Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Fokus pembangunan Kota Pariaman terhadap pengembangan sektor pariwisata mulai dirasakan Desa Sungai Pasak Kecamatan Pariaman Timur. Hal itu ini dibuktikan dengan pembekalan penguasaan bahasa asing kepada pelajar yang ada di Desa Sungai Pasak. Pembekalan penguasaan bahasa asing dimulai dengan pelatihan bahasa Jepang.
Kepala Desa Sungai Pasak Ansaruddin, Sabtu (17/11/2018) malam kepada wartawan menyebutkan, pelatihan bahasa Jepang sudah dimulai Jumat (16/11/2018) kemaren di salah satu ruang belajar di SD Sungai Pasak. “Pelaksanaan pelatihan bahsasa Jepang merupakan hasil komitmen dari Bursa Inovasi Desa (BID) yang diselenggarakan tahun 2017 lalu di Pariaman,” kata Ansaruddin.
Dikatakan, selain komitmen BID, Sungai Pasak memang memiliki sumber daya manusia, yakni tersedianya guru bahasa Jepang. Ketika rencana pelatihan bahasa Jepang disampaikan kepada warga, ternyata cukup banyak peminatnya. Karena itu, Pemerintah Desa menganggarkan melalui Dana Desa pelatihan bahasa Jepang sebesar Rp 17.960.000. “Pelatihan ini nantinya akan dilanjutkan sehingga penguasaan bahasa Jepangnya semakin maksimal,” kata Ansaruddin.
Guru yang mengajarkan bahasa Jepang, Syafrianto (30) yang merupakan putra Desa Sungai Pasak. Menurutnya, kegiatan belajar dilaksanakan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu. Satu kali pertemuan berlangsung 4 jam, dengan 10 kali pertemuan. Artinya, pelaksanaan belajar sama dengan 40 jam pelajaran.
“Tujuan diadakan pelatihan bahasa Jepang ini sesuai dengan ikon Kota Pariaman sebagai destinasi wisata. Kota Pariaman bakal dikunjungi orang dari berbagai daerah dan Negara. Termasuk dari Jepang. Kita perlu ada orang Pariaman yang paham bahasa Jepang. Selain itu, peluang kerja ke negara Jepang sekarang banyak. Tentu kita harus siapkan pemuda-pemuda yang bisa berbahasa Jepang sehingga mereka siap berangkat ke Jepang,” kata Syafrianto yang belajar bahasa Jepang selama setahun di Padang Nihon go Gakuin (PNGG)/Pusat Pendidikan Bahasa Jepang, Sabtu (17/11/2018) malam.
Dikatakan Syafrianto, tahap awal jumlah peserta sebanyak 15 orang dari tingkat SMP dan SMA. ”Dengan 40 kali pertemuan tersebut, setara dengan kursus bahasa Jepang tingkat dasar. Peserta sudah mampu membaca, menulis dan mengungkapkan kegiatan sehari-hari. Jika Pemerintaha Desa Sungai Pasak terus mendukung, tahun depan bisa ditingkatkan lagi baik jenjangnya maupun jumlah peserta,” kata Syafrianto lulusan strata 1 bahasa Inggris STIKIP YDB Lubuk Alung 2017 lalu.
Menurut Syafrianto, masing-masing peserta diberikan kamus bahasa Jepang, alat-alat tulis dan uang transfortasi. “Mudah-mudahan pelatihan bahasa Jepang ini mampu mendorong semangat generasi muda Desa Sungai Pasak untuk belajar lebih giat dan bekerja di Jepang,” kata Syafrianto yang juga guru di SMA 2 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman.(at)
Kepala Desa Sungai Pasak Ansaruddin, Sabtu (17/11/2018) malam kepada wartawan menyebutkan, pelatihan bahasa Jepang sudah dimulai Jumat (16/11/2018) kemaren di salah satu ruang belajar di SD Sungai Pasak. “Pelaksanaan pelatihan bahsasa Jepang merupakan hasil komitmen dari Bursa Inovasi Desa (BID) yang diselenggarakan tahun 2017 lalu di Pariaman,” kata Ansaruddin.
Dikatakan, selain komitmen BID, Sungai Pasak memang memiliki sumber daya manusia, yakni tersedianya guru bahasa Jepang. Ketika rencana pelatihan bahasa Jepang disampaikan kepada warga, ternyata cukup banyak peminatnya. Karena itu, Pemerintah Desa menganggarkan melalui Dana Desa pelatihan bahasa Jepang sebesar Rp 17.960.000. “Pelatihan ini nantinya akan dilanjutkan sehingga penguasaan bahasa Jepangnya semakin maksimal,” kata Ansaruddin.
Guru yang mengajarkan bahasa Jepang, Syafrianto (30) yang merupakan putra Desa Sungai Pasak. Menurutnya, kegiatan belajar dilaksanakan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu. Satu kali pertemuan berlangsung 4 jam, dengan 10 kali pertemuan. Artinya, pelaksanaan belajar sama dengan 40 jam pelajaran.
“Tujuan diadakan pelatihan bahasa Jepang ini sesuai dengan ikon Kota Pariaman sebagai destinasi wisata. Kota Pariaman bakal dikunjungi orang dari berbagai daerah dan Negara. Termasuk dari Jepang. Kita perlu ada orang Pariaman yang paham bahasa Jepang. Selain itu, peluang kerja ke negara Jepang sekarang banyak. Tentu kita harus siapkan pemuda-pemuda yang bisa berbahasa Jepang sehingga mereka siap berangkat ke Jepang,” kata Syafrianto yang belajar bahasa Jepang selama setahun di Padang Nihon go Gakuin (PNGG)/Pusat Pendidikan Bahasa Jepang, Sabtu (17/11/2018) malam.
Dikatakan Syafrianto, tahap awal jumlah peserta sebanyak 15 orang dari tingkat SMP dan SMA. ”Dengan 40 kali pertemuan tersebut, setara dengan kursus bahasa Jepang tingkat dasar. Peserta sudah mampu membaca, menulis dan mengungkapkan kegiatan sehari-hari. Jika Pemerintaha Desa Sungai Pasak terus mendukung, tahun depan bisa ditingkatkan lagi baik jenjangnya maupun jumlah peserta,” kata Syafrianto lulusan strata 1 bahasa Inggris STIKIP YDB Lubuk Alung 2017 lalu.
Menurut Syafrianto, masing-masing peserta diberikan kamus bahasa Jepang, alat-alat tulis dan uang transfortasi. “Mudah-mudahan pelatihan bahasa Jepang ini mampu mendorong semangat generasi muda Desa Sungai Pasak untuk belajar lebih giat dan bekerja di Jepang,” kata Syafrianto yang juga guru di SMA 2 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman.(at)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih