PARIAMAN--- Usai melantik Pimpinan Pengganti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Pariaman Periode 2016-2021, dalam wawancaranya dengan peliput MCP Rabu (21/10) di Aula Balaikota Pariaman, Mardison Mahyuddin Plt. Walikota Pariaman jelaskan, bahwa tidak ada polemik selama ini yang terjadi antara BAZNAS dan Pemerintah Kota Pariaman.
“Sebenarnya antara Pemerintah Kota dan Baznas itu tidak pernah terjadi kisruh, dan ini adalah masalah kesalah pahaman saja. Untuk masalah ini tentu saja perlu kita luruskan, bahwa Baznas itu adalah lembaga yang sangat penting dalam pemerintahan dan sangat membantu sekali dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan”, terang Mardison Mahyuddin.
Zakat yang dikelola oleh Baznas ini adalah semuanya murni dari zakat yang diberikan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), yang tentu saja bisa kita gelontorkan dan kita berikan kepada masyarakat kota pariaman yang membutuhkan. Sesuai dengan program Pemko untuk mengentaskan kemiskinan di kota pariaman, Baznas adalah salah satu solusi dari masalah tersebut.
Jadi kalau ada bahasa-bahasa yang mengatakan ada kisruh antara Baznas dan Pemko itu tidak benar, tapi yang terjadi hanya masalah kesalahpahaman saja yang tentu saja benang merahnya belum selesai. Saya selaku Plt. Wako tentu saja tidak ingin kesalah pahaman ini terjadi berlarut-larut, dan ingin secepatnya menyelesaikan permasalahan ini agar bisa berjalan baik kedepannya.
Inilah hakikat dari pemerintahan tersebut, dengan adanya salah satu pimpinan Baznas mengundurkan diri, tentu saja perlu lagi diadakannya pengukuhan kembali karena, kalau ada yang tidak bisa bekerja tentu saja kita perlu evaluasi lagi dalam rangka untuk kembali sempurnanya sebuah tatanan pemerintahan di kota pariaman.
Dengan terpilihnya saudara H. Jamohor, S.Sos, M.MSIP sebagai ketua, Drs.H. Syofyan Jamal dan H. Khaidir, S.Sos, MM, yang mana masing-masing menjabat sebagai Wakil Ketua, saya menuntut kepada pengurus yang baru selama saya menjadi Plt. Wako, segera lakukan pekerjaan yang tertunda dengan cara memberikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan dana yang sudah terkumpul lebih kurang sebanyak 5 Milyar tersebut, karena pemko hanya bisa mengelola dan mengatur dengan baik sesuai dengan porsinya.
“Selain itu Baznas juga saya tuntut dan saya motivasi untuk bisa mencari peluang-peluang zakat lainnya, jangan hanya mengambil zakat dari ASN saja, tapi juga harus punya motivasi untuk mencari dari sumber lainnya seperti, dari pengusaha, mesjid, desa, kelurahan, perantau , dan dari sumber yang lainnya, sehingga zakat ini akan bertambah banyak dan masyarakat yang membutuhkan akan semakin banyak terbantu khususnya dalam bidang pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat umumnya”, harap Plt. Wako Pariaman Mardison Mahyuddin menutup wawancaranya.
( KL)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih