Wakil Wali Kota Bukitinggi H.Marfendi. Fhoto Dok.Nas |
BUKITTINGGI - Terkait penolakan Ustadz Abdul Somad (UAS) kedatangan dipintu masuk Singapura cukup membuat publik terkejut dan memantik pro kontra masyarakat,khususnya umat Islam. Atas alasan apa pemerintah Singapura menolak kedatangan UAS .
"Pertama saya datang ke Singapura untuk berlibur,membawa istri,anak dan sahabat sebanyak 7 orang bukan untuk ceramah,kajian atau kegiatan politik dan lain sebagainya," kata UAS wawancara di kanal youtube Karni Ilyas Club Rabu 18 Mei 2022 seperti dikutip dari www.tribunnews.com
Menanggapi hal itu Wakil Walikota Bukittinggi H.Marfendi mengatakan,atas nama pribadi dan masyarakat Bukittinggi memprotes keras terhadap perlakuan pemerintah Singapura terhadap UAS yang sangat tidak mengenakkan tanpa komunikasi kepada pemerintah Indonesia bahkan memulangkannya.
"Ini suatu perlakuan yang tidak manusiawi terhadap orang yang dituduhkan ekstremis dan tidak ada penjelasan sama sekali," tukas Wawako kepada wartawan media ini di ruang kerjanya Kamis (19/5/2022).
Menurut Wawako,harapannya kepada Pemerintah Indonesia untuk mempertanyakan masalah ini ke Kedutaan Singapura di Indonesia.
Kepada DPRI agar segera memanggil Duta Besar di Singapura untuk mengklarifikasi dan keterangan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.Dan Pemerintah Singapura harus menjelaskan secara tertulis permasalahan yang terjadi.
Kemudian sambung Marfendi,UAS adalah tokoh bagi umat Islam di Indonesia,sangat semena mena .Apalagi masyarakat biasa yang dituduhkan,tentu perlakuannya akan lebih dari itu.
"Kita sangat memprotes keras perlakuan pemerintah Singapura terhadap UAS.Begitu juga petugas Imigrasi disana yang tidak memberi peluang sedikitpun terhadap UAS di pelabuhan Ferry Tanah Merah Singapura," tambahnya
Senada Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra menuturkan,demi hubungan baik Melayu-Islam di Asia Tenggara,menurut Yusril Singapura harus memberikan penjelasan terkait tindakan terhadap UAS.
UAS sebagai pemuka Tokoh Agama Islam yang dihormati di Indonesia.UAS disebutnya sebagai ulama garis lurus yang tidak aktif hubungan dengan kekuasaan dan hubungan antar negara.
"Jangan sampai kasus ini merusak hubungan antar negara Indonesia dan Singapura,"ucap Yusril, seperti yang diterbitkan detiknews.com(18/5). (Nas)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih