Anton Wira Tanjumg |
Oleh: Mila Fitri Yanti
Setiap detik dalam hidup adalah perjalanan, setiap perjalanan adalah pelajaran. Kata-kata indah tersebut merupakan pilar kehidupan bagi orang-orang yang selalu berjuang dalam kehidupan.
Banyak suka maupun duka yang dilalui tak akan pernah membuat seorang pejuang menjadi menyerah untuk menetukan jalan dari banyak persimpangan.
Di umur yang sudah menginjak 40 tahun, lazimnya pejuang telah menerima secercah hasil dari apa yang telah diperjuangkan. Seperti Anton Wira Tanjung yang sekarang telah menjadi Kepala Bagian Humas dan Protokol di Pemerintah Padang Pariaman.
Bercerita tentang Anton Wira Tanjung tidak lepas dari moto beliau di umur 40 ini yaitu “Membangun keselarasan dan keteduhan”.
Hal ini ia yakini sebagai bentuk implementasi kematangan Rasulullah SAW ketika diangkat menjadi rasul diumur 40 tahun.
Keselarasan yang beliau pegang sebagai bentuk upaya agar cocok dan sesuai dengan setiap keadaan dan menciptakan keselarasan antar kebudayaan dan ilmu pengetahuan begitupun dengan “keteduhan” seperti pohon rindang untuk menyemburkan ketenangan dan kesejukan bagi setiap khalayak.
Bercermin dari sosok Rasulullah SAW, dalam usia yang menginjak 40 tahun biasanya seseorang telah mencapai puncak kematangan, baik dari segi berpikir, emosional, fisik, intelektual, dan spiritual.
Untuk itu hal ini menjadi acuan yang sepantasnya menjadi tujuan untuk menjadikan pribadi diri yang lebih berkualitas.
"Membangun keselarasan dan keteduhan adalah upaya yang sangat baik bagi saya dalam menjalani setiap kegiatan kepemimpinan baik dari roda pemerintahan, sosial masyarakat, begitupun dalam kehidupan berkeluarga,” ulas pria yang juga mengidolakan Emmanuel Macron.
Lahir di Sungai Sariak, Sumatera Barat, 5 November 1980. Suami dari Lidia Naser ini menamatkan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertamanya di Sungai Sariak begitupun dengan Sekolah Menengah Atas.
Pada tahun 1999, ia melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Semasa kuliah ia adalah seorang organisatoris dan bergabung dibeberapa organisasi kampus seperti Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Sekretaris HMI, Sektretaris SATMA PP, Ketua Ikatan Mahasiswa Pariaman, Sekretaris DPD GRANAT (Gerakan Nasional Anti Narkotika).
Pria yang smart dalam pergaulan ini menamatkan pendidikannya pada tahun 2004. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ia banyak menorehkan prestasi yang cukup membanggakan diantaranya, lomba karya tulis tingkat nasional di tahun 2002 dengan judul Pergerakan Mahasiswa Berbasis Riset dan juara 2 tingkat nasional dalam Kontestasi PKM Bidang Teknologi.
Bukan hanya sebagai teknokratik tetapi juga sebagai akademisi dalam berbagi dimensi.
Tahun 2005 -2008 Anton menapaki dirinya di PT Global Akuakultur Indonesia di Medan, Sumatera Utara. Setelah itu pada tahun 2009 ia lulus CPNS di Pemkab Padang Pariaman di Dinas Kelautan dan Perikanan.
Karir yang ia jalani cukup cemerlang diantaranya, menjabat sebagai Kasubag Perencanaan Dinas Perikanan dan Kelautan, Sekcam Sungai Limau, Koordinator Bawaslu, ketika menjabat sebagai sekretaris bawaslu beliau pernah menjuarai Anugrah Komisi Informasi dalam Keterbukaan Informasi Publik di tahun 2011, dan sekarang menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol di Pemeritah Kabupaten Padang Pariaman.
Walaupun juga ada lika-liku kehidupan, ia selalu bersyukur dan membangun karakter inovatif dan kreatif dalam dirinya.
Selain itu, ia juga aktif menjadi Sekretaris KNPI padang pariaman, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Sekretris KAHMI Padang Pariaman.
Hal ini tidak lepas dari semangat organisasi beliau yang sudah ada semenjak di jenjang pendidikan tinggi. Vitalitas untuk eksistensi dalam berorganisasi telah nampak dari kepribadiannya yang pintar dalam bergaul.
Bukan hanya aktif di Pemerintahan, beliau juga aktif dalam kegiatan sosial bermasyarakat diantaranya, Ketua Lembaga Pemberdayan Masyarakat di Nagari Bisati Sungai Sariak dan Pimpinan Usaha Perikanan Mitra Farm and bredding dan Kolam pemancingan Selasih di Sungai Sariak.
Sebagai orang yang dipercaya dapat mengemban amanah dalam masyarakat ia dinobatkan sebagai penghulu Suku Tanjung Sungai Sariak dengan gelar Datuk Panji Alam, dengan gelar tersebut beliau berharap agar motto yang ia yakini dapat terealisasikan dalam lingkungan sosial dan masyarakat.
Dengan banyaknya pengalaman, sangat dimungkinkan bahwa beliau banyak mempunyai karya. Sebagai orang yang juga produktif dalam menulis, banyak karya-karya yang telah ia telurkan diantaranya, membuat esai "Tarok City Sebagai Pusat Perekonomian dan opini Jalur Busur Padang Pariaman" yang mana tulisan ini sangat disukai oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni.
Tulisan lainnya seperti "Membangun Sungai Limau Sebagai Tempat Pertumbuhan Padang Pariaman", "Narkoba Rambah Dunia Pendidikan" (opini di media cetak), "Penyusunan Rencana Berbasis Core", "Penurunan Produksi Ikan Tangkap", "Padang Pariaman Sebagai Kawasan Produksi Gurame", dan beberapa jurnal ilmiah di website online academia.edu.
Semangatnya dalam berkarir dan berorganisasi membuat beliau menjadi pribadi yang bisa melihat beberapa aspek kehidupan dalam berbagai dimensi.
Tidak perlu rumit untuk melihat sisi kepemimpinannya, dengan semua aral yang telah dilintasi dan semangat kerja yang persisten, terlukis sudah atma kepemimpinan dalam diri beliau. Sebab kepemimpinan lebih banyak dilatih melalui perilaku dan tindakan, bukan hanya dengan kata-kata. (****/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih