Walikota Pariaman Menandatangani Komitmen Inovasi Pariaman Ceeting |
Pariaman --- Memperingati Hari Gizi Nasional ke-61 Tahun 2021 di Kota Pariaman, Walikota Pariaman Genius Umar melounching Pariaman Cetting (Pariaman Cegah Saunting) yang bertempat di Desa Ampalu Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman hari ini Jum’at (29/1). Ini merupakan salah satu bentuk untuk sukses pada target Kota Pariaman bebas stunting.
“Saat ini Kota Pariaman berada pada angka 10 %, sedangkan untuk Sumatera Barat 20 % dan Indonesia berada pada angka 34 %. Melihat angka tersebut Kota Pariaman memang sudah berada pada angka terendah, namun setelah melihat perkembangan Kota Pariaman kita berharap angka stunting di Kota Pariaman bisa lebih turun lagi bahkan target kita Kota Pariaman akan bebas dari stanting sehingga akan menjadi terbaik di tingkat Nasional, “ ungkapnya Walikota Pariaman Genius Umar.
Gizi merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi suatu bangsa untuk mewujudkan masyarakat yangs ehat, terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan(HPK). Balita yang mengalami kekurangan gizi kronis, akan mengalami stunting. Stunting menjadi ancaman besar bagi negara karena stunting pada anak balita dapat mengganggu perkembangan otak.
“Banyak hal yang telah dan selalu kita lakukan untuk menjaga ibu hamil agar selalu sehat pada 1000 hari pertama. Pada peringatan HGN ke-61 Tahun 2021 ini, kita juga akan bagikan minuman khusus dan susu formula untuk ibu hamil serta susu formula untuk Balita. Tablet penambah darah juga telah kita siapkan untuk dibagikan keseluruh pelajar se Kota Pariaman agar imunitasnya tetap terjaga saat melaksanakan proses belajar, “ tambahnya.
Peringatan HGN ke-61 Tahun 2021 di Kota Pariaman yang mengangkat tema Remaja Sehat Bebas Anemia ini, dilaksanakan sekaligus peresmian rumah gizi percontohan Kota Pariaman dan pemberian makan tambahan tambahan (TMT) pada ibu hamil dan menyusui dan TMT untuk balita kurus.
“Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas SDM. Permasalahan gizi yang dimaksud antara lain kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah yang akan berdampak pada pertumbuhan selanjutnya. Hal ini jangan sampai terjadi di Kota Pariaman. Untuk itu Pemerintah Kota Pariaman dan masyarakat harus dapat bekerja sama secara terintegrasi untuk mencegahnya dengan fokus pada 1000 HPK , “ terangnya.
Periode 1000 HPK yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun adalah masa kritis yang menentukan masa depan seorang anak. Dampak Buruk kekurangan gizi pada periode 1000 HPK akan sangat sulit diperbaiki. Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Ia berharap dengan memperingati HGN ke-61 Tahun 2021 di Kota Pariaman, dapat menghasilkan komitmen dan kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama mencegah stunting dan perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita serta menciptakan SDM yang cerdas dan kuat demi mencapai Kota Pariaman yang sehat dan sejahtera.
Peringatan HGN ke-61 Tahun 2021 diKota Pariaman dengan kesepakatan seluruh Organisasi Perangkat daerah (OPD) untuk bersama menurunkan angka stunting di Kota Pariaman dibuktikan dengan penandatangan komitmen bersama yang diawali oleh Walikota Pariaman Genius Umar.
Pewarta : Harsy Warsilah
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih