melahirkan inovasi pelayanan sejati (Sehari Jadi Gratis), termasuk izin pangan industri rumah tangga bagi industri kecil menengah.
SIUP dan TDP juga bisa diselesaikan dalam 15 menit sudah selesai bagi yang mengurusnya. Disamping itu, masyarakat dimanjakan dengan inovasi Ajep Papa, antar jemput perizinan Padang Pariaman, dimana pelaku usaha cukup berada di lokasi dengan menghubungi petugas Ajep segera tiba mengambil berkas perizinan, dan jika sudah selesai, maka izin juga segera diantarkan ke pemohon di lokasi.
"Selain perizinan, kami juga berusaha agar pelaku ekraf di daerah kami tetap berkembang, antara lain dengan mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan pameran industri," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Akses Permodalan Bekraf, Yuke Sri Rahayu menjelaskan bahwa kegiatan Bekraf Financial Club Sektor Kuliner merupakan tindak lanjut dari Penilain Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PMK31) Sub Sektor Kuliner dan ajang pelaku ekonomi kreatif sub sektor kuliner mempresentasikan karakteristik bisnis usahanya kepada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sehingga lembaga keuangan memahmi dan bisa menyalurkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha sub sektor mereka.
"Bagi pelaku usaha kreatif, permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha kreatif, baik dari sisi administrasi maupun sisi teknis di lapangan. Sedangkan dari sisi perbankan masih belum mengenal nature bisnis dari sub sektor ekonomi kreatif, sehingga perlu jembatan untuk mempretemukan keperluan pelaku ekonomi kreatif dan perbankan," tutup Yuka Sri Rahayu (wis/rel)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih