Plt Camat Ulakan Tapakis Syafruddin Saat Membuka Sosialisasi Covid-19 |
ULAKAN- Menindaklanjuti surat Bupati Padang Pariaman tentang Pemberian vaksin covid-19 bagi ASN dan petugas pelayanan publik di Kecamatan, Puskesmas Ulakan selenggarakan Sosialisasi Vaksinasi Covid-19, bertempat di aula Kantor Camat setempat pada Kamis (25/3).
Sosialisasi tersebut, dibuka oleh Plt. Camat Ulakan Tapakih Syafruddin. Terlihat hadir, Kepala Puskesmas Ulakan Drg. Wiwiek Else Loraina, Kapolsek Nan Sabaris diwakili Kanit Binmas Ipda. Afrizal.
Danramil 07 Pauah Kamba diwakili Serda Ricky Efendi, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Kasi Kesra Kecamatan Asni Gusti.
Adapun peserta yang mengikuti Sosialisasi terdiri dari Wali Nagari dan Ketua Bamus, Kepala Sekolah kepala UPT se Kecamatan Ulakan Tapakih.
Sebagai narasumber pada Sosialisasi ini, Drg. Wiwiek Else Loraina dan dr. Risya Diana Dewi dari Puskesmas Ulakan Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam sambutannya, Plt. Camat Syafruddin mengucapkan terima kasih kepada pihak Puskesmas Ulakan. Yang telah menggelar sosialisasi ini.
Karena, vaksinasi covid-19 merupakan program Nasional dan Instruksi Presiden untuk pelaksanaannya. Namun, diketahui bahwa pemahaman tentang vaksinasi oleh petugas pelayanan maupun informasi yang berkembang di tengah masyarakat masih bervariasi.
Sangat tepat sekali dilaksanakan Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 ini, sebelum dilakukan penyuntikan kepada tenaga pendidik dan petugas pelayanan publik serta masyarakat.
" Untuk itu, diharapkan kepada semua peserta dapat menyampaikan kepada teman-teman se profesi dan lingkungan kerja, tentang manfaat dari vaksinasi ini," jelasnya.
Mengenai tahapan pelaksanaan Vaksinasi covid-19, dijelaskan secara panjang lebar oleh Kepala Puskeasman Ulakan Drg. Wiwiek Else Loraina.
Ada empat pos yang harus dilalui dalam tahapan ini. Pos pertama, orang yang akan disuntik vaksin lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi SDK online. Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase.
Di pos ini, calon penerima vaksin akan diperiksa dan ditanya secara detail. Termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).
"Pos dua ini akan diberikan beberapa pertanyaan, termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh menerima vaksin," ungkap Kapus yang akrab disapa Cece itu.
Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat.
Observasi ini, untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
"Selama masa observasi ini, akan dipantau gejala klinis yang muncul pasca pemberian vaksin. Jika timbul efek samping dari vaksin berupa gejala klinis akan dimasukkan ke kamar KIPI," sambungnya.
Kapus Ulakan ini menegaskan, efek samping yang muncul atau KIPI tidaklah membahayakan. Biasanya gejala yang muncul adalah alergi, mengantuk dan pegal-pegal seperti yang terjadi pada vaksin-vaksin lain.
Materi selanjutnya, disampaikan oleh dr. Risya Diana Dewi terkait pengaruh cairan vaksin dalam tubuh penerima, apa dan bagaimana vaksin Sinovac serta resiko yang mungkin ditimbulkannya apabila tidak divaksin.
Kemudian, manfaat vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan melindungi sistem kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Sosialisasi ini, diakhiri dengan sesi tanya-jawab terkait permasalahan vaksinasi covid-19.
Sebelum dilaksanakan sosialisasi, tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Ulakan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada para peserta.
Diawali dengan pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM), screening TBC, penimbangan berat dan tinggi badan serta pengukuran tekanan darah dan jantung para peserta.
Apabila terdapat hasil pemeriksaan yang diluar batas normal, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Puskesmas. (AS)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih