PADANG PARIAMAN,-Jalan Sicincin-Pariaman dikelupaskan, namun sayangnya dibiarkan begitu saja. Sehingga tentunya sangat membahayakan bagi pengendara khususnya pengendara sepeda motor. Sudah banyak yang terjatuh, bahkan ada yang meninggal dunia.
Pemborong yang mendapatkan proyek ini kesannya tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan, dilobangi/dikelupaskan kemudian dibiarkan berhari-hari mengangga begitu saja.
Berikut Isi Kekecewaan Masyarakat karena tak kunjung ditanggapi pemerintah, dikutip dari media sosial Facebook
Selengkapnya.....
Selamat Jalan Ridwan
PETAKA DI LUBANG MAUT BUATAN PU
Sudah (hampir) sebulan lamanya kontraktor dinas Pekerjaan Umum (PU) propinsi Sumatera Barat atau PU Kabupaten Padang Pariaman melakukan pengupasan/ penggalian aspal di sepanjang jalan Pariaman-Sicincin Kabupaten Padang Pariaman (mungkin jalannya akan diperbaiki).
Aspal yang dikupas/ digali paling banyak terpantau di wilayah kecamatan VII Koto yang tersebar di sepanjang jalan yang melalui Nagari Balah Aie, Nagari Balah Aie Utara , Nagari Bisati Sungai Sungai Sariak, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak dan Nagari Sungai Sariak .
Lubang galian aspal dengan dalam mencapai 20 cm dan dengan lebar yang bervariasi ini dibiarkan begitu saja. Bisa sama-sama dilihat lubang jalan yang paling lebar terdapat di dekat Pasar Balai Baru Nagari Balah Aie yang notabene memenuhi seluruh badan jalan, sedangkan lubang paling dalam dapat dilihat di dekat gerbang Masjid Raya Bisati Nagari Bisati Sungai Sariak.
Lubang-lubang jalan bekas galian kontraktor ini dibiarkan begitu saja sejak mulai dikerjakan, tidak semua lubang-lubang jalan ini diberi tanda peringatan agar pengguna jalan berhati-hati.
Telah banyak kejadian-kejadian pengendara motor terjatuh dan luka-luka akibat berusaha menghindar atau terperosok ke lubang jalan ini.
Puncaknya adalah ketika sabtu malam 13/8/22 Ridwan seorang remaja asal Korong Sungai Tareh Nagari Balah Aie Utara mengalami naas di salah satu lubang jalan ini.
Ridwan dan rekannya terjatuh di lubang jalan di Simpang SD Korong Sungai Karuah Nagari Balah Aie Utara, naas bagi Ridwan yang mengalami luka di kepala akhirnya meninggal dunia.
Masyarakat pengguna jalan mulai gerah dengan rentetan kejadian kecelakaan ini, sudah beberapa kali ada yang coba viralkan di media sosial namun dinas PU tampaknya "Lengah-lengah Cangok" saja.
Masyarakat masih bersabar selama ini, namun karena telah ada korban yang meninggal dunia maka masyarakat mulai bergerak melakukan protes dengan melakukan penanaman batang pisang pada lubang-lubang jalan ini.
Masyarakat berharap dinas apapun yang terkait agar segera memperbaiki lubang jalan ini. "Kalau indak kabapelok an lakeh, manga capek bana dilubangan" begitu kata-kata sesal dari masyarakat. Ketika aksi tanam pisang ini umumnya para pengendara yang melintasi jalan ini juga sangat mendukung aksi tanam pisang ini, toh selama ini mereka juga sudah cukup gerah dan terganggu oleh lubang jalan ini. Jadi adanya batang pisang di tengah jalan sebagi bentuk protes sangat didukung pengguna jalan.
Ada apa dengan dinas PU?, apakah Gubernur Sumbar atau Bupati Padang Pariaman tidak tahu ini? Atau tidak ada yang menyampaikan?
Selengkapnya....
Pada hari ini Minggu tgl 14 Agustus 2022 sekira PKL.10.00 wib masyarakat menanam pohon pisang pada jalan berlubang sepajang jalan raya di Sungai Karuah sampai Balai Baru.
Hal ini dilakukan bentuk kekecewaan masyarakat kepada pemerintah yang lambat dalam menambal jalan yang sudah dilubangi yang mengakibatkan banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas.
Seperti tadi malam hari Sabtu tgl 13 Agustus 2022 sekira pkl.21.00 wib telah terjadi kecelakaan tunggal pada area tersebut yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Adapun identitas korban adalah :
1. Nama Muhammad Ridwan, 22 tahun Warga Sungai Tareh Nagari Balah Aia Utara Kec. VII Koto.
2. Syahrul, 21 Tahun warga Sungai Tareh Nagari Balah Aia Utara Kec. VII Koto.
Korban an. Muhammad Ridwan, 22 tahun dinyatakan meninggal dunia pada pkl.05.00 setelah dilakukan tindakan medis di Rumah Sakit.
Jalan dari simpang jagung kota pariaman via VII koto sungai sariak menuju sicicin padang pariaman adalah kategori jalan provinsi atau nasional.
Jalan ini sangat padat dilalui kendaran roda 4 maupun roda 2, karena jalan ini termasuk jalan alternatif menuju bukit tinggi dan riau.
Dengan terjadinya korban seharusnya pihak pemprov sumbar serta kontraktor bertanggung jawab dalam hal ini, karena kelalaian dan pembiaran mengakibatkan korban jiwa...
Kepada bapak gubernur dan wakil gubernur serta dinas terkait terutama wakil rakyat (DPRD) apakah mau menunggu korban selanjutnya baru diperbaiki...?
Dikutip dari portal berita www.reportasesumbar.com, warga protes karena sudah 1 bulan setelah pengerokan jalan belum juga dikerjakan. Aksi ini dilakukan untuk melampiaskan kekesalan warga pada pemerintah karena jalan tidak kunjung diperbaiki.
Tokoh Pemuda Nagari Balah Aie Utara, Remon alias Magam menyampaikan, sejak pengerokan jalan dilakukan sudah ada belasan kendaraan yang mengalami kecelakan.
"Memang ada tanda pengerjaan, namun itu tidak setiap titik. Sehingga kendaraan yang lewat sering kecelakaan pada lobang pengerokan jalan itu," kata Magam.
Tidak hanya itu, kata Magam lagi, ada warga setempat meninggal dunia setelah jatuh dilokasi yang ditanami pohon pisang tersebut. (red)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih