PAKANDANGAN - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah bersama Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, SE., MM , Senin (25/10/2021) menghadiri Gerakan Percepatan Tanam Padi pada Kelompok Tani Lapai Makmur di Surau Mansi Korong Pasa Pakandangan Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung.
Kegiatan tersebut mengangkat tema " Dengan Pemanfaatan Lahan Tidur dan Pengendalian OPT Kita Tingkatkan Produksi Padi Sumatera Barat".
Gubernur dalam sambutannya menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan sekarang ini di Nagari Pakandangan pada awalnya dikarenakan pembicaraan dengan Bupati tentang lahan tidur yang sudah 5 tahun tidak difungsikan.
"Saya diajak berputar-putar oleh Bupati Padang Pariaman untuk melihat kondisi daerah dan beliau bercerita tentang lahan yang sudah 5 tahun tidak berfungsi, karena petani gagal panen karena ada hama tikus, wereng dan lain sebagainya," ujar Mahyeldi
Gubernur mengharapkan masyarakat Padang Pariaman tidak boleh kalah dengan hama wereng, dan hama tikus, dan harus segera mencarikan solusinya antara lain dengan penanaman benih yang baru harus ditanam benih yang berbeda seperti benih papanai.
'Hama tikus harus dihadapi dengan rajin goro membersihkan pematang sawah dan juga coba membudidayakan burung hantu, tikus takut dengan burung hantu, karena kalau tidak begitu tikus akan terus mengganggu lahan pertanian kita," ujarnya
Lebih lanjut gubernur menyampaikan bahwa kelompok tani lapai makmur memiliki lahan 36 hektar, apabila 5 ton bisa dihasilkan dalam lahan sehektar maka berapa ton yang bisa kita hasilkan dengan lahan 36 hektar. Menurutnya kunci keberhasilan dalam pengelolaan lahan pertanian adalah SAKATO, insyaallah akan berhasil.
Gubernur berharap mudah-mudahan penanaman kita ini berjalan baik, sampai dengan panen, mudah2an tanaman padi kita dijauhkan dari hama tikus, wereng dan yang lainnya, tentunya dengan usaha kita bersama.
Sementara itu Bupati menyampaikan ada sekitar 3.000 sampai dengan 8.000 hektar lahan pertanian di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Banyak yang menyebabkan lahan pertanian tersebut menjadi kurang termanfaatkan seperti adanya wereng coklat, gagal panen sehingga ada beberapa lahan yang berubah fungsi dari kegunaan awalnya.
"Ada sekitar 3.000 sampai dengan 8.000 hektar lahan pertanian yang kurang termanfaatkan, yang disebabkan adanya wereng coklat, gagal panen sehingga ada beberapa lahan yang berubah fungsi dari kegunaan awalnya," ujarnya.
Ia menambahkan Kelompok tani lapai makmur diharapkan mulai menggarap kembali lahan yang tidak dimanfaatkan sebelumnya padahal ada irigasi ladang laweh, ada irigasi batang kapecong, keberadaan irigasi tersebut alhamdulillah sangat membantu masyarakat kita dalam mengairi lahan pertaniannya.
Menurut Suhatri Bur, Padang Pariaman dulunya termasuk daerah pemasok beras, namun sejak 5 tahun belakang banyak lahan tidur yang tidak termanfaatkan.
Selain lahan untuk produksi beras, Padang Pariaman juga memiliki lahan 40 ribu hektar untuk lahan kelapa, dan juga punya lahan jagung sebanyak 5.000 hektar yang Insya Allah akan dijadikan 10.000 hektar.
Bupati berharap dengan adanya kegiatan penanaman serentak ini, Semoga Kecamatan Enam lingkung, 2x11 Enam Lingkung bisa menjadi pemasok hasil beras di Padang Pariaman.
Gerakan Percepatan Tanam Padi di Kelompok Tani Lapai Makmur dilanjutkan dengan Penyerahan Benih Padi, Benih Jagung dan Bantuan Tresur dari Gubernur Sumatera Barat kepada Kelompok tani Lapai Makmur, dan beberapa kelompok tani lainnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan Penanaman Padi oleh Gubernur Sumatera Barat bersama Bupati Padang Pariaman, Kepala Dinas Perkebunan Kehutanan dan Hortilkultura Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman Yurisman Yakup dan Camat Enam Lingkung Riswan
Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Padang Pariaman, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Forkompinca dan tokoh masyarakat sekitar. (***R/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih