Anggota DPRD dan pengamanan ratusan personil dari kepolisian serta TNI. |
BUKITTINGGI---Polemik ucapan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan azan dengan gonggongan anjing berbuntut panjang dengan munculnya aksi kecaman di beberapa daerah yang ada di Indonesia, tak terkecuali di ranah Minang.
Aliansi Umat Islam (AUI) Minangkabau Bukittinggi-Agam Sumatera Barat itu mengecam pernyataan menag Yaqut Cholil Qoumas yang kontroversial dengan melakukan aksi "Bela Islam".
Aksi tersebut dimulai dengan titik kumpul di Lapangan Kantin demonstran kemudiab bergerak menuju kantor DPRD Jalan Sudirman Bukittinggi. Kehadiran para demonstran diterima oleh Ketua DPRD Beny Yusrial, Wakil Ketua Nur Hasra dan Rusdy Nurman dan anggota dewan lainnya. Jum'at (4/3/2022).
Salah seorang perwakilan dari LKAAM Bukittinggi H.Yon dalam orasinya didepan di gedung DPRD mengatakan, memohon kepada Polri, TNI untuk bertindak tegas agar Yaquut bisa dijebloskan kepenjara, karena telah menistakan agama.
"Kami sebagai masyarakat biasa tidak bisa untuk bertindak, kecuali dari bapak Polri, TNI. Perjuangan kita bergerak mempersatukan umat muslim seluruh Indonesia," ujarnya.
Sementara itu demonstran yang berkisar ratusan itu diwakilkan sepuluh orang untuk masuk keruang DPRD dan bergabung duduk bersama anggota DPRD .
Beginilah Aksi Demo dan Tuntut Menag Mundur di Gedung DPRD Kota Bukitinggi |
Diantaranya perwakilan dari ulama Ustadz Abdul Latif. Ia mengungkapkan, ucapkanlah olehmu perkataan yang baik, sopan dan perkataan yang santun kalau tidak bisa bicara yang baik sebaiknya diam.
Menurutnya perkataan dari Menag Yaquut yang membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing sudah kelewat batas dan penghinaan terhadap agama Islam.
Seperti yang tertulis dalam Alqur'an surat Almaidah '58.yang berbunyi "Dan apabila kamu menyeru(mereka) untuk melaksanakan shalat,mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan.Yang demikian itu adalah karena mereka orang-orang yang tidak mengerti,"
"Kami sangat berterima kasih atas sambutan wakil rakyat di gedung DPRD ini dengan suasana kondusif," paparnya.
Sementara itu tuntutan dari Ketua GNPF Ulama Sumbar Ustadz Abdullah Mahmud mengatakan, tuntutan dari AUI Minangkabau itu diantaranya mengutuk pernyataan Menag Yaqut Cholil.
Menuntut supaya dipecat dan diproses hukum, kemudian pada demo itu juga menolak GP Ansor atau Banser di Ranah Minang.
Pewarta : Nas/Wartawan Bukitinggi
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih