Oleh: Bima Putra, S.Pd
(Kabid Hikmah Politik Dan Kebijakan Publik PC IMM Kabupaten Padang Pariaman - Kota Pariaman Periode 2019-2020)
MENJELANG memasuki kontestasi prestise dalam ajang memajukan kabupaten Padang Pariaman nampaknya mulai hadir dalam pemikiran Pemuda hari ini.
Bagaimana strategi serta konsep yang akan dikembangkan pada momen kemerdekaan pemuda yang hari ini sulit diwujudkan.
Nah, ini bentuk gerakan awal yang musti digagas oleh Pemuda. Kita tahu bahwa Pemuda sebagai pelanjut estafet kepemimpinan kelak yang dipertanyakan apa dan siapa kamu hari ini?
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) merupakan wadah untuk mewujudkan Pemuda Merdeka.
Yang dimaksud merdeka ialah bebas dari intervensi manapun serta menginternalisasi nilai-nilai idealisme. Mengintip katanya Tan Malaka, seorang filsuf Nusantara : "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh Pemuda".
Karena Pemuda sebagai agent of change, agent of control ini perlu kembali diejawantahkan dalam aktivitas sehari-hari sehingga berdampak positif bagi daerah berdasarkan teritorial wilayahnya. Hal ini mulai digerakkan secara kokoh, terarah dan korektif hendaknya.
Jika pada ajang permusyawah daerah atau Musyda KNPI yang akan dihelatkan besar pada bulan Desember tahun ini mengusung tema "Pemuda Merdeka Untuk Padang Pariaman Padang Berjaya".
Saya rasa ini sangat relevan untuk digagas. karena Pemuda merdeka berpikir, merdeka bergerak, merdeka berdialog sebagaimana syi'ar kita menggaungkan selama ini.
Namun ada beberapa catatan yang mesti dijadikan bahan pertimbangan atau refleksi ditengah maraknya kenakalan remaja untuk cikal bakal Pemuda dalam teorinya Maslow sang pencetus teori hierarki kebutuhan.
Dalam laju cepatnya perkembangan teknologi informasi dan statistik problematika Pemuda menjadikan parameter untuk melihat sejauh mana kemampuan, kecakapan, serta kualitas Pemuda.
Cenderung perhatian seperti problem dihadapi Pemuda disebabkan adanya kurangnya perhatian dan awasi dari orangtua, lingkungan dan temannya. Banyak kita temui dalam setiap kali berdiskusi dengan Pemuda baik di Lapau (Warung Kopi), maupun forum formal.
Kita melihat ini tidak saja pada persoalan tanpa ada solusi. perlu kita duduk bersama untuk merumuskan (grand desain) dalam aspek teori dan penerapan untuk Padang Pariaman kedepan.
Belum lagi pada lini sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan, pangan ataupun politik dan hukum. Sebelum jauh melangkah kesana, Pemuda diharapkan melakukan pada dirinya sendiri terlebih dahulu, nanti barulah di angsur - angsur ekspansi kepada keluarga, atau kelompok masyarakat luas. Ketika memulainya agak berat dimulai saja dari yang ringan seperti berperilaku santun dan saling menghargai.
Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman telah memfasilitasi untuk Pemuda berproses dan mendukung penuh.
Masih teringat sewaktu saya mengangkat acara Seminar Kebangsaan di salah satu perguruan tinggi swasta di Padang Pariaman bertindak Narasumbernya Bupati Padang Pariaman, Bapak Suhatri Bur S.E, M.M atau akrab saya panggil Aciak. menegaskan bahwasanya Pemkab akan terus meningkat kualitas Pemuda Padang Pariaman dengan berbagai Pelatihan, Bimbingan Kapasitas, serta Event apapun merujuk visi-misi pemkab sekarang.
Maka kita haruslah akur karena Pemuda dan Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Padang Pariaman selalu berdampingan untuk mengajak mewujudkan Padang Pariaman Berjaya. Besar harapan saya ketika Pemuda telah Berjaya berarti ini merdeka sesungguhnya. (***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih