PARIK MALINTANG,- Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dr. Lila Yanwar, MARS didampingi Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE. MM menghadiri Pencanangan Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Kabupaten Padang Pariaman tahun 2022, Selasa (19/4) di Hall Ibu Kota Kabupaten (IKK) Nagari Parik Malintang Kecamatan Enam Lingkung.
Dalam sambutannya dr. Lila Yanwar, MARS. mengatakan, Indonesia telah berkomitmen, untuk mencapai eliminasi campak dan rubella/Congenital Rubella Syndrome (CSR) pada tahun 2023, juga diharapkan, dapat mempertahankan status bebas polio dan mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026.
"Demi mewujudkan komitmen tersebut, perlu dioptimalkan peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan instansi terkait. Agar ikut serta dan mendukung pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional yang akan kita laksanakan bulan depan. Begitu juga dengan besarnya dampak yang ditimbulkan akibat Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, menjadikan kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan," tuturnya.
Berkaitan dengan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Padang Pariaman, dr. Lila mengatakan, dalam penanganan Stunting secara sensitif, banyak institusi atau OPD yang dapat berkontribusi.
Seperti pengadaan Pangan untuk anak Stunting melalui Dinas Pangan Provinsi, bisa dialokasikan untuk Kabupaten Padang Pariaman. Namun pemberian bantuan tersebut harus tepat sasaran, harus by name by address.
"Maka dihimbau kepada Kabupaten/Kota, agar menyampaikan data stunting secara optimal melalui aplikasi e-PPGBM (eletronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Dimana pada aplikasi tersebut, didapat informasi status keluarga dan penyebab stunting. Untuk pemberian bantuan pangan, tentunya diutamakan terhadap anak stunting yang ekonomi keluarga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya.
Senada dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menyambut baik i'tikat Pemprov. Sumbar dalam memfasilitasi penyampaian data stunting pada pihak terkait. Sehingga intervensi stunting secara pendekatan sensitif dapat dilaksanakan. Untuk itu, Bupati juga menginstruksikan kepada jajarannya, untuk segera menindaklanjuti data stunting tersebut.
"Atas nama Pemerintah Daerah, Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumbar. Atas perhatian yang begitu besar terhadap pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, khususnya bidang kesehatan," kata Suhatri Bur.
Selanjutnya, Bupati mengatakan bahwa pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2022 ini, merupakan momentum yang tepat dan strategis dalam meningkatkan kembali kesadaran kita, untuk melakukan tindakan kolektif dari seluruh unsur masyarakat dan swasta. Terutama dalam meningkatkan cakupan imunisasi dan sebagai perlindungan bagi semua kelompok umur.
"Guna mencapai eradikasi dan eliminasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi" jelasnya.
Dikatakan, selama dua tahun terakhir dilanda pandemi Covid-19. Pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Sehingga, terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin yang cukup signifikan dan mulai timbul Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di beberapa daerah.
"Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020, menurunkan cakupan imunisasi rutin pada bayi yang cukup signifikan. Penurunan cakupan imunisasi rutin ini, akan mengakibatkan timbulnya daerah-daerah kantong yang berpotensi menjadi sumber kasus-kasus PD3I seperti Difteri, Campak, Pertusis, TBC dan lain-lain, bahkan dapat menimbulkan KLB PD3I," ungkap Bupati.
Ia juga menambahkan, dalam 2 Minggu terakhir telah terjadi peningkatan kasus Campak di beberapa wilayah di Kabupaten Padang Pariaman. Seperti di wilayah kerja Puskesmas Ampalu, Sikabu, Sungai Limau, Patamuan dan Enam Lingkung. Pada bulan Januari tahun 2022, juga ditemukan Kasus Difteri Klinis di Wilayah Puskesmas Sicincin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman dr. Aspinuddin mengatakan dalam laporannya, selama Pandemi covid-19 terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan, sehingga PD3I menjadi meningkat.
"Sekaitan dengan itu, penguatan imunisasi rutin dan pemberian imunisasi tambahan akan dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2022. Yaitu dengan memberikan imunisasi campak - rubela pada anak usia 9 bulan sampai usia 15 tahun dan melakukan Imunisasi Kejar (Catch-Up) bagi anak balita yang belum lengkap imunisasi rutinnya," ujar Aspinuddin mengakhiri laporannya.
Pada akhir acara, Kadis Kesehatan Provinsi dan Bupati menyerahkan piala dan penghargaan kepada Puskesmas yang mempunyai capaian vaksinasi imunisasi dasar lengkap dan imunisasi MR tertinggi se Kabupaten Padang Pariaman. Yaitu Puskesmas Ketaping, Puskesmas Lubuk Alung dan Puskesmas Gasan Gadang dan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan dan cendramata secara simbolis kepada bayi yang sudah melaksanakan imunisasi dasar lengkap.
Kegiatan pencanangan ini, juga dihadiri oleh Dandim 0308 Pariaman Letkol. Arm. Wahyu Hidayat, mewakili Kapolres Pariaman Kompol. Edi Saja, Asisten Ekonomi Pembangunan Drs. Zainil, Kepala Bapelitbangda Ir. H. Ali Amran, MP. Direktur RSUD Padang Pariaman dr. Jasneli, Ketua IDI, Persatuan Perawat dan IBI Kabupaten Padang Pariaman, Kepala Puskemas se Kabupaten Padang Pariaman, Camat dan unsur Forkopimca, serta Ketua Forum Wali Nagari se Kabupaten Padang Pariaman.
Rangkaian acara Pencanangan PID dan BIAN tingkat Kabupaten Padang Pariaman, diakhiri dengan Pelepasan Balon Udara oleh Gubernur Sumbar disaksikan Bupati dan Anggota Forkopimda di halaman Kantor Bupati Padang Pariaman. (Rel/Wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih