Pasaman Barat----Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan thermogun atau alat pengukur suhu badan milik mereka diduga dicuri bukan dipinjam.
"Saya tegaskan, thermogun itu diduga dicuri tidak ada dipinjam. Apalagi rekaman CCTV terlihat ada tiga orang yang datang ke kantor BPBD pakai mobil camry plat merah warna silver dan membongkar dua box (dibawah tenda dan samping posko) serta mengambil thermogun," kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Edi Busti didampingi Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Decky H Sahputra di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan tiga orang itu pihaknya melihat mirip salah satu unsur pimpinan DPRD Pasaman Barat dan dua orang lagi mirip dengan ajudan dan supirnya.
"Kepastian siapa tiga orang itu tentu pihak penyidik di Polres Pasaman Barat yang akan memastikan karena kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian," katanya.
Menurutnya pihaknya perlu meluruskan persoalan itu. Pada Jumat (10/4) lalu salah satu unsur pimpinan DPRD Pasaman Barat menghubunginya melalui telephone meminta cairan disinfektan untuk penyemprotan di daerah Padang Lawas Kecamatan Luhak Nan Duo.
"Dalam pembicaraan itu tidak ada membahas masalah thermogun. Jejak digital bisa dibuktikan," tegasnya.
Kemudian sekitar pada pukul 08.00 WIB petugas piket datang dan melihat thermogun di meja piket tidak ada.
Sebab pada saat itu kebetulan libur nasional dan petugas piket ditarik dari posko perbatasan untuk piket di kantor.
"Saya baru mengetahuinya pada Sabtu (11/4) dan saya perintahkan petugas menggantinya karena pertanggungjawaban aset pemerintah," ujarnya.
Berdasarkan itulah maka anggota BPBD yang piket saat itu membuat laporan pengaduan ke Polres Pasaman Barat.
"Harga thermogun saat awal COVID-19 sekitar Rp3 juta karena barang langka dan sulit diperoleh. Makanya saya izinkan anggota membuat laporan pengaduan ke Polres Pasaman Barat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Pasaman Barat Decky H Sahputra menambahkan awalnya anggota saat melapor belum teringat bahwa ada CCTV.
Setelah balik kekantor BPBD baru anggota teringat bahwa ada CCTV di kantor. Dengan izin pimpinan mereka melihat rekaman CCTV yang ada dan terlihatlah ada mobil sedan plat merah dengan tiga orang datang dan mengambil thermogun.
"Di dalam CCTV itu selain mengambil thermogun juga membuka dua box penyimpanan dan dua orang berupaya mobil fortuner yang parkir di teras kantor BPBD," jelasnya.
Ia menyebutkan dari rekaman CCTV terlihat hal itu bukan kebetulan atau spontanitas tetapi diduga sengaja untuk mencuri barang tertentu salah satunya thermogun.
"Perbuatan diduga dilakukan oleh oknum pimpinan DPRD bersama ajudan dan supirnya," katanya.
Selain itu pihaknya sangat terusik dengan kajadian ini. Saat barang kelengkapan COVID-19 langka dan dibutuhkan malah barang yang ada diambil.
"Sebagai kepala bidang yang bertanggungjawab dengan aset yang ada maka saya tegaskan laporan ini tidak akan saya cabut dan tidak ada kata damai. Ada yang berupaya menekan saya agar damai namun saya tegaskan tidak. Diharapkan pihak kepolisian agar menuntaskan persolan ini," harapnya.
Sementara itu Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Sugeng Hariyadi melalui Kepala Satuan Reskrim AKP Omri Sahureka membenarkan ada laporan pengaduan terkait thermogun di BPBD.
"Status kasus ini masih penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka. Dalam waktu dekat orang yang ada di dalam rekaman CCTV akan dimintai keterangan," katanya.
Pihaknya sudah memanggil tiga orang dari BPBD dan siapa yang ada dalam CCTV pihaknya sudah dapat gambaran.
"Saya tegaskan pengaduan ini akan kita proses dan masih dalam tahap penyelidikan," tegasnya.
Ketua DPRD Pasaman Barat Pahrizal Hafni saat dikonfirmasi melalui telephone gengham tidak mengangkat. Dicari kekantor DPRD dan rumah dinas juga tidak ada bisa ditemui.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatAps sekitar pukul 16.14 Pahrizal Hafni membalas "ia pak, nanti saya ke Simpang Empat, sekarang masih diperjalanan.
Sekitar pukul 18.15 WIB ketika dihubungi kembali, ia berjanji akan memberi penjelasan lengkap dikemudian hari.
"Saya mendadak mau ke Kota Padang malam ini. Dilain kesempatan akan saya jelaskan persoalan itu," katanya.
Robi Irwan