Membentangkan Poster Di Salah Satu Kandang Ayam, Sebagai Bentuk Keluhan Untuk Menyampaikan Aspirasi Kepada Pemerintah |
KAYUTANAM---Sejumlah pemilik usaha ayam petelur di Padang Pariaman yang bernaung di bawah koperasi Produsen Rancak Basamo mengeluhkan mahalnya harga pakan (makanan) ayam sejak beberapa waktu terakhir yang mencapai 75 persen.
“Pada pertengahan tahun lalu, harga pakan siap Rp 280 ribu, kini menjadi Rp 360 ribu. Pakan adukan naik dari Rp 308 ribu menjadi Rp 475 ribu. Kedua jenis ini dalam ukuran sekarung dengan berat 50 kg,“ keluh Refinaldi, Ketua Koperasi Rancak Basamo Jumat (21/5) di kantor koperasi Kapalohilalang.
Ditambahkan Refi, dalam kurun waktu setahun itu meskipun kenaikannya hanya dalam kisaran Rp 15 ribu, tetapi naiknya bisa setiap 2 bulan. Dengan kenaikan yang lumayan besar itu, beberapa orang pengusaha ayam petelur ini terpaksa menutup usahanya.
“Tidak ada pilihan lain, dengan harga pakan tinggi membuat biaya produksi meningkat, sementara penjualan tetap. Sehingga sudah ada pengusaha yang menghentikan usahanya,” jelas Refi didampingi belasan anggota koperasi.
Tingginya harga pakan disebabkan harga jagung sebagai bahan baku utama yang mengalami lonjakan berarti. Diduga ada tengkulak bermain dalam hal ini yang kemudian menjual ke perusahaan besar.
Menghadapi persoalan itu, pengurus koperasi dalam waktu dekat akan melakukan audinesi dengan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, mengingat beliau adalah pengusaha peternakan.
Refinaldi yakin, keikutsertaan pemerintah dalam menghadapi masalah ini akan bisa teratasi. Satu di antara solusi adalah melakukan impor jagung.
“Kita sedang persiapkan waktu untuk itu. Kepada siapa lagi kita menyampaikan keluhan kalau bukan kepada pemerintah,” harap Refi.(cnp)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih