Festival Gandang Tassa Cubadak Air |
PARIAMAN --- Desa Cubadak Air, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman sukses menggelar acara Festival Tambua Tasa “Sapa Sapaan Tambua” Tahun 2021, Acara tersebut mengangkat tema " FESTIVAL SAPA SAPAAN TAMBUA TASA "Seni Tradisional Asli Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman sebagai Media Silaturahmi" yang diikuti 34 grup tambua tasa dari Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam, Sabtu, (27/2).
Ketua Panitia sekaligus Ketua Tambua Tasa Cubadak Air, Candra mengatakan, antusiasme dari peserta dalam acara tersebut sangat luar biasa, hampir seluruh tim yg termasuk kedalam anggota Kesenian Tradisional Bagandang Tasa (KST BAGASA) ini ikut memeriahkan.
"Karna panitia pelaksana mengemas acara ini dengan persiapan yang matang dengan konsep festival yang sangat meriah, modern dan profesional dengan melibatkan seluruh unsur pemuda, niniak mamak sampai urang sumando ", jelasnya.
Begitupun antusias penonton, lanjut Candra, mereka mengaku acara ini sangat meriah dan sangat di tunggu-tunggu, karena festival semacam ini mengangkat kembali seni budaya tradisional asli Piaman Laweh (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang jarang sekali dijumpai pada zaman milenial saat sekarang ini.
Harapan kami sebagai pelaksana acara ini untuk pemerintah adalah semoga bisa di lirik pemerintah agar bisa ikut bersama-sama menjaga dan menghidupkan kembali tradisi asli kita ini.
"Bantu kami masyarakat dan pemuda ini agar bisa terus mengenalkan tradisi ini kepada adik-adik dan anak-anak serta kemenakan kita nantinya ", tukas pria yang juga Kepala Dusun Pasar, Desa Cubadak Air tersebut.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Cubadak Air, Adryan Yumarda mengatakan, ini merupakan seni budaya klasik asli Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, karya seni yang di mainkan terdiri dari 6 orang pemukul tambua dan 1 orang pemain tasa.
"Banyak hal yang sangat fundamental melekat pada permainan tambua tasa ini, karna itu bukan sekedar memainkan saja tapi banyak peraturan dan syarat untuk bisa memainkan kesenian ini. Menurut pe-tua atau guru tuo tambua, permainan dan seluruh simbol yang melekat pada tambua tasa ini sangat kental dengan sosial dan agama, permainan kesenian tradisional ini banyak mengajarkan tentang arti kehidupan bersosial dan beragama.
Disamping itu, Riyan mengatakan, tujuan lain dari acara tersebut ialah menyambung kembali tali silahturahmi sesama anak minang terkhususnya anak Kota pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman termasuk Kabupaten Agam dalam berbagai hal yang bersifat positif tentunya.
Kemudian lagi, supaya bisa mengajak generasi muda atau milenial minang bisa menjaga dan melestarikan budaya dan seni tradisi ini. Karna begitu pesat dan kencangnya pengaruh luar yg datang maka kitalah bersama sama harus bisa mengajarkan dan melestarikan budaya kita ini kepada generasi milenial.
Riyan berharap seluruh masyarakat Pariaman kembali aktif menghidupkan budaya tradisi di daerahnya, agar bisa membangkitkan ekonomi di tengah pandemi, karna ini semua sangat sejalan. Contohnya saja dengan adanya iven semacam ini, limpahan rezeki pun mengalir bagi para pedagang, baik pedagang yang datang dari luar maupun pedagang asli warga Cubadak Air itu sendiri.
Pria yang merupakan atlet Futsal Pariaman ini juga berharap semoga Festival Tambua Tasa ini bisa dijadikan iven tahunan pariwisata sebagai bagian dari promosi baik di dalam Kota Pariaman dan Padang Pariaman, juga promosi di acara nasional bahkan internasional.
Dalam acara ini kami juga mengkampanyekan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan, guna mendukung pemerintah untuk bidang hal ini.
(Harsy Warsilah)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih