M Fadhly, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Padang Pariaman. Fhoto.Dok.Humas |
Muhammad Fadhly lahir disebuah dusun terpencil Nagari Simpang Sugiran Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota.
Terlahir dengan orang tua sebagai guru sekolah dasar, Fadhly kecil sudah gemar membaca sebelum usia sekolah.
Keterbatasan sarana pendidikan di kampung halamannya mengharuskannya berpisah dengan orang tua sejak mengenyam pendidikan SMP.
“Sejak usia 12 tahun sudah mulai kos, belajar sendiri, masak sendiri, atur bangun dan tidur sendiri. Ketemu orang tua hanya 1 atau 2 minggu sekali”, jelas Fadhly.
Setelah menamatkan pendidikan di SMPN 2 Dangung-Dangung, melanjutkan pendidikan ke SMAN 3 Payakumbuh (sekarang SMAN 2 Payakumbuh) yang terkenal dengan kampus Flamboyant dan lulus di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri pada tahun 1998.
Pada saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Dukcapil Padang Pariaman yang telah dijabatnya sejak tahun 2010 saat berusia 34 tahun.
Sebelumnya beliau pernah menjadi Lurah, Camat, Kepala Bagian Humas dan Protokol dan Kepala Bagian Pengolahan Data Elektronik di pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, daerah dimana beliau di-SK-kan sejak tamat Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri.
Prestasi yang ditorehkan sangat luar biasa, program pelayanan Dukcapil dengan beberapa inovasi sehingga pernah dinobatkan sebagai Terbaik II Nasional pada program KTP elektronik pada tahun 2012.
Penghargaan serupa tentang pelayanan publik beberapa kali dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga tidak luput diperoleh.
Terakhir november 2019 lalu, sebagaimana diberitakan di laman web Kemenpan RB (https://www.menpan.go.id/…/menteri-tjahjo-serahkan-hasil-ev…), unit yang beliau pimpin mendapatkan penghargaan sebagai unit pelayanan publik berkategori A (Pelayanan Prima), satu-satunya Disdukcapil berkategori tertinggi "pelayanan prima" di wilayah I Indonesia bagian barat.
Inovasi terbaru yang terus beliau kembangkan saat ini adalah Dukcapilceria Digital dan Nagari Go Digital yang saat ini sangat diperlukan untuk pelayanan tanpa tatap muka langsung atau pelayanan secara online dari penduduk dan nagari.
Layanan ini menjadi tren baru dinagari saat ini sebagai pendukung program Smart City di Kabupaten Padang Pariaman.
Dengan adanya layanan ini, Muhammad Fadhly membawa Dukcapil Padang Pariaman menjadi “trend setter” layanan kependudukan online di Sumatera Barat.
Selain itu program inovasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kelahiran dan Kematian (SiPakem) telah menjadi pilot project nasional dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Dalam mendukung pelaporan kelahiran dimulai dari kehamilan dan kematian dengan penyebab kematian yang bekerjasama dengan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman.
Beberapa hal di atas memberikan kesempatan kepada Muhammad Fadhly untuk menjadi "WI" tamu pada PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi sejak tahun 2014, selain karena prestasi beliau sebagai lulusan terbaik Diklatpim2 Angkatan 37 di PKP2A LAN RI kampus Jatinangor tahun 2013.
ASN yang mengikuti Diklatpim 3 maupun 4 di Diklat Kemendagri Regional ini mungkin pernah bertemu beliau di kelas pengajaran maupun seminar proyek perubahan (Ayooo.... siapa yang pernah dengar ceramah beliau.....?)
Atau mungkin karena beliau sering menjadi narasumber pada beberapa daerah (seperti di intip di facebook, pernah di Dukcapil Prov Aceh, Dukcapil Prov Maluku Utara, Dukcapil Prov Jawa Tengah, Kabupaten Nias dan di Pusdiklat Inovasi Kemendagri, Puslitbangkes Kementerian Kesehatan dan Direktorat Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kemendagri).
Bang Fadhly, menyelesaikan Pendidikan Masternya pada tahun 2005 pada program Magister Management Universitas Negeri Padang.
Saat ini sepertinya Beliau sedang berburu beasiswa S3, (semoga langkah Beliau dimudahkan). Beberapa program pendidikan pun pernah diikuti, salah satunya adalah program short course Civil Registration and Vital Statistics diikuti di Korea Selatan pada tahun 2017
Kemudian Asian Ministrial Conference on Disaster Risk Reduction di Incheon Korsel pada 2010, karena keterlibatannya dalam program tanggap darurat bencana gempa Sumbar 2009.
Salah satu hal yang menarik, beliau juga tercatat sebagai relawan Kick Andy Fondation. Gerakan ini merupakan pembagian kaki palsu gratis yang dimotori Kick Andy Faundation bersama Sugeng Kaki Palsu dan telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Dimana saat ini sudah membagikan lebih dari 5.000 kaki palsu kepada mereka yang membutuhkannya. Sebagai seorang relawan, Beliau dikenal sebagai seorang yang bergerak dengan cekatan kalau ada hal yang perlu dilakukan untuk gerakan pembagian kaki palsu.
Bahkan secara khusus Sugeng Siswoyudono (http://www.sugengkakipalsu.com/m-fadhly-s-relawan-kick-andy-foundation-cekatan-asal-padang-pariaman/) mengatakan, “Saya beberapa kali ketemu Beliau waktu ada TO di Padang Pariaman. Orangnya cekatan, lincah, dan bisa menerjemahkan tugas dengan baik meski perintah terkadang belum datang padanya.
Orang-orang seperti ini cocok dengan semangat yang ada pada kami,”. Tanpa dibayar, ia bisa bekerja dengan tulus dan iklas, seolah tanpa lelah meski terkadang harus mengantar Tim Pembagian Kaki Palsu yang waktunya tidak menentu.
Hal senada juga diungkapkan Ali Sadikin, selaku pimpinan di Kick Andy Faundation, yang mengenal Bang Fadhly saat Metro TV dan Media Group melakukan program rekontruksi, yaitu sarana pendidikan yang ada di Sumatera Barat dari Kabupaten Agam sampai dengan Kabupaten pesisir selatan.
Bang Fadhly menjadi kunci utama membantu mengetahui status sekolah, tanah dan yayasan atau lembaga yang perlu dicek legalitasnya, dimana terkumpul 19 sekolah pada waktu itu.
Sampai dengan hari ini beliau menjadi satu-satunya relawan di Kick Andy Foundation di Sumatera Barat, yang tanpa dibayar dan dengan kerelaan serta keikhlasannya melakukan pendataan bagi orang-orang yang membutuhkan kaki palsu, operasi katarak gratis dan bibir sumbing gratis, serta membantu mencarikan sekolah atau perpustakaan di daerah yang perlu dibantu buku-buku bacaan. (***)