Oleh ; Arfino Bijuangsa
-------------
Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman merupakan satu kesatuan utuh walau berbeda administratif kedaerahan namun tetap satu secara kultur dengan jumlah penduduk nomor dua sesudah kota Padang.
Piaman Raya yang dulunya dikenal dengan pendidikan INS Kayutanam yang sampai saat inu masih eksis dan menghiasi dunia pendidikan Indonesia terkhusus Sumatera Barat.
Kenapa Pariaman dulunya dikenal dengan pendidikannya karna berangkat dari dua orang tokoh pendidikan yang bernama Ibrahim Marah Soetan, seorang tokoh pendidikan abad ke-20.
Dan dilanjutkan oleh anak angkatnya yang bernama Muhamad Sjafei yang pernah menjabat sebagai menteri pengajaran Indonesia pada kabinet Sjahrir II (12 Maret 1946-2 Oktober 1946) menggantikan Todung Sutan Gunung Mulia yang juga pendiri Indonesische Nederland School (INS) Kayu Tanam pada 31 Oktober 1926.
M. Sjafei berpandangan bahwa kemerdekanan tidak mungkin diperoleh dengan beberapa orang pemimpin saja, tetapi harus didukung oleh seluruh rakyat. Agar perjuangan dapat mencapai tujuan, kecerdasan perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kecerdasan, pendidikan harus ditingkatkan pula.
Selaras dengan pandangan M.Sjafei itu, serta mengikuti jejak pendahulu yang telah bersusah payah mengembangkan pendidikan, maka Ali Mukni sebagai salah satu Visioner Pendidikan di Sumatera Barat dengan Tarok City-nya berusaha mencerdaskan masyarakat dengan meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sumatera Barat.
Untuk mengembangkan serta sampai terwujudnya tujuan Tarok City sebagai salah satu Education City di Sumatera Barat. Ali Mukni tidak mungkin bisa mewujudkan sendiri. dengan segala daya dan upaya di lakukan oleh Ali Mukni untuk sampai kepada tujuan Education City.
Harapannya Masyarakat Pariaman dan Padang Pariaman secara khusus dan Sumatera Barat secara umum serta Indonesia secara luas melek dengan hal ini.
Sebagai seorang visioner pendidikan Sumatera Barat Ali Mukni bertekat untuk memajukan Pendidikan sumatera barat dengan dibuktikan adanya Tarok City.
Ali Mukhni mengawali karir dari seorang guru, serta sebagai orang yang telah mengerti dan paham akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat, Ali Mukhni sangat serius dalam memajukan pendidikan di Sumatera Barat dan Tarok City adalah bukti bahwa beliau tidak main-main dalam memajukan pendidikan, karena Tarok City akan dijadikan sebagai pusat industri sumber daya Otak yang nantinya akan berguna untuk memajukan Indonesia.
Selain Tarok City yang menjadi pusat kampus seperti UNP, UIN, ISI, Politeknik dan lain sebagainya. Sebelumnya pembangunan skala nasional di Padang Pariaman cukup melejit.
Berbagai Infrastruktur dan sarana pendidikan bertaraf nasional telah berdiri kokoh. Seperti Politeknik pelayaran Sumatera Barat di Ulakan Tapakis, MAN Insan Cendikia di Sintuk Toboh Gadang. Sebagai salah satu Kepala Daerah yang menerima Penghargaan Anugerah Dwija Praja Nugraha dari Pengurus Besar PGRI yang Diserahkan oleh Presiden RI pada tanggal 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari.
Setelah menerima penghargaan itu, tak membuat Ali Mukhni merasa di atas angin, tetapi beliau tetap berbuat untuk memajukan pendidikan dan kualitas pendidikan di Sumatera Barat.
Bahkan dengan mendapat penghargaan tersebut membuat Ali Mukhni bertambah semangat dalam menjalankan peningkatan kecerdasan masyarakat Padang Pariaman demi terwujudnya kualitas pendidikan bertaraf nasional.
“Program Tarok City sebagai kawasan Pendidikan Terpadu telah digagas Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni patut diberikan apresiasi besar dari masyarakat walaupun di perjalanan ada juga yang kontra akan hal itu.
Namun bagi beliau dalam memajukan pendidikan tidak ada alasan untuk mundur.
Berkat kegigihanya dalam mewujudkan Padang Pariaman lebih maju di bidang Pendidikan, juga merupakan salah satu bukti perjuangan dari tangan dinginnya memimpin Padang Pariaman selama dua periode ini patut di apresiasi dan di perjuangakan untuk menjadi Gubernur Sumatera Barat Kedepan.
Langkah tegas Ali Mukhni untuk maju sebagai salah satu calon gubernur Sumatera Barat merupakan suatu niat mulia, bagaimana Pendidik, Peserta didik dan infrastruktur pendidikan di Sumatera Barat lebih baik
Propinsi Sumatera Barat bisa menjadi salah satu kompetitor pendidikan nasional dan internasional. Langkah tegas dan niat mulia Ali Mukhni tersebut akan sia-sia jika stacholder pendidikan tidak sama-sama memperjuangkan langkah taktis ini bersama Ali Mukhni.
Terakhir menurut saya, kedepan bagaimana Ali Mukhni bisa menyelaraskan prinsip pendidikan M. Syafe'i yaitu "belajar, bekerja dan berbuat" sehingga visi dalam mengembangkan Padang Pariaman sebagai Education City Bertaraf Nasional bisa menjalar ke pelosok-pelosok Sumatera Barat
Kemudian agar Sumatera Barat bisa kembali kepada masa jayanya sebagai pencetak tokoh-tokoh bangsa seperti Bung Hatta, HAMKA, Agus Salim, Syahrir, Tan Malaka dan lain sebagainya
Masalah pendidikan Sumatera Barat adalah masalah kita bersama, mulai dari ketimpangan honor tenaga pendidik, sampai kepada belum terpenuhinya fasilitas pendidikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 mendatang.
Masalah tersebut belumlah akan terselesaikan jika kita masyarakat sumatera barat masih berjuang sendiri-sendiri. Untuk itu “Jangan minta buah mangga pada pohon rambutan tapi jadikanlah setiap pohon itu berbuah manis”. (Engku Muhammad Syafi'i).