Ade Dwi Putra, S.Pd, Calon Wali Nagari Toboh Gadang Kecamatan Suntuk Toboh Gadang |
SINTOGA---Ade Dwi Putra, S. Pd, maju sebagai calon wali nagari Toboh Gadang di pilwana serentak yang akan dilaksanakan 31 Oktober mendatang. Nagari Toboh Gadang merupakan salah satu dari 29 nagari di Padang Pariaman yang menggelar pemilihan wali nagari serentak.
Hal tersebut diungkapkan Ade kepada wartawan www.bangunpiaman.com Kamis (16/9/2021), di Toboh Gadang.
"Iya, insyaallah saya maju menjadi calon wali nagari di Toboh Gadang ini, saya mendapatkan nomor urut 3 dalam pemilihan ini," kata Ade.
Ade lahir 26 Desember 1986 di Korong Toboh Olo nagari Toboh Gadang. Menyelesaikan pendidikan SLTA tahun 2005 di SMA Negeri 1 Nan Sabaris. Mendapatkan gelar sarjana pendidikan tahun 2019 di STKIP YDB Lubuk Alung.
Selain menjadi operator Dapodik di SD N 14 Toboh Gadang, Ade juga berkiprah di masyarakat menjadi anggota Bamus tahun 2017-2021.
Ade juga menjelaskan dia juga aktif menjadi penyelenggara pemilu di tingkat nagari maupun di tingkat kecamatan.
Kiprahnya sebagai penyelenggara tersebut sebagai ketua PPS nagari Toboh Gadang pada pemilihan umum 2014 dan pemilihan kepala daerah 2015, kemudian ketua PPK Sintoga pada pemilihan legislatif 2019 dan Pilkada 2020.
Yang Muda Yang Berkarya, Basamo Mako Manjadi |
Dalam pemilihan ini Ade mengusung visi
"Menciptakan nagari unggul, religius dan visioner".
Untuk mencapai visinya tersebut Ade juga menjelaskan misinya, yaitu.
1. Meningkatkan kinerja bumnag melalui pelaku ekonomi kreatif.
2. Memberdayakan kaum milineal di berbagai bidang.
3. Menggerakan perekonomian melalui kelompok tani dan gapoktan.
4. Meningkatkan kinerja, fungsi serta mefasilitasi lembaga yang ada di nagari seperti karang taruna, LPM, KAN, dan lain-lain.
5. Mengembalikan serta mengelola aset-aset nagari untuk meningkatan PAD nagari.
6. Menciptakan kerjasama dg stekholder untuk meningkatkan wisata embung.
Sebagai tokoh milineal di nagari Toboh Gadang Ade tentu saja mendapatkan dukungan dari masyarakat, dukungan menjadi calon wali nagari ini juga didapat Ade dari para perantau.
Bukan hanya dukungan moril, perantau juga mendukung secara mataeril yaitu dengan mengumpulkan dana untuk biaya selama pencalonan.
"Alhamdulilah masyarakat baik tokoh yang di kampung maupun perantau mendukung langkah saya ini, " tutup Ade dengan slogannya " basamo mangko manjadi. (Yahya Efendi)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih