PADANG,- Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dukung penuh kegiatan International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2023 yang digelar Satu Pena Provinsi Sumatera Barat.
Hal ini sejalan dengan apa yang dicanangkan Pemprov Sumatera Barat, yakni tahun 2023 menjadi tahun kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Drs. Hansastri, MM, Jumat (15/7/2022) di ruangan rapat Sekdaprov Sumbar di kantor Gubernur Sumbar Jalan Sudirman Padang.
Hansastri menyampaikan dihadapan pengurus DPD Satu Pena Sumatera Barat dan sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemprov Sumbar.
Dikatakan Hansastri, kegiatan IMLF yang bertaraf internasional yang melibatkan sejumlah delegasi dari berbagai negara tentu perlu persiapan yang lebih matang dan menyamakan persepsi antara Satu Pena Sumbar sebagai penggagas IMLF dengan jajaran Pemprov Sumatera Barat.
“Kita sengaja menghadirkan Kepala Bappeda, Kepala BKAD, Kadis Kebudayaan, Kadis Pendidikan, Kadis Pariwisata, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan, Kadis Kesehatan, Kabiro Umum, Kabiro Adpin, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNP, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang,” kata Hansastri.
Menurut Hansastri, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung kegiatan IMLF ini. Kehadiran delegasi dari berbagai negara tersebut juga memberikan dampak positif bagi daerah Sumatera Barat.
“Mudah-mudahan kegiatan IMLF dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan,” kata Hansastri menambahkan.
Ketua DPD Satu Pena Sumatera Barat Sastri Bakry menjelaskan, IMLF diselenggarakan 22 - 27 Februari 2023 mendatang oleh Satu Pena yang didukung Sumbar Talenta dan pihak lainnya bermaksud merajut sinergi antara bangsa dalam membangun tatanan dunia baru melalui gerakan literasi berskala dunia.
“Sedangkan tujuannya antara lain, meningkatkan budaya literasi yang semakin kompleks di era 4.0. Saling berbagi wawasan, ilmu pengetauan, dan pengalaman terkait dunia literasi dalam berbagai aspek pendidikan, kesenian, kebudayaan dan ekonomi kreatif. Menumbuhkembangkan kecakapan literasi dalam interaksi global menuju tatanan dunia baru yang telah menembus batas negara. Menumbuhkembangkan kecakapan sosio-kultural dalam membangun kesalingpahaman dan integritas diri sebagai penduduk dunia baru. Mempromosikan dan mengenal lingkungan Minangkabau dan objek wisata Sumbar yang semakin berkembang,” kata Sastri.
Menurut Sastri peserta IMLF antara lain dari komunitas SATUPENA seluruh Indonesia, satrawan, budayawan, seniman dari berbagai negara, profesional terkait literasi, seperti dosen, guru, pustakawan, arsiparis, sejarawan, filolog dan lain-lain. Penggiat literasi, seperti pengelola rumah baca, taman bacaan masyarakat, dan sejenisnya, penerbit dan pengelola media, Aparatur Sipil Negara yang mengemban jabatan struktural dan fungsional terkait literasi.
“Degelasi dari negara asing yang diundang Australia, Belanda, Brunei Darussalam, China, Kamboja, Malaysia, Thailand, Singapura, Rusia, Aljazair dan Zimbabwe. Sebagian dari mereka sudah menyatakan kesediaan hadir di IMLF. Kegiatan IMLF juga melibatkan siswa, mahasiswa, sekolah dan komunitas lainnya,” kata Sastri.
Dalam pertemuan tersebut hadir antara lain Kadis Arsip dan Perpustakaan Daerah Novrial, SE, MA, Sekretaris Dinas Pendidikan Sadrianto, Sekretaris Dinas DKP Endang, Protokol Adpin Erwin S, dan Bagian Rumah Tangga Nolly Eka Mardianto.
Sedangkan dari Satu Pena tampak hadir Wakil Ketua Satu Pena Hasanuddin, Yurnaldi, Sekretaris Armaidi Tanjung, Silvia Rosa, Mardhiyan Novita MZ. Juga hadir Wakil Dekan III FIB Unand Dr. Reniwati, M.Hum, Penulis buku cerita anak berbahasa Minang/Dosen FIB Unand Dr. Satya Gayatri,M.Hum. (***/at/wis)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih