ULAKAN----Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) atau Sekolah Aman adalah komunitas pembelajar yang berkomitmen akan budaya aman dan sehat, sadar akan risiko, memiliki rencana yang matang dan mapan sebelum, saat, dan sesudah bencana, serta selalu siap untuk merespons pada saat darurat dan bencana.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Padang Pariaman Drs. Rahmang, MM berkesempatan membuka Sosialisasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di SMPN 1 Ulakan Tapakis, Senin (22/11/2021).
Hadir dalam acara itu, Direktur Eksekutif KOGAMI Sumatera Barat Tommy Susanto, Sekretaris BPBD Kabupaten Padang Pariaman Asriadi Hasan, ST.MM, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Wirman, MAP, Kasi Kesiapsiagaan, staf bidang PK, Kepala SMPN 1 Ulakan Tapakis Thamrin, SPd. MM beserta majelis guru, siswa peserta sosialisasi dan simulasi.
Dalam sambutannya, Wabup Rahmang menyampaikan. Bahwa Sosialisasi dan Simulasi Bencana sudah menjadi keharusan, dalam rangka pencegahan dan upaya pengurangan resiko bencana.
"Sekolah harus proaktif dalam membangun ketangguhan sekolah dalam menghadapi bencana, sesuai 3 (tiga) pilar dalam Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana, (1) Fasilitas Sek9lah Aman Bencana, (2) Manajemen Bencana Sekolah, dan (3) Pendidikan pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana. Setelah acara pembukaan dilakukan foto bersama didepan sekolah," jelas Wabup.
Dalam laporannya,Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Padang Pariaman Wirman menyampaikan, kegiatan sosialisasi dan mitigasi bencana adalah bagian dari pemenuhan SPM layanan informasi kebencanaan.
" Pada tahun anggaran 2021 ini kegiatan sosialisasi mitigasi bencana ditujukan pada bahaya gempa bumi dan tsunami, khususnya pada sekolah SLTP, karena pada tahun sebelumnya telah dilaksanakan pada TK dan SD di sepanjang pesisir pantai," ulasnya.
Adapun sekolah yg ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 5 (lima) sekolah yaitu, SMPN 2 Batang Gasan, SMPN 3 Batang Gasan, SMPN 1 Sungai Limau, SMPN 1 Ulakan Tapakis dan SMPN 3 Ulakan Tapakis. Sedangkan yang terlibat sebagai peserta disini adalah siswa dan guru pada sekolah yang bersangkutan dengan jumlah sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
"Untuk SMP 4 Sungai Limau dan SMPN 2 Batang Anai, sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan yg sama dengan pelaksana BMKG Padang Panjang di mana kegiatan ini (Goes to school) sebagai bagian dari rangkaian SLG Sekolah Lapang Geofisika," tambah Wirman.
Disamping itu, kegiatan ini juga bagian dari memperkuat Indeks Ketahanan Daerah Padang Pariaman untuk indikator Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Dikatakannya, sebagai Narasumber utama dalam sosialisasi ini, dari KOGAMI Sumatera Barat yaitu Tomi Susanto. Beliau secara teknis dan detail memaparkan secara teori dan praktek dalam mitigasi bencana kepada para siswa dan guru SMPN 1 Ulakan Tapakis.
"Selama sosialisasi dan simulasi bencana sangat antusias diikuti oleh siswa dan guru pendamping. Kedepannya diharapkan kegiatan ini menjadi kebutuhan bagi sekolah dan menjadi perhatian bagi sekolah dalam membangun sekolah tangguh bencana," ungkap Wirman.
Dijelaskannya, bahwa Pendidikan Ramah Anak yang dikembangkan dalam membentuk Nilai-Nilai dan Prinsip-Prinsip Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana adalah panduan bagi para pemangku kepentingan di sekolah/madrasah termasuk anak.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana, yang dijadikan sebagai Pedoman Umum pelaksanaan pengembangan Sekolah Aman di Kabupaten Padang Pariaman. (Prokopim/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih