PARIT MALINTANG----Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dan Wakil Bupati Suhatri Bur,S.E.,M.M., mengikuti video conference dengan Gubernur Sumatra Barat dan seluruh bupati/walikota se Sumatra Barat terkait perpanjangan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Selasa (05/05/2020) di Ruang Bupati Padang Pariaman.
Gubernur mengajak bupati walikota untuk menyamakan persepsi terutama pada masa puncak yang akan terjadi pada 21 Mei dimana perantau pulang.
"Dari 221 kasus yang positif dimana 40 diantaranya merupakan bawaan dari perantau, bisa disimpulkan bahwa covid-19 merupakan impor dari luar negeri dan lokal."terangnya
Ia juga menekankan agar menggerakan aksi tidak mudik dan perketat pergerakan masyarakat antar kabupaten/kota dan selalu dukung Kepolisian dan TNI untuk menghentikan mudik sehingga rantai Covid-19 dapat diputus dan diselesaikan secara cepat pada pelaksanaan PSBB berikutnya.
"Kami berharap dengan cara mentracking cepat dapat menyelesaikan permasalahan Covid-19 ini, dan kami berpesan kepada seluruh bupati/walikota agar dapat memastikan tidak ada pendatang yang datang,"tuturnya
Bupati Padang Pariaman akan buat aturan lebih melakukan pengetatan terhadap pemberlakuan PSBB dikarenakan masih ada mesjid yang melakukan pertemuan mengundang orang ramai dan kegiatan Ibadah seperti pertemuan di mesjid dan kegiatan mingguan di Gereja.
Sementara itu untuk perpanjangan PSBB ia juga mengatakan saat ini sudah berlangsung pengetatan di jalan raya pada batas provinsi dan batas kabupaten/kota
"Dalam pelaksanaan PSBB pasar masih tetap dibuka sesuai arahan presiden, namun tetap menerapkan protokol Covid-19 yakninya dengan menjaga jarak dan penyedian washtafel untuk cuci tangan,tujuan tetap dibukanya pasar agar dapat memenuhi kebutuhan pada saat ramadhan dan lebaran nantinya."lanjutnya
Ia juga mengatakan untuk pelaksanaan ibadah di mesjid yang diperbolehkan hanya untuk pelaksanaan shalat jumat dengan catatan jamaah yang datang warga asli dan bukan pendatang.
"Pelaksanaan PSBB selanjutnya akan ada pengetatan dan pelonggaran dengan catatan tetap mengikuti protokol Covid-19, dan pelaksanaan PSBB akan dilaksanakan hingga 29 Mei dengan tujuan agar masyarakat tidak merayakan lebaran yang berpotensi cepat penyebarn virus."tutupnya
Sementara itu dalam laporannya Wakil Bupati Padang Pariaman mengatakan saat ini di Kabupaten Padang Pariaman terdapat 5 orang yang terkonfirmasi diantaranya dua orang sembuh, dua di rawat dan satu meninggal.
“Pada saat ini terdapat kasus baru di Padang Pariaman, dimana salah satu pegawai RSUD Padang Pariaman dinyatakan positif kemaren, sehingga saat ini petugas kesehatan telah melakukan tracking dan melakukan pengambilan swab terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien.”terangnya
Ia juga menambahkan meskipun telah dilakukan pmeriksaan secara ketat di perbatasan namun masih ada perantau yang datang ke Padang Pariaman melalui jalur darat. Contohnya saja adanya pendatang baru dari Riau yang masuk melalui jalur darat.
“Untuk kegiatan pasar tradisional masih berlangsung dan masih banyak dikunjungi oleh masyarakat, masih banyaknya pedagang dari darek yang masuk ke pasar tradisional Padang Pariaman hal ini sulit dihindari karena apabila pedagang tersebut berhenti berdagang maka dikhawatirkan masyarakat Padang Pariaman akan kekurangan sayur mayur.”terangnya
Ia juga menambahkan saat ini Pemerintah Padang Pariaman sudah mendapatkan izin untuk menggunakan asrama haji sebagai tempat isolasi bagi perantau yang datang meskipun tidak terpapar Covid-19.
Vidcon ini didampingi oleh Dandim 0308 Pariaman, Kapolres Padang Pariaman,Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, dan Kalaksa BPBD Padang Pariaman dan Kabag Humas Anton Wira Tanjung. ( RHPP)