Hal ini dikatakan Walikota Pariaman berdasarkan Surat Edaran nomor: 441.7/127/Dinkes/2022 tentang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD, selasa (26/01/2022).
Wako Genius Umar mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan laporan puskesmas terjadi peningkatan kasus DBD sejak bulan Januari 2022 secara kumulatif berjumlah 27 orang.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2021, kasus DBD yang terjadi saat ini cenderung tinggi. Selama tahun 2021 ada 47 kasus DBD. Saat ini, Januari 2022 hingga hari ini (26/1), sudah ada 27 kasus DBD,” sebutnya.
“Meningkatnya kasus tersebut, seiring dengan perubahan cuaca yang ekstrim yang sangat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk/jentik nyamuk Aedes Aegypi penular DBD,” ulasnya.
Lebih lanjut, Genius Umar berharap kerjasama semua pihak baik dari desa/kelurahan, instansi pemerintah di Lingkungan Pemko Pariaman dalam melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan melalui kegiatan melakukan goro massal DBD/pemberantasan sarang nyamuk secara serentak.
“Membersihkan lingkungan tempat -tempat institusi (sekolah, perkantoran, kampus, MDA), membersihkan lingkungan tempat-tempat umum (masjid, mushala, rumah sakit, puskesmas), membersihkan lingkungan rumah tempat tinggal,” tegasnya.
“Selain itu, mengupayakan peningkatan penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas plus gigitan nyamuk (3M plus) dengan cara mengimplementasikan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1) dan mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional penanggulangan DBD pada berbagai tingkatkan RT/RW, desa dan kelurahan,” ulasnya. (R/Harsy)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih