Oleh : Filka Khairu Pratama, S.Sos
Jabatan : Analis Bina Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Sumatera Barat
Beberapa hari terakhir, hujan turun dan menjadi bagian pelengkap aktivitas masyarakat. Hujan adalah sebuah tanda rahmat sekaligus rezeki untuk semua makhluk hidup. Hujan membawa air yang membantu memenuhi semua kebutuhan makhluk yang ada dibumi. Air hujan juga membuat tanah menjadi subur, sehingga petani akan senang atas hasil panen melimpah.
Mengutip dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa muaim hujan akan datang lebih awal, mulai September hingga November.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia akan memasuki musim hujan secara berturut-turut, sejak bulan September, Oktober dan November 2021 mendatang.
Dari total 342 zona musim tersebut, sebanyak 14,6 persen diperkirakan akan mengawali musim hujan pada September 2021.
Adapun, wilayah yang akan mengawali musim hujan pada September ini yaitu Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan. Pada sisi yang lain, ada sekitar 39,1 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada Oktober 2021 mendatang.
Sewaktu kecil-kecil dahulu, juga banyak orang tua kita yang mengatakan, apabila memasuki bulan September hingga akhir tahun, mayoritas akan datang musim hujan.
Musim hujan yang sesungguhnya rahmat Allah SWT, perlu disiapkan agar datangnya musim hujan bisa dimanfaatkan dan tidak menimbulkan masalah baru dimasyarakat. Keluarga-keluarga perlu mengambil langkah untuk menyikapi musim hujan yang mulai datang, seperti :
Pertama, sedia payung sebelum hujan. kalimat ini tidak hanya berlaku sebagai pepatah, namun juga untuk keadaan yang nyata. Mempersiapkan payung atau jas maupun mantel hujan itu penting saat hujan tiba, karena kegunaan payung berguna saat musim hujan tiba.
Selain payung, keberadaan mantel / jas hujan juga sangat krusial dan perlu dibawa sebagai perlengkapan penunjang aktifitas. Keberadaan keluarga guna mengingatkan anggota keluarga yang beraktifitas siluar rumah, agar membawa payung maupun mantel/jas hujan tentu membantu kelancaran aktifitas keluarga.
Kedua, membersihkan saluran air dari sampah. Saluran air dilingkungan rumah seperti drainase maupun gorong-gorong dan sungai-sungai perlu diperhatikan bersama masyarakat agar ketika musim hujan tiba, air tidak tersumbat.
Hal ini guna mengindari air meluap dan mengantisipasi terjadinya banjir yang mengakibatkan masalah baru dimasyarakat. Kebiasaan selama ini yang sering dijumpai, sehabis hujan lebat terjadi, sampah-sampah banyak berserakan di muara pantai.
Untuk itu, sebagai masyarakat marilah kita tingkatkan kesadaran untuk peduli lingkungan, dan menghargai makhluk hidup lainnya agar bisa tetap hidup dan mengantisipasi pencemaran lingkungan oleh ulah masyarakat.
Ketiga, selalu perhatikan prakiraan cuaca dan memperhatikan langit. Sebelum beraktifitas, ataupun berwisata, ada baiknya melihat prakiraan cuaca didaerah tempat tinggal maupun melihat langit.
Apabila langit mendung, besar kemungkinan akan hujan. Tidak jarang hujan juga disertai dengan angin kencang. Khusus bagi anggota keluarganya berprofesi sebagai nelayan, agar memperhatikan hal ini, guna mengantisipasi ombak yang besar.
Keempat, senantiasa berusaha meningkatkan imun tubuh. Menjaga kesehatan penting dari pada mengobati. Apalagi sekarang musim pandemi, tentu imun tubuh harus dijaga.
Mengonsumsi makanan bergizi itu penting. Membiasakan sarapan sebelum berangkat kerja dan beraktifitas, maupun membawa bekal makanan, tidak terlambat makan, bisa membantu memelihara ketahanan tubuh agar tidak sakit, terutama memasuki musim hujan.
Akhirnya, setelah usaha untuk menyiapkan kedatangan musim hujan dilakukan, semoga kegiatan semua anggota keluarga bisa berjalan lancar. Mudah-mudahan, dengan lancarnya kegiatan anggota keluarga, akan meningkatkan pemasukan dan pendapatan keluarga walaupun memasuki musim hujan.
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih