BUKITTINGGI---Kumpulan perantau minang yang bernaung dibawah Diaspora Minang adakan acara motivasi bagi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Bukittinggi untuk persiapan masuk Perguruan Tinggi.
Dihadiri oleh pembicara Prof.Fasli Jalal,wakil bendahara Diaspora Yenny Halim serta Firdaus, Kepala SMAN 1 Bukittingggi, di aula sekolah setempat, Sabtu (30/10/2021).
"Proses dan standar masuk Perguruan Tinggi (PT) tetap sama,walaupun yang mendaftar berkali lipat dengan jumlah penerimaannya," ujar Prof.Fasli Jalal, Wakil Menteri Mendikbud RI pada tahun 2010 -2011 serta Rektor Universitas Yarsi.
Ia mengatakan dengan dekatnya masa ujian akhir siswa kelas XII, maka dengan waktu 5 bulan yang tersisa itu dimanfaatkan kemampuan yang terpenting dari mereka.
"Dengan cara bagaimana siswa harus berpacu dalam lima bulan kedepan, mereka akan jadi apa nantinya, misalnya langkah untuk masuk ke perguruan tinggi.," jelasnya.
Menurutnya, kepada siswa harus tepat menentukan pilihan,jangan hanya terfokus kepada perguruan tinggi yang faforit dan sudah ternama saja karena masih banyak perguruan tinggi bermutu di Indonesia.
"Jauh lebih baik di perguruan tinggi yang biasa tapi mereka menonjol dari perguruan tinggi luar biasa, tapi mereka jadi yang biasa biasa saja. Dengan mutu terbaik dan jadwal gemblengan guru di sekolahnya mereka mungkin saja mengalahkan sepuluh terbaik di perguruan tinggi yang tidak favorit," pungkasnya.
Pada kesempatan itu Drs.Firdaus,M.Pd Kepala SMA 1 Bukittinggi menginginkan dengan dilaksanakannya acara itu, agar siswa bisa tumbuh semangat dalam menghadapi perguruan tinggi 2022 nantinya.
Ditambahkannya, untuk masuk perguruan tinggi soal soalnya tidak ada dikurangi, untuk indikatornya para siswa dipersiaokan dengan matang. Kemudian dengan adanya motivasi dari orang yang sudah berpengalaman membuat semangat kurang lebih 400 orang siswa kelas akhir muncul untuk mempersiapkan diri, dengan harapan SMA 1 bisa lebih banyak diterima di perguruan tinggi Indonesia.
Sementara itu wakil bendahara Minang Diaspora Yeni Halim menyebutkan, pada masa pandemi yang sudah dilalui hampir dua tahun itu, para siswa dan guru banyak kehilangan waktu dan terlena.
"Kita berkeinginan dengan pelaksanaan motivasi ini bagaimana anak anak bisa menghargai waktu mereka dan memulainya dari nol, ini memang kerja keras dari para tenaga didik dan orang tua murid demi tercapainya pendidikan yang lebih baik dan berkwalitas," harapnya. (nas).
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih