ULAKAN TAPAKIH----Dalam rangka memenuhi ketahanan pangan masyarakat dimasa pandemi Covid-19 dan melakukan budidaya tanaman kelapa di wilayah pesisir pantai.
Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), mengalokasikan dana CSR dalam bentuk bantuan bibit kelapa Pandan Wangi sebanyak 225 batang untuk Kelompok Tani (Keltan) yang ada di Nagari Tapakih Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (17/10/2021) yang dipusatkan di kawasan wisata Pantai Tiram Tapakih Kecamatan Ulakan Tapakih.
Penyerahan bantuan yang merupakan inisiasi dari Tim Task Force Ikatan Alumni SMA (IASMA) 1 Landbouw Bukittinggi ini, disaksikan oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Ir. Syafrizal dan Bupati Padang Pariaman diwakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman Yurisman, SP. MM.
Terlihat mewakili Himpunan Bank Negara (HIMBARA) Sumatera Barat, Direktur BRI Cabang Pariaman Indrayana dan Area Head Bank Mandiri Sumbar Yorinaldi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diwakili oleh Deputi Direktur Bidang Pengawasan Jasa Keuangan Medi Rahmadi, Kepala Divisi Kepatuhan Bank Nagari Sumbar Eka Andria Putra, Kepala Bank Nagari Cabang Lubuk Alung Zulhelmi dan Kabag Prokopim Setdakab. Anesa Satria.
Juga hadir dalam acara itu, Sekcam Ulakan Tapakih Nurmalis, SE. MM, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Jafrizal, SP. MP, Wali Nagari Tapakih Soni Aprison, SPd serta Ketua Pokdarwis Pantai Tiram dan anggota kelompok tani yang menerima bantuan.
Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan mengatakan, dengan mempertimbangkan besarnya manfaat dari tanaman kelapa.
Maka, ulasnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merasa perlu adanya upaya pengembangan dan peremajaan tanaman kelapa. Pemerintah Provinsi berterima kasih atas upaya yang telah dilakukan. Yakninya, berupa dana CSR menyalurkan bantuan bibit kelapa unggul bersertifikat.
"Kita berterima kasih, karena kegiatan ini juga untuk mengontrol inflasi dan ketahanan pangan di Sumatera Barat dimana kita ketahui kelapa memiliki banyak fungsi dan sangat berpengaruh dalam menyangga pangan sekaligus perekonomian. Dengan adanya dana CSR ini, tentunya akan memberikan kontribusi bagi daerah dan peningkatan di sektor perkebunan.
Ia juga menyebutkan, bahwa kelapa pandan wangi dapat berbuah awal antara 3 sampai 5 tahun dengan jumlah buah 13 per tandan dan jika dijual harganya mencapai 20 ribu per butir. Sehingga, program ini berpeluang besar dalam menopang perekonomian masyarakat.
"Kita berharap, penerima benih dapat manfaatkan bantuan ini dan merawat tanaman kelapa dengan baik. Sehingga nantinya dapat menghasilkan kelapa Pandan Wangi dengan bentuk buah kelapa muda bernilai dan untuk mendukung pengembangan wisata di Kabupaten Padang Pariaman serta mendukung perekonomian Sumatera Barat," tutupnya.
Mewakili Bupati Padang Pariaman, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Yurisman mengatakan, kabupaten Padang Pariaman memiliki lahan perkebunan kelapa seluas 41.000 Ha dengan produksi 37.000 Ton/ Tahun.
Ini merupakan salah satu potensi sumberdaya alam yang strategis, apabila dapat dikelola dan ditangani dengan serius dalam pemanfaatan pohon kelapa ini secara keseluruhan.
Dijelaskanya, Perkebunan kelapa di Kabupaten Padang Pariaman seluruhnya merupakan kelapa rakyat, yang mempunyai nilai ekonomis dan banyak manfaat. Diantaranya, Lidi dan Daunnya digunakan untuk ketupat, kerajinan dan sapu.
Kemudian, Tempurungnya bisa digunakan untuk bahan bakar Arang Batok, Briket dan Asap Cair. Sedangkan Sabut untuk menghasilkan Coco Fiber untuk bahan jok mobil, semuanya bernilai ekonomis dan sebagai komoditi ekspor.
" Daging Buah juga digunakan vuntuk industri minyak goreng, VCO, santan untuk masakan dan kosmetik dan air Kelapa untuk kuliner", jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan tinjauan di lapangan, saat ini harga kelapa butiran di tingkat petani berkisar Rp.1.500 sampai Rp. 2.000,- Dengan melakukan pengolahan kelapa secara terpadu, dapat menghasilkan nilai tambah dengan harga sekitar Rp5.000 sampai Rp 7.000/ butir.
Dengan jumlah produksi 164 juta butir/ tahun diharga Rp. 2.000,-/butir, maka perputaran uang pada komoditi kelapa berkisar Rp. 328 Milyar/tahun, Rp. 27,3 Milyar/bulan dan Rp. 911.000.000,-/hari. Maka hal ini jelas merupakan prospek yang sangat bagus pada peningkatan sektor ekonomi.
"Karena itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menetapkan Kelapa sebagai tanaman unggulan. Pengembangan komoditas unggulan dapat berupa inventarisasi komoditi kelapa lokal yang memberikan performa unggul. Hal ini telah dilakukan, dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Balit Palma Manado Kementerian Pertanian RI. Dalam hal pelepasan Varietas “Karambia Padang Pariaman”, dimana saat ini dalam tahapan proses sidang pelepasan," jelas Yurisman.
Dia mengharapkan, engan adanya rangkaian kegiatan ini menjadi daya dorong (Push Factor) peningkatan perekonomian masyarakat. Terutama dalam pemulihan ekonomi keluarga pada masa pandemi covid-19.
Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan dalam hal ini disampaikan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Mendi Rahmadi dalam sambutannya mengatakan, daerah Sumatera Barat adalah penghasil kelapa yang merakyat, namun belum ada penanaman secara masal dan masih secara tradisional. Sehingga, belum bisa dijadikan komoditas yang dapat menunjang perekonomian masyarakat.
"Kegiatan ini dilaksanakan juga berdasarkan usulan dari bapak Gubernur, untuk mereboisasi tanaman kelapa di Sumatera Barat. Sehingga, tanaman kelapa tersebut bisa menjadi penghasilan jangka panjang yang produktif. Dimana, diketahui kelapa memiliki sejuta manfaat yang dihasilkan serta sangat berpeluang dalam meningkatkan perekonomian. Atas dasar inilah, HIMBARA meluncurkan program CSR dalam bentuk pemberian bantuan bibit kelapa pandan wangi. Mengingat kelapa pandan wangi berbuah dalam jangka waktu yang cepat dan lebat dengan nilai jual yang lebih tinggi," tuturnya.
Sementara itu, Himpunan Bank Negara yang diwakili oleh pimpinan cabang bank BRI Pariaman Indrayana menyebutkan. Sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap perekonomian dan ketahanan pangan di Sumatera Barat, mereka melalui dana CSR memberikan bantuan bibit kelapa pandan wangi sebanyak 2.700 batang.
"Bank yang tergabung dalam HIMBARA memberikan bantuan bibit kelapa tersebut, dengan rincian BRI sebanyak 850 batang, Bank Mandiri 500, BTN 350 dan BNI sebanyak 1000 batang. Bantuan itu disalurkan di beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, diantaranya Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Padang dan Padang Pariaman,"ungkapnya
Dia berharap, semoga dengan adanya pemberian bantuan bibit kelapa pandan wangi ini, dapat membantu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Terutama yang terkena dampak Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir ini.
Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan bibit kelapa pandan wangi kepada perwakilan 3 Kelompok Tani yang ada di Nagari Tapakih. Yaitu Keltan Harapan Baru menerima sebanyak 75 batang, Keltan Sawah Jambak menerima sebanyak 75 batang dan Keltan Rancak Saiyo juga menerima 75 batang.
Selanjutnya, bibit Kelapa Pandan Wangi yang cocok untuk daerah pesisir pantai dan kawasan wisata itu, diserahkan kepada masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata Pantai Tiram Tapakis.
Acara diakhiri dengan penanaman bibit kelapa pandan wangi secara simbolis di sekitar kawasan wisata pantai Tiram, oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan mewakili Gubernur Sumbar.
Kemudian dilanjutkan oleh Bupati Padang Pariaman, yang dilakukan oleh Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan dan diikuti oleh perwakilan OJK dan HIMBARA. (Prokopim/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih