PASAMAN BARAT--Percepatan pembangunan pelabuhan laut Teluk Tapang Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat terus dipercepat dengan adanya dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Keseriusan pemerintah pusat terbukti dengan kunjungan tim Kemenko Maritim, Tim Bina Marga, PUPR dan tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) ke Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis, Selasa (05/08/2020) kemarin.
Kunjungan itu ingin melihat pelabuhan yang sudah ada dan melihat aset jalan yang ada serta apa saja yang akan dibangun dalam rangka percepatan pengoperasionalan pelabuhan itu.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat kunjungan mengatakan saat ini jalan dan sarana perkantoran menuju pelabuhan itu belum selesai dibangun.
Ia menyebutkan pembebasan hutan lindung juga dipercepat dan masalah kehutanan juga dapat tuntas. Sebab, anggaran untuk pembangunan jalan dan sarana lainnya sudah ploting oleh pemerintah pusat hingga 2024.
"Kita berharap penuntasan pembangunan Teluk Tapang dapat segera dituntaskan dan beroperasi," ujarnya.
Ia menilai keberadaan pelabuhan Teluk Tapang ini akan memberikan dampak bagi ekonomi warga Pasaman Barat dan Sumbar umumnya.
"Hasil sumber daya alam yang ada di Pasaman Barat, Mandailing Natal Sumatera Utara dan daerah lainnya bisa memanfaatkan pelabuhan Teluk Tapang nantinya," sebutnya.
Selain itu diperlukan koordinasi lintas sektoral dalam rangka mempercepat perizinan dan pembangunan yang akan dilakukan.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya ingin membangun kawasan pesisir Sumbar ini supaya tidak terlalu tertinggal jauh dengan bagian lain.
Dengan pembukaan jalan penghubung dari Bunga Tanjung hingga ke Lokasi Pelabuhan serta beberapa infrastruktur sisi darat di Pelabuhan Teluk Tapang itu sendiri.
Ia menjelaskan bahwa adapun progres pembangunan jalan yang telah dilakukan sampai saat ini yaitu pembukaan Trase jalan dari Pertigaan Bunga Tanjung hingga ke Lokasi Pelabuhan sepanjang 33,86 Kilometer, Pengaspalan sepanjang 7,7 Km, Pengerasan jalan sepanjang 15,65 Km, serta Pembangunan jembatan sebanyak tujuh unit dari total 13 unit dengan satu unit dilaksanakan di tahun 2020.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur daerah Pelabuhan teluk Tapang ini telah berjalan beberapa proses dimulai dari penyusunan Fisibiliti Study (FS), Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) berikut perubahannya, dan tahun 2020 ini akan dilakukan penyusunan DED oleh Kemenhub yang diharapkan selesai pada Agustus mendatang.
Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur sisi darat ini juga masih ada beberapa progres yaitu proses peralihan IPPKH dari Pemkab Pasaman Barat ke Kemenhub, melalui Kemen LHK serta pengalihan Pemilik / Pengelola AMDAL dari Pemprov Sumbar ke Kemenhub.
"Untuk Kemenko Marves sendiri bertugas mengawal semua kebijakan tersebut agar bergerak cepat dan operasionalnya maksimal," katanya.
Kepala Sub Koordinator Perencanaan Teknis Direktoral Jenderal Pembangunan Jalan Bina Marga PUPR David E Pasaribu mengatakan pihaknya sudah melihat langsung kondisi pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis.
Saat ini sudah delapan kilometer sudah terealisasi dan sekitar 80 persen belum terilisasi. Ada sekitar 14 jembatan belum dibangun.
Ia menyebutkan terkait dengan dana nanti tentunya akan kordinasi dengan Menko Maritim. Sebab, Pasaman Barat memiliki potensi kelapa sawit dan biji besi.
Asisten deputi inspratruktur pengembangan wilayah Kemenko Maritim Djoko Hortoyo menegaskan pelabuhan Teluk Tapang sudah ada namun jalan belum ada dan sarana prasarana pendukung lainnya.
"Untuk itu, dua Kementirian PUPR dan Kementrian Perhubungan serta Pelindo menyatakan akan mempercepat proses penuntasan pembangunan pelabuhan itu," katanya.
Sementara itu Bupati Pasaman Barat Yulianto didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Joni Hendri mengatakan proses pembangunan Teluk Tapang ini memang butuh perjalanan panjang.
"Kita tetap selalu kordinasi ke pusat. Sebab bagaimanapun Pemkab tidak mampu berbuat sendiri tentunya selalu kordinasi kepada Menko Maritim," katanya.
Untuk ploting anggaran pembangunan jalan hingga 2024 sudah dianggarkan sekitar Rp816 miliar lebih.
Sedangkan untuk pembangunan perkantoran, lahan parkir dan sarana pendukung lainnya sedang merampungkan detail engenering desig atau perencanannya.
"Untuk tahun lalu dianggarkan Rp42 miliar untuk jalan dan tahun ini sekitar Rp13 miliar. Sedangkan untuk tahun 2021 sampai 2024 telah diploting anggaran sebesar Rp816 mililar lebih," tambah Joni Hendri.
Robi Irwan
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih