LUBUK ALUNG,- Berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dijelaskan bahwa “Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”.
Dalam arti yang lebih luas, pendidikan politik berfungsi untuk membentuk tatanan dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana tatanan tersebut, harus sejalan dengan tuntutan perpolitikan yang akan terterapkan nanti. Pendidikan politik fokus pada mengenai bagaimana perekrutan dan pensosialisasian rakyat.
Secara luas fungsinya menjabarkan proses perekrutan dan sosialisasi pada masyarakat, supaya mengerti bagaimana perannya dalam sistem politik.
Berkaitan dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE MM. berkesempatan menjadi keynote speaker dan membuka kegiatan Pendidikan Politik bagi Tokoh Masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman yang bertempat di Aula Hotel Minang Jaya Lubuk Alung, Sabtu (26/2).
Kegiatan yang merupakan Pokok-pokok Pemikiran dari Anggota DPRD Provinsi Sumbar dari dapil 2 ini, dilaksanakan melalui Program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Barat yang bekerja sama dengan Kantor Kesbangpol Kabupaten Padang Pariaman.
Hadir dalam acara pembukaan, Anggota Komisi 5 DPRD Provinsi Sumbar Hj. Dra. Siti Izzati Aziz, Kepala Badan Kesbangpol. Provinsi Dr. Jefrinal Arifin, SH. M.Si. Kepala Kantor Kesbangpol. Kabupaten Padang Pariaman Sadril, S.Sos, Kabag Prokopim Setdakab. Padang Pariaman Anesa Satria, SH. MM.
Bertindak sebagai pemateri Dosen Ilmu Politik Universitas Andalas DR. Indah Adi Putri, S.IP. M.IP
Dalam arahannya, Bupati Suhatri Bur menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada legislator asal Padang Pariaman itu.
Karena, Siti Izzati Aziz dianggap telah berfikir untuk kemajuan daerah melalui peningkatan wawasan dan SDM tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman terhadap perkembangan situasi politik dewasa ini.
Kurangnya pengalaman maupun wawasan tentang pendidikan politik, juga menjadi faktor pemicu bagi Tokoh Masyarakat menjadi pasif dalam partisipasi aktif dalam kegiatan politik di wilayahnya.
" Karena itu, pendidikan politik bagi tokoh masyarakat memang masih diperlukan bagi terciptanya situasi politik yang dinamis dan harmonis dalam mendukung terwujudnya Padang Pariaman Berjaya," kata Suhatri Bur yang juga merupakan Ketua DPD PAN Padang Pariaman itu.
Dikatakan juga pentingnya kegiatan ini, disebabkan kurang terdidiknya warga negara secara politik. Sehingga, menyebabkan mereka cenderung pasif dan mudah dimobilisasi untuk kepentingan pribadi atau jabatan dari para elite politik tertentu.
Bahkan mereka juga tidak bisa ikut mempengaruhi secara signifikan, terhadap proses-proses pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan kehidupan mereka.
Bupati Padang Pariaman yang juga sebagai keynote speaker dalam kegiatan itu, memaparkan tentang pentingnya Pendidikan Politik bagi tokoh masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman.
Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat dalam menyampaikan pentingnya berpolitik dalam setiap kegiatan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan suasana demokratis.
"Selain itu, melalui pendidikan politik bagi tokoh masyarakat ini. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan hak-hak politik dan kewajiban sebagai warga negara, untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara tidak langsung akan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menggunakan hak-hak politiknya dan berpolitik secara santun dan cerdas. Sesuai dengan budaya kita Indonesia, guna menyongsong agenda demokrasi Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 mendatang," jelas Suhatri Bur.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Drs. Syahlaluddin Kabid Pembinaan Politik Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar menyampaikan laporan kegiatan. Bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada tokoh masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, terhadap perkembangan situasi politik yang sedang berjalan dan persiapan menghadapi pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
"Peserta yang mengikuti pertemuan selama satu hari ini, adalah sebanyak 60 orang. Yang merupakan utusan dari 17 Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Kita juga menghadirkan dua orang nara sumber yang profesional dan berkompeten di bidangnya, dengan judul materi Pentingnya Pendidikan Politik dalam Pengembangan Budaya Politik yang Demokratis dan Peran Pemerintah Daerah dalam menghadapi Pemilihan Umum Serentak pada tahun 2024 mendatang," jelas Syahlaluddin mengakhiri laporannya. (Release)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih