Kota Pariaman --- Bagian Kesra Setdako Pariaman menggelar kegiatan Pelatihan Tenaga Guru Pengajar Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya (MDTU) Tahun 2020 bertempat di Aula Hotel Kassandra Pariaman, Kamis (27/2). Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Walikota Pariaman diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Indra Sakti.
Indra Sakti mengatakan, kegiatan pelatihan bagi guru pengajar MDTW dan MDTU ini sangat penting dilakukan, karena peran dan fungsinya adalah sebagai penyelenggara pendidikan agama islam yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan pendidikan agama islam terutama bagi siswa yang belajar di sekolah dasar (SD) atau pendidikan sederajat, memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran islam, membina hubungan kerjasama dengan orang, santri dan masyarakat serta melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta perpustakaan.
" Anak-anak generasi harus ditanamkan pemahaman ilmu al-qur’an, hadits, tajwid, aqidah, akhlaq, fiqih, sejarah dan kebudayaan islam, bahasa arab dan praktek ibadah ", ungkapnya.
Karena dewasa ini, pengaruh teknologi seperti media sosial, game online sangat berdampak buruk bagi generasi sekarang. Orang tua harus memantau setiap perlakuan anak saat menggunakan gadget yang dapat merusak mereka.
Dengan fasilitas yang kita berikan tersebut, lanjut indra, terkadang mereka menjadi malas untuk belajar dan cendrung melakukan aktifitas yang tidak bermanfaat dan menghabiskan waktu tanpa melakukan hal yang produktif dan bermanfaat.
Selain itu, keberadaan MDTW dan MDTU juga teramat penting untuk mendukung program unggulan pemerintah dalam rangka melakukan percepatan pembangunan pusat pendidikan al-quran di Kota Pariaman.
Sementara itu, Kabag Kesra Syamsuardi melaporkan, kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Walikota Pariaman Genius Umar - Mardison Mahyuddin yang kita tuangkan dalam bentuk kegiatan pelatihan bagi tenaga guru MDTW dan MDTU ini. Kegiatan ini diikuti oleh 32 orang tenaga guru MDTW/MDTU dari sekolah SMP hingga SMA se Kota Pariaman.
" Selama ini kita melihat anak-anak yang tamat SD dan sudah qatam quran tidak mau lagi belajar al-quran dan tidak sedikit dari orangtua mereka yang mulai mengeluh dengan keadaan tersebut ", ujarnya.
" Makanya kita laksanakan kegiatan belajar quran di sekolah SMP dan SMA masing-masing dengan guru yang sudah kita siapkan pada kegiatan ekstrakulikuler ", tambahnya.
Diharapkan nantinya, tidak ada lagi istilahnya anak-anak kita yang tidak bisa membaca tulis alquran. Bagi anak-anak disekolah yang sudah mantap bacaannya dan bahkan mungkin sudah menjadi duta quran Sumbar maupun nasional tetap kita pilihkan guru yang profesional sehingga nanti dapat menambah ilmu mereka dalam membaca dan menulis quran.
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih