PADA TAHUN 2014 telah ditetapkan Nagari Koto Baru Kecamatan Padang Sago sebagai salah satu Nagari Model Kelapa (NMKel) di Provinsi Sumatra Barat. Penetapan ini berdasarkan pertimbangan potensi kelapa yang ada di Padang Sago.
Memiliki Luas Nagari 8,41 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1.958 jiwa terdiri dari 931 laki-laki dan 1.027 perempuan.
Nagari yang dipimpin H.Zul Hendra Yani sejak 2018 lalu Nagari Koto Baru sudah memiliki perkembangan baik dibidang admnistrasi maupun pariwisata dan sebagainya.
“Nagari Koto Baru ini terdiri dari empat korong yakninya Kapuah, Solok Pintu Gabang, Kampuang Cubadak, dan Tungka Kampuang Panyalai juga berbatasan dengan Batu Kalang di sebelah utara, sebelah selatan Sungai Sariak, sementara itu sebelah timur berbatasan dengan Sungai Durian dan Sebelah Barat Koto Dalam,” terang pria 51 tahun ini.
Nagari ini memiliki perkebunan kelapa seluas 10 hektar serta memiliki bibit yang unggul menjadi Nagari Koto Baru sebagai Nagari Model Kelapa (NMKel)
Dimana kelapa yang dihasilkan dari perkebunan tersebut telah diolah menjadi beberapa produk berbahan dasar kelapa.
Kelapa dijuluki pohon kehidupan karena setiap bagiannya dapat dimanfaatkan seperti sabutnya dapat diolah menjadi keset, sapu, matras, dan bahan pembuat spring bed,tempurung kelapa dapat dimanfaatkan menjadi charcoal, asap cair, carbon aktif dan kerajinan tangan.
Daging buah dapat dijadikan kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan kelapa parutan kering, virgin coconut oil (VCO), dan sabun kecantikan, sedangkan air kelapa dapat diolah menjadi cuka dan nata de coco.
Nagari model ini memiliki kebun sumber benih kelapa yaitu Blok Penghasil Tinggi (BPT), dan penangkaran bibit kelapa dan telah menhasilkan produk-produk olahan kelapa.Aktor yang paling berperan dalam kegiatan ini adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang diberi nama Berkah Bersama yang terdiri dari 11 kelompok tani (Keltan), dan telah menghasilkan beberapa produk berbahan dasar kelapa.
Pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini juga mengatakan selain membuat berbagai kerajinan dari limbah kelapa, Gapoktan Berkah Bersama juga telah mengasilkan produk kesehatan berbahan dasar kelapa.
Diantaranya minyak VCO yang dibuat tanpa pemanasan yang berguna untuk menjaga kesehatan tubuh selain itu juga ada sabun kecantikan VCO serta Gapoktan ini juga menyediakan produk asap cair tempurung kelapa yang dihasilkan melalui proses kondensasi dan pirolisis tempurung kelapa yang diproduksi langsung di rumah VCO Gapoktan Berkah Bersama.
Kelapa di Nagari Koto Baru merupakan kelapa unggulan se Indonesia maka tidak heran lagi jika pasarannya sudah melintasi pulau di Indonesia, dan saat ini Gapotan Berkah bersama tengah mengupayakan sertifikat agar kelapa Nagari Kotot Baru dapat mendunia.
Selain menjadi Nagari Model Kelapa, Koto Baru juga memiliki destinasi wisata yakninya Jembatan Lubuk Tano yang nantinya akan dikelola langsung oleh BUMNag Kobar Mandiri yang didorong oleh pemerintah nagari untuk mengelola menjadi sebuah tempat wisata yang disiapkan sebagai penambah income untuk nagari.
Didirikan pada dua tahun lalu BUMNag Kobar Mandiri saat ini telah mengelola usaha berupa usaha makanan serta barang pertanian yang dibutuhkan oleh para petani Nagari Koto Baru seperti pupuk dan pestisisdanya.
"Kami memilih menjual produk pertanian karena menimbang sebagian besar masyarakat di Koto Baru berprofesi petani dan banyak megelola lahan pertanian oleh sebab itu untuk mempermudah masyaraktat mendapatkan pupuk dan kebutuhan lainnya maka kami memililih menyediakan barag tersebut di BUMNag Kobar Mandir,”tutup suami Nurjaya ini.
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih