PARIAMAN,--Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat menggelar kegiatan “Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak” secara serentak di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, serta 600 ribu personel yang tergabung dalam 200 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang siap berkomitmen untuk mensukseskan pencegahan stunting di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengatakan salah satu yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting, yang tujuannya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Beliau sebutkan untuk menekan angka stunting dibawah 14% di tahun 2024 nanti, BKKBN meminta bantuan kepada seluruh pihak terkait, khususnya kepada TPK untuk melakukan pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga resiko tinggi stunting.
“Selain itu TPK juga harus memfasilitasi kelompok sasaran, terkait pelayanan rujukan dan pemberian bantuan sosial sebagai upaya peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga, agar penurunan angka stunting bisa tercapai, yang saat ini menurut pendataan keluarga 2021 (PK 21), jumlahnya sudah mencapai 21,9 juta keluarga di Indonesia”, tegas Hasto Wardoyo.
Acara yang digelar di Alun-alun Kabupaten Subang - Provinsi Jawa Barat ini, juga diikuti secara daring oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman Guniyetti Zaunit, Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pariaman Fadli, yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Pariaman, Kepala OPD terkait atau yang mewakili, Ketua BPS Kota Pariaman, Perwakilan Polres Pariaman, 71 orang Kader TPK Kota Pariaman, Bidan dan juga Kader TP PKK Kota Pariaman, di Balairung Rumah Dinas Walikota Pariaman, Kamis (12/5).
Waka TPPS Kota Pariaman Fadli ungkapkan saat ini di Kota Pariaman sudah membentuk TPPS di Tingkat Kota Pariaman, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, dan ditambah lagi dengan pembentukan TPK Kota Pariaman yang terdiri dari kader-kader KB, Bidan Desa dan Kader PKK, yang nantinya bertugas untuk mendampingi keluarga sasaran yang beresiko stunting untuk bisa menurunkan angka stunting di Kota Pariaman yang saat ini berjumlah di angka 20,3%.
“Oleh karena itu sesuai dengan permintaan dari Bapak Walikota Pariaman Genius Umar, angka stunting di Kota Pariaman pada Tahun 2024 nanti bisa menjadi 0% akan kita usahakan tercapai, dengan bantuan dan kerjasama dari tim yang telah ada, serta OPD terkait sesuai target yang beliau minta”, ungkap Fadli (R/Harsy)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih