Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman |
SETIAP daerah diseluruh nusantara khususnya untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang baru saja dilantik diawal tahun ini masyarakat mulai memperbincangkan apa saja 100 hari kerja yang telah dikerjakan kepala daerah dan wakil kepala daerah baru.
Menurut Badri Munir Sukoco Direktur Pasca Sarjana Universitas Airlangga yang penulis kutip dari portal jawapos.com, seratus hari pertama bagi para kepala daerah bukanlah akhir cerita, melainkan akhir dari permulaan baru .
Dia menjelaskan, bagi kepala daerah baru, 100 hari pertama sangat krusial dalam merealisasikan perubahan-perubahan yang telah dijanjikan pada kampanye sebelumnya.
"Program-program prioritas akan dilaksanakan dalam 100 hari ini dan dukungan dari stakeholders bergantung bagaimana kepala daerah baru mengeksekusinya," ulasnya.
Dijelaskannya, seratus hari pertama juga menjadi sinyal inovasi baru yang akan dieksekusi dan peningkatan efektivitas serta efisiensi program sebelumnya yang telah sukses mengantarkan pada periode kepemimpinan kedua.
" Yang pasti, 100 hari pertama adalah langkah awal bagi para kepala daerah dalam mempersiapkan legasi bagi kepemimpinannya," ulasnya.
Lalu Bagaimana Dengan 100 hari Suhatri Bur-Rahmang Dalam Memimpin Padang Pariaman ?
Pasangan Suhatri Bur-Rahmang sebenarnya telah membuat pondasi pembangunan dan arah kebijakan telah mulai dilakukan dengan menitikberatkan pada upaya sinkronisasi program dan kegiatan pemerintahan pusat dan daerah.
Awal yang baik bagi Suhatri Bur- Rahmang dalam 100 hari saja tercatat telah 7 kementerian dan 15 Eselon 1 Kementerian/lembaga yang dikunjungi. Kunjungan ini tidak lain tidak bukan untuk mewujudkan Padang Pariaman Berjaya.
Langkah tersebut dilakukan untuk membuka ruang dan celah agar dapat diterjemahkan oleh para pembantunya untuk menyerang, manjuluak dengan dengan intensitas tinggi kepada Kementerian/lembaga. Tujuannya adalah untuk membawa kue-kue pembangunan Ke Padang Pariaman melalui dana APBN
Jika diibaratkan permainan sepak bola tentunya Suhatri Bur- Rahmang telah melakukan serangan dari menit pertama serta membuka ruang tembak yang mengarah ke mulut gawang.
Tentunya para striker dan Sayap kiri dan kanan harus berkerja optimal agara determinasi ini tetap berlangsung sepanjang pertandingan yang berlangsung tidak lama ini agar dapat membuahkan Gol spektakuler berupa alokasi pembangunan yang dapat mengembirakan bagi 420 ribu penduduk Padang Pariaman.
Tentunya para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai pemain yang paling berperan dalam keberhasilan Pemerintahan Suhatri Bur- Rahmang harus benar-benar bisa menjemput bola kepada pemerintah pusat agar determinasi yang telah dimulai sejak menit awal ini benar benar dapat membuahkan hasil yang maksimal sehingga Padang Pariaman Berjaya dapat diwujudkan.
Tagline Padang Pariaman Berjaya yang didengung-dengungkan hendaknya tidak hanya Tagline kosong yang tidak bermakna apa-apa. Tidak mungkin ini akan bisa diwujudkan kalau Bupati dan Wakil Bupati yang bersitungkin tanpa adanya inovasi-inovasi dari para pembantu Bupati dan Wakil Bupati untuk mengaplikasikannya dilapanngan.
Diakui, percaturan dinamika di Pemerintah pusat tidaklah mudah tapi dengan memanfaatkan seluruh konektivitas perlu dilakukan baik personal maupun melalui jejaring Organisasi, Hubungan kedaerahan, hubungan alumni ataupun hubungan lain yang terduga lainnya.
Sesuai apa yang disampaikan oleh Bupati Suhatri Bur kepala OPD boleh berkreasi dengan cara apapun dan boleh bolak balik ke Jakarta tiap minggunya asalkan outputnya jelas dan berdampak pada pembangunan di Padang Pariaman.
Akhirnya kita tentu berharap Padang Pariaman berjaya yang digaungkan dan didengung-dengungkan dapat terealisasi ditengah pandemi yang serba kekurangan ini, baik kekurangan dari segi Alokasi Anggaran maupun kekurangan dari segi ruang gerak, akan tetapi pandemi ini juga tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak berbuat apa-apa.
Melihat keseriusan dan gerak langkah Suhatri Bur- Rahmang sejauh ini, penulis berkeyakinan bahwasanya Visi Pemerintahan Suhatri Bur-Rahmang " Mewujudkan Padang Pariaman Unggul Berkelanjutan, Religius, Sejahtera dan Berbudaya" dapat terealisasi jika keseimbangan determinasi dan akselerasi terus dijaga dengan kecerdasan umpan tarik yang matang. Semoga.... (AWT/WIS)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih