BUKITINGGI --- Kota Pariaman belajar inovasi daerah langsung dari Kepala Badan Litbang (Penelitian dan Pengembaan) Kementrian Dalam Negeri, Agus Fatoni.
Agus Fatoni didaulat menjadi Narasumber dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknik (Bimtek) Permendagri 90 Tahun 2019 dan SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah), yang diadakan di The Balcone Hotel Bukittinggi, Minggu (1/8/2020).
Untuk meningkatkan indek inovasi daerah Kota Pariaman, Walikota Pariaman Genius Umar mengundang pembicara utama inovasi daerah yakni Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si, yang juga sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri RI.
Acara yang dibuka oleh Walikota Pariaman, Genius Umar ini diikuti oleh seluruh Kepala OPD dan Kasubag Program/Perencanaan di tiap-tiap OPD.
Genius Umar mengatakan bahwa untuk membangun daerah di era globalisasi ini dengan tantangan yang semakin besar, maka inovasi daerah merupakan strategi yang jitu dalam pembangunan daerah.
“Apalagi Pariaman yang memiliki potensi unggulan adalah di bidang pariwisata, maka dengan kondisi penurunan sektor pariwisata karena covid perlu dicarikan strategi percepatan pertumbuhan melalui berbagai inovasi,” ujarnya.
Genius juga meminta semua jajaran mengeluarkan ide dan inovasi baru untuk membuat destinasi baru pariwisata yang inovatif. Dengan demikian produk wisata Kota Pariaman akan mampu bersaing dengan destinasi lain di Indonesia.
Misalnya bagaimana memaksimalkan keberadaan Kereta Api di Kota Pariaman dengan membuat destinasi dan sistem yang terpadu, termasuk membangun wisata edukasi perkereta apian
"Kita juga sedang meminta kepada Divre II PT KAI Sumbar untuk sebuah Kereta Api bekas beserta gerbongnya untuk kita jadikan museum Kereta Api Kota Pariaman,” ulasnya.
Wako Pariaman mengatakan, potensi pariaman yang berada di pinggir laut dengan pantai yang indah akan menjadi destinasi wisata yang hebat dengan memanfaatkan inovasi serta sungai sungainya.
"Dimana saat ini tengah mengembangkanya menjadi kawasan waterfront city, yang akan kite integrasikan, mulai dari dana pusat, provinsi, kota, desa/kelurahan dan CSR,” ucapnya.
Sedangkan Kepala Badan Litbang (Penelitian dan Pengembaan) Kementrian Dalam Negeri, Agus Fatoni, mengatakan bagi daerah yang menonjol dalam inovasi daerah, maka daerah tersebut akan mendapatkan tambahan APBD yang dinamakan Dana Insentif Daerah (DID).
DID ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah, apalagi Kota Pariaman adalah daerah kecil. Total DID untuk tahun 2018 mencapai 121 milyar untuk beberapa daerah yang juara.
ini adalah kesempatan emas bagi Kota Pariaman untuk meningkatkan inovasi daerah yang akan memberikan benefit untuk pembangunan daerah.
“Teruslah berinovasi, karena dengan inovasi maka kita akan cepat untuk maju, dan saya melihat, sosok Walikota Pariaman sangat inovatif dan banyak ide yang dimiliki dan telah diterapkan," ulasnya.
untuk itu maka kebijakan beliau harus mendapat dukungan dari seluruh jajaran yang beliau pimpin, disamping nantinya akan menerima reward berupa dana pembangunan untuk daerah.(rel)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih