Ketua STIT - SB Pariaman Dr. Neni Triana. MA mengatakan, dari jumlah yang wisuda itu yaitu Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 75 orang , dan dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) 48 orang.
Dibalik perbedaan pilihan program studi, para mahasiswa dan akademisi diikat oleh prinsip pemersatu, yakni prinsip menjunjung tinggi kebenaran.
"Kita mendoakan semoga segala jerih payah Bapak dan Ibu sebagai orang tua dalam mendorong anak-anaknya dalam pendidikan, mendapatkan berkah dari Allah SWT. Kami berharap, dorongan untuk terus belajar dan mencari ilmu, apalagi ilmu keIslaman, dapat terus menerus kita gelorakan, salah satunya dengan dorongan agar anak-anak kita tidak merasa cukup dengan pendidikan sarjana saja," ujarnya.
Dikatakannya, dalam membangun SDM unggul, perguruan tinggi tampil di garda terdepan. Perguruan tinggi adalah institusi yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang kompetitif, inovatif, dan berkarakter serta akhlakul karimah.
"Dengan predikat sarjana yang melekat pada diri Ananda, tentu ada tanggung jawab keagamaan dan sosial yang dipikul," ulasnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada berbagai institusi pemerintah, lembaga dan warga masyarakat maupun perorangan yang senantiasa mendukung STIT Syekh Burhanuddin Pariaman dalam berbagai bentuk bantuan.
Mulai dari dana beasiswa untuk mahasiswa kami sampai kepada berbagai program kerjasama dalam bidang penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, ataupun dalam berbagai bentuk bantuan lainnya.
Dijelaskan Dr Neni Triana, STIT Syekh Burhanuddin Pariaman dibantu oleh pemerintah melalui beasiswa bidik misi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Setiap tahun ada lebih dari 50 orang mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin dibantu oleh Pemda Padang Pariaman melalui Baznas Padang Pariaman, begitu juga Baznas Kota Pariaman dan Baznas Provinsi dan Pusat.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah VI Sumbar, Bapak Bupati Padang Pariaman dan Walikota Pariaman, semoga kebersamaan untuk mengembangkan pendidikan Islam di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman dapat kita lanjutkan dan tingkatkan dengan kerjasama lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Islamic Center Syekh Burhanuddin Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag menyampaikan, bahwa kesediaannya menjadi Ketua Sementara Yayasan Islami Center Syekh Burhanuddin ini adalah atas pertimbangan STIT SB sebagai warisan ulama, pemerintah daerah dan tokoh umat, bahkan aula Islamic Centre, awalnya didirikan dari kumpulan zakat dan zakat fitrah masyarakat Padang Pariaman, yang Kota Pariaman sekarang bahagian darinya.
"Oleh karenanya kami mengajak Bupati Padang Pariaman, Walikota Pariaman, Pembina, Pengurus Yayasan, Pimpinan STIT SB Dosen, tenaga kependidikan, alumni dan semua masyarakat untuk membersamai lembaga ini lebih sungguh-sungguh dan terukur,"ujar Duski Samad.
Ia yakin, sekuat apapun tantangan semua dapat dilalui dengan kekuatan bersama, Saiyo Sakato, Sabiduak Sadayung, Cimeeh Piaman adalah energi untuk bangkit dan berlari.
Sumber daya insani, modal capital, kehandalan intitusi, dan the power of silaturahim adalah kekuatan yang dapat mendobrak pikiran jumud, prilaku lama menegok kebelakang, ma wajdana alaihi abaana, dan karakter tidak sehat lainnya,"kata Prof. Duski Samad.
Disamping itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa tahun depan target yang harus dicapai yaitu bagaimana STIT SB Pariaman ini bisa membuka pascasarjana.
" Tidak hanya itu, kami juga berharap agar STIT SB Pariaman juga bisa menjadi Universitas," jelasnya.
Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah VI Sumbar Prof Dr Martin Kustati dalam sambutan menyampaikan, pihaknya terharu kepada wisudawan dan wisudawati karena secara umum sudah mendapatkan pekerjaan sebelum menamatkan kuliah.
"Kreatifitas yang cukup tinggi sangat penting, karena ketika tamat kuliah tidak merasa canggung lagi," kata dia.
Ia menyampaikan, terkait yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Islamic Center Syekh Burhanuddin tentang peningkatan dari fakultas ke universitas. Hal itu dapat dilakukan sesuai persyaratan yang ada.
Salah satu syaratnya minimal kampus tersebut membuka 5 prodi. Namun untuk saat ini STIT SB Pariaman masih memiliki dua prodi yaitu PAI dan PIAUD. Jadi kedepan perlu ditambahkan 3 prodi lagi.
Ia menambahkan, alhamdulillah berkat doa dan kerja keras bersama, STIT SB Pariaman dibantu oleh Kementerian Agama sebanyak Rp100 juta dari 8 kampus swasta di Wilayah VI Sumbar.
Ia berharap semoga apa yang diharapkan STIT SB Pariaman kedepan akan tercapai sesuai yang diharapkan.
Liputan dan Fhoto-Fhoto Harsy Warsilah
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih