PARIT MALINTANG---Dalam upaya capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE.MM, pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan dan Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, pada Senin (22/11/2021) di Hall IKK Parit Malintang.
Rapat Koordinasi ini, dihadiri oleh Kapolres Padang Pariaman AKBP. Dian Nugraha, HBWPS, SH. SIK, Kapolres Pariaman AKBP. Denny Rendra Laksmana, Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. Rahmang, MM, Sekretaris Daerah Rudy Repenaldi Rilis, S.STP. MM, Kasdim 0308 Pariaman Mayor Inf. Jaya Sandana Sinulingga, Kadis Kesehatan Drs. Yutiardy Riva'i beserta jajarannya.
Kemudian Kepala OPD dan Kabag di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Direktur RSUD Padang Pariaman dr. Jasneli, MARS, Kepala Puskesmas, Camat, Danramil dan Kapolsek serta Wali Nagari se Kabupaten Padang Pariaman.
Bupati Suhatri Bur mengatakan, dalam rangka penanggulangan pandemi dan memutus rantai penyebaran Covid-19 ini, tidak hanya dilaksanakan dari sisi penerapan protokol kesehatan saja. Namun juga intervensi dengan Vaksinasi Covid-19, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta ancaman penyakit menular.
Vaksinasi covid-19, ulasnya, dilakukan dengan strategi yang tepat pada kelompok sasaran prioritas, dengan menggerakkan semua unsur termasuk jajaran TNI dan Polri yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.
Jumlah sasaran vaksinasi covid-19 untuk Kabupaten Padang Pariaman yang ditetapkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) adalah sebanyak 342.586 orang.
Sementara jumlah yang sudah divaksin sampai tanggal 20 November 2021, baru mencapai 109.982 orang (32,1 % ). Masih sangat rendah sekali capaian Kabupaten Padang Pariaman sampai saat ini.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Barat. Walaupun kita sudah beberapa kali mengadakan gebyar vaksinasi covid-19 di setiap Kecamatan dan untuk mendatangkan sasaran, juga dibantu oleh TNI dan POLRI sampai ke tingkat Nagari dan Korong.
Begitu juga semua fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah Padang Pariaman, hampir setiap hari melakukan pelayanan Vaksinasi Covid-19.
Menurut Bupati, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, Wali Nagari dan Wali Korong sangat diharapkan. Terutama dalam memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksinasi dan manfaat bagi diri, keluarga dan lingkungannya.
Sampai saat ini, penetapan pandemi masih berlaku dan belum dicabut. Artinya, kita harus melakukan upaya penaggulangan. Yaitu dengan melaksanakan vaksinasi covid-19 kepada sasaran yang telah ditentukan.
“Untuk beberapa hari ke depan, mari kita saling bersinergi menyampaikan informasi kepada masyarakat agar mau divaksinasi. Minimal 80 % dari sasaran kita sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi covid-19, sehingga terbentuk kekebalan kelompok (herd Immunity) dan terputusnya rantai penularan dari covid-19 ini. Dengan harapan, aktivitas kita bisa kembali normal seperti sediakalanya dan yang sangat penting sekali perekonomian masyarakat bisa bangkit kembali," ujar Bupati.
"Agar kita bisa mengakhiri pandemi ini dalam waktu secepatnya, Saya menghimbau kepada sasaran penerima vaksin yang sudah ditentukan dan berdasarkan hasil skrining kesehatan, bisa dilakukan vaksinasi sesegera mungkin. Karena orang yang sudah divaksin berarti melindungi dirinya, keluarganya bahkan masyarakat sekitar dari tertularnya covid-19,” tutupnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Drs. Yutiardi Rifa'i, A.Pt menyampaikan, masih banyak permasalahan yang menyebabkan Kabupaten Padang Pariaman berada pada posisi terendah dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
Antara lain, masih rendahnya capaian vaksinasi pada beberapa Kecamatan dan Puskesmas yang disebabkan belum optimalnya dukungan bersama dari jajaran penyelenggara pemerintahan di tingkat Nagari, Kecamatan dan Kabupaten.
Masih rendahnya kesadaran kelompok sasaran tertentu untuk sadar vaksin covid-19, antara lain kelompok nelayan, kelompok penerima bantuan, kelompok tani dan kelompok lainnya.
QBelum optimalnya kerja beberapa tim vaksinator Puskesmas dilihat dari capaian per harinya dan masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk di vaksin Covid-19 dengan masih percaya dengan berita hoaks.
"Masih kurangnya kepeduliaan masyarakat untuk divaksin Covid-19 , belum optimalnya pemberian saksi kepada kelompok sasaran, terdapat banyak NIK sasaran yang telah dipakai faskes lain padahal sasaran mengaku belum pernah divaksin, banyaknya data terutama data remaja usia 12-17 tahun yang belum di update Dukcapil ke KPC-PEN sehingga tidak dapat diinputkan ke aplikasi PCare vaksinasi covid-19," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, permasalahan data juga menjadi penghambat percepatan vaksinasi. Karena terdapat selisih data 1354, antara rekapan manual dengan data dari dashboard KPC-PEN.
Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya belum semua sasaran yang divaksin diinputkan ke dalam aplikasi PCare. Banyak data NIK yang telah terpakai ditempat lain (di luar Padang Pariaman), sehingga tidak dapat diinputkan.
Terdapat data yang telah diinputkan di PCare namun belum diselesaikan penginputan, sehingga tidak terbaca di dashboard KPC-PEN dan sekitar 463 data sasaran yang telah dilaporkan secara manual tapi masuk ke aplikasi PCare Kabupaten Kota lain, sehingga otomatis tidak masuk ke pelaporan Dashboard Kabupaten Padang Pariaman.
"Situasi perkembangan Covid-19 pada hari Minggu (21/11), jumlah pasien terkonfirmasi 0, sembuh 0, meninggal 0 sehingga jumlah pasien. Hingga pada hari itu, jumlah pasien terkonfirmasi sebanyak 2.908 orang. Dengan rincian, dirawat 0 orang, isolasi mandiri 1 orang, isolasi Pemda 0, meninggal dunia 133 orang , total sembuh sebanyak 2.774 orang, dengan tetap bertahan pada zonasi hijau," tutupnya.
Rakor diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Sekdakab Rudy Rilis, terkait pelaksanaan Gebyar Vaksinasi di beberapa Nagari yang masih rendah capaian vaksinnya serta beberapa kendala yang dihadapi di lapangan. (Prokopim/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih