Kepala Dinaa Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman M.Fadhly Saat Memberikan Pembekalan Kepada Petugas Administrasi Kependudukan Nagar |
PAYAKUMBUH----Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Muhammad Fadhly. S, AP, MM memberikan pembekalan dan motivasi bagi petugas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil nagari se-Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebagaimana telah dicanangkam beberapa waktu lalu di Nagari Koto Bangun Kecamatan Kapur IX, layanan berbasis digital administrasi kependudukan dan pencatatan sipil secara daring mulai dilaksanakan di lima nagari di Kabupaten Limapuluh Kota.
Dengan nama inovasi Jempol Nagari (Jembatan Pelayanan Online), inovasi ini adalah replikasi dari layanan Nagari Go Digital di Padang Pariaman yang telah sukses dijalankan dengan menjadikan nagari sebagai pusat pelayanan publik.
Acara yang diikuti oleh 79 nagari dan petugas pelayanan kecamatan serta didampingi oleh Camat dan Wali Nagari ini, dibuka oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setdakab Limapuluh Kota mewakili Bupati Limapuluh Kota. Pada kesempatan tersebut, Asisten 1 Deddy Permana menyampaikan pentingnya meningkatkan pelayanan publik dan berpindah dari layanan konvensional ke layanan digital.
"Pelayanan ini akan mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dan ini harus kita dukung bersama", jelas Asisten 1. Jajaran Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota juga mengharapkan hal ini tidak dianggap sebagai beban pelayanan di nagari.
"Dengan ikutnya pegawai nagari sebagai petugas pelayanan secara online, bukan berarti pemerintah kabupaten memindahkan tanggung jawab ke nagari. Tetapi pelayanan ini adalah tanggung jawab kita yang harus kita pikul bersama, agar masyarakat merasakan keberadaan pemerintah sampai ketingkat bawah dalam pelayanan administrasi kependudukan. Dulu jauh berlayanan, sekarang cukup sampai di nagari saja dan ini jelas akan membahagiakan masyarakat," jelas Deddy Permana.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nagari Koto Bangun juga membagikan kisah suksesnya tentang upaya-upaya melakukan pelayanan dari nagari.
Kendala-kendala yang dihadapi dijelaskan dengan maksud agar nagari lain bisa belajar dan ikut andil mengatasi di nagari masing-masing. Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Limapuluh Kota Dra. Refilza menjelaskan maksud dilakukannya pelayanan secara online dan mengharapkan partisipasi semua nagari. "Awalnya hanya lima nagari, sekarang kita akan langsung sosialisasi ke semua nagari," jelas Refilza.
Sebagai narasumber yang diundang pada kesempatan tersebut, Kadisdukcapil Muhammad Fadhly diminta untuk memberikan pembekalan kepada petugas pelayanan nagari dan kecamatan yang akan menghadapi banyak tantangan dalam pelaksanaannya.
Muhammad Fadhly membagikan pengalaman tentang upaya-upaya mempersiapkan sumber daya manusia pelayanan, mulai dari meningkatkan kompetensi/keahlian dengan cara "transfer knowledge" sampai kepada upaya-upaya pendampingan untuk semua nagari.
Selain itu, Fadhly juga menjelaskan pentingnya mendampingi dan membina nagari untuk semua kebutuhan-kebutuhan nagari terhadap pelayanan publik seperti aspek standar pelayanan, kompetensi SDM, sarana prasarana, layanan pengaduan, sisten informasi dan inovasi pelayanan.
"Kita sudah harus bertransformasi kepada layanan digital di era disruptif ini. Kalau tidak, kita akan ketinggalan. Orang sekarang bercerita tentang cepat atau lambat, bukan tentang ada dan belum ada," jelas Fadhly.
Menurut Fadhly, layanan secara digital itu sudah harus ada, sehingga kita akan terus memikirkan perkembangannya dimasa yang akan datang yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Jika belum ada, maka itu adalah sebuah ketertinggalan", jelas Fadhly.
Motivasi juga diberikan kepada semua petugas nagari agar terus membenahi pelayanan di kantor wali nagari-nya masing-masing dengan terus memperbaiki cara pelayanan.
"Generasi millenial harus membuat perubahan, jangan meniru budaya kerja lama secara turun menurun," terang Fadhly dihadapan para petugas nagari yang semuanya generasi millenial.
Sebanyak 130 peserta sangat antusias mengikuti pembekalan yang diakhiri dengan pembelajaran tentang aplikasi oleh admin Kabupaten Limapuluh Kota, Mashuri. (***/rel/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih