Bupati Ali Mukhni Bersama Sekretaris Daerah Jonpriadi, Kepala Dinas Kesehatan Yutiardi Rivai dan Kepala Inspektorat Hendra Aswata. Fhoto : Humas |
PARIT MALINTANG- Bupati Padang Pariaman Drs.H. Ali Mukhni mengikuti dialog dengan video conference bersama Media terkait penanganan covid-19 di Padang Pariaman pada Rabu sore (01/04/2020) di Ruang Bupati Padang Pariaman.
Dalam dialog khusus bersama Media ini Bupati Padang Pariaman didampingi langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman H.Jonpriadi,SE.,MM dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Drs. Yutriadi Rivai, Apt.
Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni dalam dialog tersebut menghimbau kepada Camat, Wali Nagari dan Wali Korong untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, rajin mencuci tangan serta mengkonsumsi makanan yang bergizi agar masyarakat tidak terjangkit virus covid-19 tersebut.
"Kepada seluruh Ketua Dewan Pengurus Provinsi Persatuan Keluarga Daerah Piaman (DPP PKDP) se Indonesia agar dapat mengajak pula para perantau untuk tidak pulang ke kampung halaman terlebih dahulu, sehingga penyebaran virus bisa diminimalisirkan," tuturnya.
ia juga menyampaikan kondisi orang dalam pantauan (ODP) di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 35 orang, Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 1 orang dan yang terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 1 orang.
Pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 di Padang Pariaman tidak mempunyai gejala dan sekarang ini masih dalam keadaan sehat dan sampai saat ini dilakukan isolasi dirumah pasien dan tetap dalam pengawasan tenaga medis Kabupaten Padang Pariaman.
"Jika pasien terkonfirmasi mengalami gejala dan penurunan kesehatan, kita akan segera memindahkan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Padang Pariaman yang disiapkan untuk pandemi Covid-19 yang ada di Padang Pariaman," jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam meminimalisir penyebaran virus covid-19 sudah mendirikan beberapa posko diantara perbatasan daerah diantaranya Tanah Datar dengan Padang Pariaman di Kayu Tanam, perbatasan antara Agam dengan jalur Malalak, dan Agam dengan Padang Pariaman.
Kegiatan di posko tersebut berupa pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan cairan disenfektan bagi masyarakat yang akan memasuki wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Selain itu ia juga menegaskan kepada Wali Nagari dan Wali Korong untuk keterbukaan informasi kepada Pemerintah jika ada perantau yang pulang ke kampung halaman, sehingga perantau akan diisolasi terlebih dahulu selama 14 hari di rumah masing-masing.
Masyarakat juga diminta agar tidak mengadakan acara pesta pernikahan, pengajian dan pesta rakyat yang dapat menimbulkan berkumpulnya orang banyak.
"kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, meminta dan berdoa kepada Allah serta meningkatkan ibadah kepada Allah SWT supaya terhindar dari virus covid-19,
" tutupnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman H. Jonpriadi.,S.E,M.M juga sudah merasionalisasi kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melengkapi Alat Pelindung Diri (APD) dan bantuan logistik untuk masyarakat kurang mampu.
"Kita juga berharap bantuan oleh para perantau untuk bergotong-royong memberikan bantuan secara moril dan materil kepada masyarakat yang terdampak," ujar Jonpriadi yang juga merupakan ketua Satgas Padang Pariaman ini.
Selain kebijakan pembatasan sosial untuk belajar dirumah bagi seluruh pelajar, dan bekerja dirumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), namun untuk pelayanan masyarakat secara langsung di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dialihkan melalui media teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat kabupaten Padang Pariaman. (RSHPP)