Walikota Pariaman Berdiskusi Dengan Mentri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edy Prabowo. Fhoto : Junaidi/ Kominfo Pariaman |
JAKARTA---Kunjungi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), Wako Pariaman, Genius Umar presentasikan Kota Pariaman sebagai Kota Maritim Pariwisata Pesisir dan Laut dihadapan Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Edhy Prabowo, Senin (13/1/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Genius Umar yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril dan jajaranya, melakukan pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan bapak Edhy Prabowo
Turut hadir dalam pertemuan tersebut beberapa pejabat KKP, seperti Direktur Kapal Perikanan, Setjen Penguatan Daya Saing, Kepala Biro Perencanaan KKP.
Direktur Pendayagunaan Wilayah Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil, Direktur Produksi Perinakan Budidaya, dan juga hadir teman sang Walikota Pariaman ini sewaktu bekerja di senayan dulu, Yusmansyah, yang sekarang merupakan Ahli Perencana KKP.
“Pengembangan sektor perikanan kelautan di Kota Pariaman di kolaborasikan dengan pengambangan sektor pariwisata sesuai dengan potensi daerah, dimana kita akan melakukan Penyediaan sentra kuliner serba ikan, pengembangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang nantinya akan kita jadikan Pasar Ikan Higienis,” ujarnya dihadapan Wakil Ketua Partai berlambang Garuda ini.
“Pemko Pariaman saat ini juga sedang melakukan Moderenisasi sarana dan prasarana perikanan tangkap dalam menunjang produksi perikanan, selain Pengembangan kawasan pulau pulau kecil yang ada di Kota Pariaman kita jadikan untuk wisata bahari,” tambahnya.
Genius Umar juga menjelaskan Penanganan pasca panen hasil perikanan dalam rangka penyediaan masakan yang segar dan sehat untuk wisatawan, pengembangan sektor budidaya dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat.
Seperti kolam-kolam yang tidak memerlukan lahan yang sangat luas dan juga kolam-kolam yang bisa di kombinasaikan dengan konsep agrowisata seperti mina padi, yumina dll, tambahnya.
“Kita juga melakukan peningkatan kualitas lingkungan permukiman masyarakat pesisir/nelayan, yang mana di sepanjang pantai pariaman ini, kawasan permukiman nelayan. Kita jadikan destinasi wisata,” ungkapnya lebih lanjut.
Hal ini akan menjadi Multi efek program unggulan water front city, yang berdampak pada hasil perikanan kelautan. Dan juga Rehabilitasi linggungan pesisir dan laut,untuk mendukung pariwisata dan peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya perikanan kelautan, ulasnya.
Banyak hal lain yang dibicarakan untuk sinkronisasi program yang ada di KKP RI dengan Pemko Pariaman. Dalam presentasinya. Genius Umar juga mengatakan perlunya keterpaduan program yang ada di Kelautan Dan Perikanan dengan Program Pariwisata.
“Kami di Kota Pariaman sudah memulai dengan program Water Front City, dimana arah pembangunan infrastruktur dan penataan ruang kita hadapkan ke laut atau sungai, sehingga pembangunan ini dapat sebagi penunjang kepariwisataan, dengan memanfaatkan keindahan alam dan geografis Kota Pariaman yang berada di pesisir pantai,” ucapnya.
Kota Pariaman sebagai kota wisata yang berada di pesisir dan laut, kita maksimalkan dengan manjadikanya sebagai kota maritim, banyak sejarah yang mencatat bahwa Kota Pariaman adalah pelabuhan tertua di Pulau Sumatera.
Banyak lagi kisah lainya, dimana Kota Pariaman pernah dijadikan basis pertahanan karena pada Agresi Militer Belanda I, tepatnya Pada 8 Maret 1946.
Mayor Sulaiman diperintahkan oleh komandan Divisi III Banteng untuk memindahkan Markas Komando TKR Laut Sumatera Tengah ke Pariaman karena kondisi Kota Padang yang sudah tidak aman.
Sejak itu, dikenal sebagai Markas AL Pangkalan Besar Pariaman, sehingga kini diujung Muaro Pariaman, kita buat Monument TNI AL yang diresmikan langsung oleh KSAL, Laksamana TNI Ade Supandi kala itu,” tuturnya.
Diakhir kunjunganya, Walikota Pariaman ini juga mengajak yang mengundang pak Menteri Perikanan dan Kelautan RI ini, untuk datang dan berkunjung ke Kota Pariaman. (J/Harsy Warsilah)